Part 8

75 21 25
                                    

"Selain aku suka musik? ternyata, aku juga suka sama kamu hehe."

•Arkean Zico Pradipta•

Siang ini, kelas XI IPS1 sedang berkumpul dilapangan. Sekarang bagian mereka untuk berolahraga, Zico? Cowok itu sedang mengoper bola kearah Bagas! Mereka sedang bermain bola melawan tim Seka.

Ada beberapa siswi yang tidak memilih untuk berolahraga, mereka memilih untuk menonton Tim Zico dan Tim Seka bertanding dipinggir lapangan saja.

Zico sudah beberapa kali mengelap keringat, yang sejak tadi hampir membasahi punggung dan wajahnya. Namun ketampanan cowok itu malah semakin lebih tampan 180°.

Ogi satu tim dengan Seka. Cowok itu kini sedang menggiring bola kearah gawang tim Zico, sementara Zico dan timnya sedang berjaga-jaga agar Ogi tidak menjebol gawangnya. Kali ini Ogi dan Zico sedang berhadapan, Ogi tersenyum kikuk kepada Zico. Saat melihat Zico, justru nyali cowok itu malah menciut! Ia tidak berani untuk bergerak lagi.

Namun, meskipun mereka bersahabat. Tetapi jika saat didalam pertandingan, mereka diharuskan untuk fokus ke bola dan tim mereka masing-masing! Meski mereka semua itu sahabat.

Zico menatap Ogi, "Tendang Gi! Jangan kaku kayak gitu," ucap Zico.

Ogi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kenapa ia dan Zico tidak satu tim saja? Jika seperti ini, Ogi malah tidak mempunyai mood untuk bermain.

"Tendang bego?!" bentak Zico.

Ogi yang kaget karena suara berat milik Zico berhasil membuat jantungnya berdetak. Cowok itu langsung menendang bola, tidak kearah gawang! Melainkan tepat kearah kepala Zico.

Brukk!

Zico langsung tersungkur ke lapangan. Ia mencoba untuk memejamkan matanya, tendangan yang diberikan oleh Ogi mampu membuat kepalanya terasa berdenyut. Ogi terbengong, cowok itu kaget karena tendangannya salah target.

"Zico!!" teriak beberapa siswi dipinggir lapangan.

Ogi, Seka dan beberapa siswa putra langsung menghampiri Zico yang sedang tiduran di lapangan. Ogi langsung menepuk pipi Zico, agar cowok itu cepat sadar.

"Sorry bre! Gue gak sengaja hehe," ucap Ogi disertai dengan cengiran khasnya.

Zico berkedip beberapa detik lalu membuka mata. Kepalanya masih terasa sakit, namun ia tidak mungkin bersikap manja karena kepalanya terkena bola. Cowok itu mencoba untuk duduk, Seka membantunya.

"Lo, gak papa?" tanya Seka sambil membantu Zico untuk duduk dipinggir lapangan.

Zico hanya menggeleng pelan. "Lo disini aja ya? Gue mau main dulu, gapapa kan?" tanya Seka.

Zico mengangguk lemah tidak mengeluarkan sepatah katapun. Sejujurnya, Seka tidak tega jika meninggalkan Zico yang sedang sakit seperti ini. Apalagi yang membuat Zico seperti ini adalah teman mereka sendiri, namun pertandingan masih berlangsung 20 menit lagi.

"Lo lanjut main aja, gue gapapa!" ucap Zico pelan dan Seka hanya mengangguk.

Cowok itu meninggalkan Zico dipinggir lapangan untuk kembali bermain. Zico menghela nafas kasar! Ia tersenyum kecil karena kejadian tadi.

ArzicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang