Paris
22 September 2019-Rosé PoV-
Berjalan sendirian di malam hari saat musim gugur di Paris adalah hal paling menyenangkan. Kau bisa saja menggunakan taxi atau mengendarai mobil sendiri tapi kau tidak akan merasakan sensasi ini, sensasi di mana kau bisa berbicara dengan dirimu sendiri dan melepaskan beban-beban mengganjal yang ada. Entah angin musim gugur membawanya ke mana.
Berjalan sembari menikmati pemandangan indah kota Paris yang tak pernah tidur itu.
"Aku terlalu lelah...."
Iya, bekerja selama 10 jam membuat tubuhku remuk tak karuan. Ya meskipun aku hanya bekerja di toko buku yang merangkap menjadi perpustakaan sekaligus. Tapi itu juga cukup melelahkan.
Tapi jangan salah, meski melelahkan aku sangat menyukai pekerjaanku. Aku biasanya hanya bekerja 5-6 jam sehari saat aku sedang sibuk berkuliah. Tetapi aku sudah sidang jadi mau tak mau aku harus bekerja full time.
.
.
.Tiba-tiba pikiranku melayang pada kejadian siang tadi di librairie. Seorang pria dengan perawakan asia yang sedikit misterius dan tampan(?) entahlah, dia tidak seperti orang asia kebanyakan tetapi dia lebih seorang blasteran asia-amerika sepertinya.
Tentu aku tidak salah fokus kepada ketampanannya seperti yang orang-orang di toko buku lakukan, menatapnya seolah olah dia adalah pria paling tampan di sana. Aku juga tau dia memiliki wajah yang tampan bak idol korea tapi bukan itu poinnya. Aku hanya merasa, jarang sekali melihat orang asia berada di perpustakaan lokal kami, dan menghabiskan waktu yang cukup lama. Hanya segelintir orang yang melakukan itu. Sebab itu dia sangat menarik perhatianku.
"Dia sangat tampan" Aku sedikit tertarik dengan pesonanya, jujur saja.
Hei, wanita mana yang tidak tertarik dengan pria tampan. Tentu saja aku gadis normal yang punya rasa tertarik juga. Tapi rasa tertarikku lebih ke arah "penasaran" tidak lebih. Dan tunggu kenapa dia menatapku seperti itu?
Aku bukan gadis aneh tentu saja, selama ini aku hanya menjalani kehidupan yang membosankan. Kampus, librairie, apartement, repeat. Aku tidak pernah membuang waktuku hanya untuk main-main dengan pria. Hanya saja itu bukan diriku. Apalagi jika mama papa-ku tau. Bisa terjadi perang dunia ke-3. Mereka akan menanyakan banyak hal, tentu saja aku malas meladeni mereka yang suka sekali menggodaku.
Kembali lagi, pikiranku terbesit kembali pada waktu siang tadi di toko buku.
"Ahh, mungkin dia di sini adalah seorang turis yang ingin menghabiskan waktu di toko buku" ucapku.
aku tersadar dengan pikiranku yang mulai melantur ini, aku memukul kepalaku pelan dan langsung saja aku berjalan cepat-cepat. Aku sangat lelah, hanya ingin cepat sampai di apart lalu mandi dan tidur.
"Fokus, Rosie" ucapku pada diriku sendiri.
-----------------------------------------------------------------------------
To be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn and You
RomanceSedingin apapun musim gugur, tidak akan pernah mengalahkan hangatnya dirimu, ya kamu, kamu yang membuatku jatuh cinta, sedalam palung di lautan, dan seluas apapun samudera Namun selama apapun kamu mengenalnya, perpisahan akan selalu ada di sana. In...