Cepat atau lambat aku yakin sikap dinginmu kepadaku itu akan berubah~~~
Sekarang jam 03:00 aku biasa terbangun untuk melaksanakan sholat tahajjud setelah itu membaca Al-Qur'an sambil menunggu waktu subuh tiba, untung kemarin umi telah menyiapkan mukenah dan Al-Qur'an dikamar hotel ini. Setelah sholat subuh aku kembali bersiap karena sebentar aku dan kak Afnan akan kembali kerumahku, tapi sampai sekarang kak Afnan belum juga kelihatan, apakah dia masih tidur? Tapi inikan sudah jam 5:30, apakah kak Afnan tak bangun untuk sholat subuh?? Berbagai macam pertanyaan timbul dipikiranku akupun sampai pusing untuk memikirkannya. Sungguh aku masih sakit hati mendengar ucapan pedas yang keluar dari mulutnya tadi malam, kata yang diucapkan Kak Afnan itu sungguh menyakitkan, sampai mataku ini sembab akibat menangis tadi malam.
Tok tok tok......
Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Iya, tunggu!" ucapku seraya berjalan kearah pintu untuk membuka pintu. Ternyata yang datang itu kak Afnan.
"Cepat aku tunggu diparkiran!" ucapnya to the point dan langsung berlalu pergi, akupun langsung masuk kekamar untuk mengambil tasku lalu cepat-cepat menuju keparkiran mobil.
Saat tiba diparkiran mobil, aku melihat Kak Afnan sudah berdiri sambil bersandar dimobilnya, sungguh suamiku ini sangat tampan apalagi sekarang dia memakai kemeja berwarna biru navy sama seperti warna gamis yang kukenakan saat Ini lengan kemejanya digulung sampai siku yang menambah kadar ketampanannya, tapi sayang wajahnya masih Seperti kemarin datar nggak ada senyumnya sama sekali.
"Cepat masuk mobil!" perintahnya saat aku sudah berada disampingnya, tak ingin membuat si pangeran kutub marah lagi akupun langsung membuka pintu mobil bagian belakang karena aku tak berani duduk disampingnya.
"Ngapain kamu disitu?"
Apa aku salah? Bukannya tadi dia menyuruhku masuk kedalam mobil?
"Mau duduklah, kan tadi kakak suruh masuk mobil," jawabku enteng
"Terus ngapain duduk dibelakang?Kamu pikir saya supir kamu apa?" ucapnya dengan nada sedikit membentak, akupun dibuat takut karenanya.
"Te-rus aku du-duk di-mana?" ucapku gugup
"Sini didepan, samping saya," ujarnya lagi
Akupun langsung membuka pintu mobil bagian depan dan duduk disamping kak Afnan. Dalam perjalanan tak ada satupun yang memulai pembicaraan, kak Afnan yang sejak tadi sibuk menyetir dan aku yang masih sangat gugup setiap kali berada didekat kak Afnan. Alhamdulillah akhirnya kami pun sampai dirumahku.
"Assalamualaikum," ucapku saat memasuki rumah.
"Wa'alaikumsalam, ehh non Hana tohh," ucap bi Surti ART dirumahku
"Iya bi, ummi sama abi mana bi?" tanyaku karena saat masuk kerumah aku tak melihat abi dan ummi
"Ada non lagi diruang keluarga,"
Aku dan kak Afnan pun langsung menuju ke ruang keluarga. Ternyata diruang keluarga bukan cuma Abi dan Umi saja kak Fahri, kak Syila dan keponakanku yang imut juga ada disini.
"Eh kesayangannya ummi udah datang toh," ucap ummi saat melihatku, aku dan kak Afnan langsung duduk disalah satu sofa diruang keluarga.
"Iya mi," ucapku seraya mengambil Syafa keponakanku dari pangkuan kak Syila
"Cieeee pengantin baru niee," ucap kak Fahri dengan nada menggodaku
"Ishh apaan sih kak," ucapku setengah malu
"Gimana Afnan lancar nggak malam pertamanya?"
Sungguh pertanyaan yang unfaedah keluar lagi dari mulut kak Fahri. Ya Allah apakah kakakku yang satu ini tidak mengerti bagaimana perasaanku saat ini sungguh aku sangat malu mungkin pipiku saat ini sudah merah untung ketutup cadar jadi nggak kelihatan deh. Kulirik kak Afnan yang duduk disebelahku dia hanya senyum menanggapi pertanyaan konyol kak Fahri itu, yap dan untuk pertama kalinya aku lihat dia senyum, sungguh senyumnya itu sangatlah manis, andai setiap bersama denganku dia selalu tersenyum seperti itu mungkin mata ini tak akan bosan untuk melihatnya.
"Ush Fahri pertanyaan macam apa itu? Kamu ya suka banget godain adikmu,"
"Becanda doang kok ummi hehehehe," balas Kak Fahri cengengesan
"Siniin anak kakak," ucap kak Fahri lagi
"Ishh kakak biarin Syafa sama Hana dulu ngapa," ucapku dengan muka sok cemberut
"Makanya cepat hamil biar bisa punya dede yang lucu," ucapnya lagi.
Sungguh aku saat ini sangat kesal dengan kak Fahri dari tadi kata-kata aneh terus yang keluar dari mulutnya, gimana coba aku bisa hamil orang sikap kak Afnan aja masih dingin sama aku, lagian kita itu nikahnya baru kemarin.
"Oh iya nak Afnan rencana kamu setelah ini apa?" Tanya Abi tiba-tiba
"Sebenarnya sih Afnan udah punya rumah sendiri abi, rencananya sebentar malam Afnan mau bawa Hana ikut sama Afnan kerumah itu," ujar Kak Afnan sopan
Apa aku harus ikut kak Afnan? Tapi kan aku belum siap berpisah dengan Abi dan Ummi.
"Abi setuju sama rencana kamu. Supaya kalian berdua juga bisa lebih dekat lagi,"
"Hah?"
"Tapikan, Hana nggak mau pisah tempat tinggal sama Abi dan umi," ucapku cemberut
"Hana dengerin ummi ya, kalau perempuan udah nikah perempuan itu harus hormat sama suaminya kalau Afnan mau bawa kamu tinggal dirumahnya kamu harus turuti nggak boleh nolak karena itu salah satu baktimu ke suamimu, semua tanggung jawab abi atas dirimu kini beralih kesuamimu, ingat ya kesayangannya ummi setelah kamu menikah suamimu itu adalah surgamu," ucap ummi menasehatiku
"Iya ummi,"
"Lagian kamu sih lebay udah 22 tahun juga, kalau rindu sama abi dan umi datang aja kesini sama Afnan, kayak aku nih kalau rindu sama Abi dan umi ya datang kesini bawa istri dan anakku, iyakan sayang?" ucap kak Fahri sambil menatap kak Syila.
"Iya mas," ucap kak Syila sambil tersenyum kearah kak Fahri
Aduh jadi iri deh liat mereka berdua, andai kak Afnan seperti kak Fahri yang romantis pasti aku senang banget, ah udahlah lambat laun sikap kak Afnan pasti berubah.
"Yaudah deh aku kekamar dulu ya, mau beresin baju dulu," ucapku seraya memberikan Syafa ke kak Syila kembali dan berlalu pergi menuju kamar, jujur aku sangat berat untuk berpisah tempat tinggal dengan Abi dan Ummi, tapi aku bisa apa selain mengikuti kemauan kak Afnan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO Dingin Dan Wanita Bercadar
RomanceWarning ⚠ TYPO Bertebaran Update Seminggu sekali 🖤 Hanasya Qhumairah adalah perempuan berusia 22 tahun, yang memiliki sifat penyabar dan dia selalu tampil dengan hijab lebar serta cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Afnan Al Furqon adalah seora...