Prolog

1.7K 172 3
                                    

"Dek, mau kemana?" tanya seorang lelaki tampan. Ia memiliki tubuh yang atletis dengan dada yang bidang, mata yang tajam tapi memiliki hati lembut, rahang kokoh menggambarkan ia seorang yang gagah. Orang biasa memanggilnya Afon Jersh. 

"Mau kerumah temen dulu kak.. Tadi bukuku ketinggalan disana sekalian aku juga mau ngembaliin bajunya yang aku pinjem." balas gadis cantik. Gadis tersebut memiliki pipi yang cubby tapi tidak gendut, bibir tipis memberi kesan imut, mata bulat dengan bulu mata yang lentik. Di lihat dari manapun ia memiliki kecantikan yang luar biasa. Orang memanggilnya Kisha Delvia.

"Ouh... Okok nanti pulang beliin kakak es krim di swalayan ya... Terus pulangnya jangan terlalu malem, nanti kalo ayah tau habis kamu!!"

"Es krim mulu, kalo udah sakit baru tau rasa. Apalagi ini masuk musim pancaroba lagi, terus sekarang udah malem kemungkinan besok sakit itu sangat besar!!"

"Aku?? Sakit??! Hah... Impossible... Secarakan orang ganteng tuh jarang sakit." balas Afon sambil membusungkan dadanya seolah-olah ingin memamerkan otot dadanya yang bagus juga sexy.

"Terserah. Aku pergi dulu.. Bye." balas Kisha sambil membuka pintu rumahnya.

"Oii!! Jangan lupa es krim ku ya!!!" teriak lelaki tersebut.

"Huh.. Dasar makan es krim mulu. Kalo udah sakit baru tau rasa." gerutu Kisha

"Eh.. Iyya harus cepet-cepet nih kalo sampek pulang terlalu larut bisa di marahi ayah. Duh... Udah jam setengah tujuh lagi." gerutu Kisha dengan mempercepat langkanya menuju rumah temannya.

Ayah Kisha dari dulu sangatlah ingin memiliki anak laki-laki makanya perlakuan antara kakaknya dengan dirinya itu berbeda. Walaupun begitu Kisha tetap mencintai ayahnya juga keluarga kecilnya itu.
Dia tidak pernah benci akan sikap sang ayah terhadap dirinya, lagipula kakaknya cukup menyayangi nya.

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi..." ucap Kisha didepan pintu kayu yang besar dan terkesan mewah tersebut.

Pintu terbuka menampakkan seorang wanita paruh baya.

"Ouu.. Non Kisha ya.. Mau nyari non  Kenya??"

"Heheh.. Iya bi.. Kenya nya ada gak bi??" tanya Kisha sambil mencoba mengintip kedalam, berharap Anya ada disana.

"Maaf.. Non Kenya nya lagi keluar, kalo ada yang mau disampaikan bisa lewat saya..." balas wanita paruh baya tersebut dengan nada menyesal nya.

"Eh.. Ini bi.. Saya mau ngembaliin bajunya Kenya sambil ngambil bukuku yang ketinggalan di kamarnya Kenya tadi."

"Ouh.. Baiklah.. Non Kisha bisa langsung masuk aja ke kamar nya non Kenya, pasti non Kenya enggak bakalan marah kan non Kisha teman dekatnya non Kenya."

"Baiklah.. Terima kasih, bi."

Kisha pun melangkahkan kakinya menuju lantai dua dimana kamar Kenya berada, setelah membuka pintu yang bercat putih ia memasuki kamar tersebut. Bagi yang pertama kali memasuki kamar Kenya pasti akan merasa damai, kamar Kenya bernuansa putih hijau dengan beberapa hiasan tanaman menambah kesan segar.

Setelah memasuki kamar Kenya, Kisha menaruh baju yang ia pinjam ke atas kasur Kenya terlebih dahulu. Walaupun Kisha teman baik Kenya tapi ia sadar kalo membuka lemari milik orang lain itu tidak sopan, makanya Kisha tidak ingin melakukan itu. Setelah Kisha menaruh bajunya lantas ia mencoba berkeliling kamar Kenya berharap dapat menemukan buku kesayangannya itu.

"Duh.. Dimana sih???
E.. Eh.. Yeyy akhirnya ketemu udah di cari sampek ke kolong kasur taunya di bawah bantal. Dasar buku ga ada akhlak, kalo yang punya udah mau pulang ya kamu harus ikut pulang jangan malah sembunyi dibawah bantal." gerutu Kisha.

Kisha sangat menyayangi bukunya tersebut, karena itu hadiah pertama yang ayahnya berikan saat ulang tahun Kisha. Bagi Kisha itu sangat berharga, walaupun hanya sebuah buku novel fantasy aja sih.

Sebenarnya Kisha lebih menyukai novel atau komik genre romance nyata daripada genre fantasy romance. Bagi Kisha kisah fantasy itu sangat-sangat tidak masuk akal dan terlihat seperti dongeng belaka tanpa adanya bukti kalo itu semua nyata.

Buku pemberian ayahnya berjudul "Fantasy World". Didalam buku tersebut menceritakan beberapa kerajaan yang memiliki beberapa ras, ras tersebut antara lain penyihir, elf, roh, dan manusia serigala.
Ya walaupun Kisha tidak menyukai genre fantasy tapi ia sangat menyayangi buku itu, walaupun ia sudah tamat tapi ia bakal membacanya kembali hingga Kisha hafal isi bahkan percakapan dalam novel tersebut secara detail.

Pemeran utama wanita dalam novel tersebut bernama Anya. Dia digambarkan memiliki hati yang lembut dan bersih, dengan sikap yang halus, ramah juga murah senyum. Setiap pria yang diberi senyuman oleh Anya akan merasa seperti dirinya akan terbang.

Tentunya setiap cerita pasti memiliki tokoh utama wanita juga pria kan. Di novel itupun tokoh prianya ada empat. Dari setiap ras memiliki tokoh utama pria, mereka memiliki sifat yang berbeda-beda.

Tok.. Tok.. Tok..

"Permisi non Kisha.. Perlukah bantuan untuk mencari bukunya non??" tanya wanita paruh baya tadi kepada Kisha.

"Eh.. Bibi, enggak bi.. Ini udah ketemu hehehheeh, saya pamit dulu ya bi.. Sampai jumpa." balas Kisha dengan cengirannya.

"Baik non.. Hati-hati di jalan ya non..."

"Siap bi..."

Kini Kisha tengah menyusuri trotoar sambil mendengarkan musik dengan earphonenya, sambil bersenandung ringan. Saat Kisha melewati toko swalayan ia teringat pesan kakak tampan bin nyebelin.

"Eh.. Iya sampek lupa es krim punya si kak Afon."

Saat didepan toko swalayan ia berniat untuk menyeberang jalan, secara swalayan tempat ia akan membeli es krim di seberang jalan darinya. Dengan hati-hati Kisha menyeberang jalan tidak lupa sebelum itu dia sudah memastikan bahwa jalan aman.

Tapi.. Entah darimana munculnya truk besar itu, dengan ketidak siapan Kisha untuk menghindar dari truk tersebut.

BRAK.....

Pada akhirnya Kisha tertabrak truk itu dengan cukup keras, bahkan tubuh Kisha terpental beberapa meter dari tempat.

"Ukh.. Kenapa ini, tubuhku berat aku tidak bisa menggerakkan semua anggota tubuhku. Apa yang terjadi padaku?? Hm.. Rasa dingin apa yang kurasakan di belakang kepalaku ini.
Kenapa mereka semua mengerubuniku seperti ini?" batin Kisha penuh tanda tanya.

"Ukh.. Ak.. Aku.. Belum beliin kak Afon es krim.. Aku ingin pergi ke swalayan." batin Kisha sambil mencoba menggerakkan tangannya seolah-olah ingin meraih toko swalayan tersebut supaya dia bisa mendekat.

"Akh.. Aku.. Aku mengantuk, tapi aku tidak boleh tidur, es krim milik kak Afon belum dibeli."

Dengan perlahan mata Kisha menutup hingga matanya kini  menutup sempurna.
Kini yang dirasakan Kisha adalah kegelapan dan dingin yang menyelimuti tubuhnya.

Bantu aku dengan Vote + Komen. Lakukan sebelum mereka berdua dilarang oleh negara:V

I_m_KEN

Kisha De Cyzarine (Drop)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang