Part 9

75 20 35
                                    

Happy reading!

Kini Zico sudah berada diparkiran. Cowok itu kini tengah menunggu gadis pujaannya yang masih belum keluar dari kelasnya, sambil menunggu Ara keluar! Zico memilih untuk bernyanyi guna menghilangkan kegabutan 'nya.

Devano Danendra ~ Kisah Indah🎶

Bila kusuka kamu
Cantik karena cantik hatimu
Bila ku selalu rindu
Cantik karena kau buatku rindu

Kau diturunkan ke dunia
Bagai puteri indah
Indah hati indah segalanya
Kan menerbangkan mimpiku
Segera bertemu kamu
Oh aku
Ku menanti kamu


"Ara!" Teriak seseorang dari belakang gerbang sekolah.

Zico yang hendak melanjutkan lirik lagu itu sontak menoleh kearah gerbang, cowok tinggi berpostur tinggi itu memanggil nama gadis pujaannya.

Zico menoleh kearah kelas Ara. Ya! Gadis itu baru saja keluar dari kelasnya, Zico melihat Ara yang tengah melambaikan tangannya sambil tersenyum kearah cowok itu.

Entah rasanya begitu sesak saat Zico melihat Ara dan cowok itu bergandengan tangan. Padahal Zico sudah beberapa kali mencoba, untuk meluluhkan hati gadis itu namun gagal.

Zico tidak mengalihkan pandangannya dari Ara. Gadis itu masuk kedalam mobil milik cowok itu, saat mobil yang Ara tumpangi sudah berjalan. Zico segera menyalakan mesinnya, mengikuti Ara dari belakang.

Masa bodo dengan rasa sesak dihatinya itu. Yang ia harus lakukan sekarang adalah mencari tahu tentang cowok yang sudah menjemput Ara tadi. Zico mengikuti mobil Ara dari kejauhan, agar mereka berdua tidak tahu jika Zico sedang mengikutinya.

😻

"Ra!" panggil cowok itu sambil mengemudi mobilnya.

Ara menoleh, "Iya, kenapa?" tanya gadis itu.

"Selama aku di Jepang, di sini kamu engga ada yang gangguin kan?" tanya cowok itu.

Ara mengerutkan keningnya tak paham. "Maksud kamu?" tanya Ara.

Cowok itu menghela nafas pelan. "Maksud aku, selama ini gak ada kan cowok yang berani dekat-dekat sama kamu?" tanyanya.

Ara terkejut saat pacarnya itu langsung menanyakan pertanyaan yang mampu membuat gadis itu khawatir. Pasalnya! Pacar Ara itu jago berkelahi, selain jago dalam setiap pelajaran.

"Ra, kok malah diam?" Cowok itu menepuk pipi kanan Ara.

Ara mengerjapkan matanya beberapa kali lalu berdehem, "Eum, gak ada hehe." ucap Ara sambil tersenyum lebar memperlihatkan gigi putih miliknya.

Cowok itu menghela nafas lega. Syukurlah jika tidak ada cowok yang berani menyentuh dia, "Kita makan dulu yuk?" ajaknya dan Ara tidak menolak.

Mereka berdua berhenti didepan kafe yang tidak jauh dari taman kota. Cowok itu keluar dan membuka pintu Ara, gadis itu hanya tersenyum kecil.

"Yuk!" ajak pacar Ara sambil mengulurkan tangannya, dan Ara menerima uluran tangan itu.

Mereka masuk kedalam kafe. Ara memilih duduk didekat jendela, sedangkan Zico? Cowok itu hanya melihat Ara dan cowok itu dari luar. Rasa sesak itu malah semakin sakit di hati Zico.

ArzicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang