Kwon Jiyong - Pantaskah?

2.5K 264 32
                                    


Gimana-gimana...??

Maafkan kalo kemarin udah pada mikir yang iya-iya....


Dan Chapter ini akan jadi sudut pandang Jiyong yang terakhir ya.... mungkin??


Oh ya Btw... kecup basah buat temen-temen sengklek gw yang baca cerita ini...

love you guisssss...


Enjoy Zheyenk.......



"Bagaimana bisa kau membuat rumahmu ini seperti kapal pecah, Kwon Jiyong!"

"Dan lihat ini! Tanganmu terluka parah! Apa yang terjadi, Hah? Kau habis di serang pembunuh bayaran? Semua hancur berantakan! Kau ini....!"

"Noona, kumohon hentikan. Suaramu sungguh membuat kepalaku semakin sakit."

"Aisssh,- tunggu saja. Aku akan menghubungi Lisa, biar kau tahu bagaimana berisiknya ia kalau melihat keadaanmu ini!"

"Andwae! Jangan hubungi Lisa, kumohon."

"Wae? Kalian sedang bertengkar? Jangan bilang kalau, -ASTAGAAAAA.... kau berulah apa lagi sekarang?!!"


Hening...


"Aaah- Sekarang kau menjadi bisu? YAK! KWON JIYONG... JAWAB AKU!!!"

"Itu..., A-aku ketahuan berseling..kuh." Jawabku lemah tanpa berani menatap mata kakakku.


"Aww...!! Ampun Noona..., Tanganku sedang sakit, Aww...!! kepalaku juga sakit! Hentikan, Jebal!"

"Kau pantas mendapatkan pukulanku. Kemari kau Adik brengsek! Kau membuatku tidak punya muka di hadapan Lisa! Aku mati-matian membelamu, dan sekarang kau melempar kotoran di mukaku! Adik tidak tahu diri!"

"Noona, kumohon. Aku bisa menjelaskannya."

"Penjelasan macam apa yang diberikan seorang pe-selingkuh, Hah? Kau... Kau.. aku akan telepon Eomma. Sebaiknya memang kau dinikahkan saja dengan si Dara itu!"

"Andwae! Ini tidak ada hubungannya dengan Dara!"

"WAE?!! Jadi ada yang baru lagi? Waah, Daebak Kwon Jiyong! Kau sukses menjadi Lelaki Bajingan!"

"Tenangkan dirimu dulu, Noona. Akan aku jelaskan nanti, Aku butuh mandi sekarang."


Kutinggalkan Kakak perempuanku di ruang tengah, ia masih terdengar sedang mengeluarkan sumpah serapahnya untukku.


Aku memang pantas mendapatkannya.



*

"Kuakui kesalahanku,-jangan dipotong dulu, kumohon dengarkan hingga selesai, setelahnya Noona boleh kembali memakiku."

"-Baik, Lanjutkan!"

"Waktu itu aku sedang menghadiri sebuah acara After Party dari salah satu colleague-ku. Sungguh tidak ada niat sedikit pun untuk berbuat seperti itu. Kau tahu, keadaan Club yang semakin malam akan semakin panas? Dan ya, aku terbawa suasana. Pengaruh alkohol saat itu, dan kehadirannya malam itu menjadi pelengkap kebusukanku."

Strawberries and CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang