[JANGAN LUPA VOTE]
•
•
•Kaisan hari ini kurang bersemangat. Punggungnya masih terasa sangat sakit dengan disertai rasa nyeri akibat penyerangan semalam. Matanya sembab dikarenakan dua faktor, menangis dan kurang tidur. Akibat semua rasa sakit itu, Kaisan hanya tidur satu setengah jam. Bagaimana bisa tidur dengan hati sesak dan fisik yang remuk, sangat sulit. Semalaman penuh, ia habiskan untuk mengerang kesakitan atas hantaman semua rasa sakit yang menyerang jiwa dan raganya secara bersamaan. Mau tak mau juga, ia harus mengingat kejadian beberapa tahun lalu saat ia harus tidur dengan rasa sakit yang sama.
"Lo habis kenapa Kas, kelihatan capek banget, gak tidur lo?" Tanya Bragy. Ia duduk di samping Kaisan. Lelaki itu turut menangkap gerak-gerik Kaisan yang hari ini seperti tidak biasanya, bisa dikatakan ketua Raksi itu tak bertenaga.
"Gue tidur gak sampai dua jam." Jawab Kaisan.
"Terus itu mata lo sembab kenapa?"
"Maklum, habis kumpul keluarga." Jawab Kaisan berbohong. Ia rasanya tidak akan menceritakan apa yang dialaminya kepada sahabatnya yang lain. Kaisan hanya belum ingin menghadapi reaksi kelima sahabatnya yang lain jika tahu bahwa Kaisan baru saja diserang dan hampir dibunuh lagi.
Lamuel mengamati Kaisan dengan saksama. Raut wajahnya tampak khawatir. "Ada masalah Kas?"
"Gak, gue cuma senang karena bisa kumpul lagi sama keluarga gue." Jawab Kaisan berbohong.
"Harusnya lo izin." Ucap Catra sambil mengeluarkan buku dari tasnya.
Sheo merangkul Kaisan. "Bolos aja, gimana?"
"Mau mati?" Jawab Kaisan ketus.
Suasana dalam sekejap berubah menjadi hening tanpa suara ketika Bu Yessi, memasuki ruang kelas XI IPS 4. Guru sosiologi yang masih berumur tiga puluh empat tahun itu tampak membawa laptop dan langsung menuliskan beberapa poin di papan tulis.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi semuanya."
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Pagi Bu."
"Jadi, saya sudah tuliskan sepuluh materi yang harus kalian presentasikan hari ini. Silahkan buat kelompok berisi tiga orang, kalian yang memilih sendiri anggota kelompok kalian. Setelah itu, salah satu perwakilan kelompok silahkan maju dan menuliskan nama anggota kelompok di samping materi yang sudah ada dipapan. Silahkan berkumpul dengan kelompok kalian. Untuk materinya, cukup tulis tangan, lalu kalian bacakan setelah itu kumpulkan kertasnya kepada saya. Ingat, rapi. Mengerti?"
"Mengerti bu."
Inti Raksi itu membagi menjadi dua kelompok. Kaisan satu kelompok dengan Sagara dan Sheo. Sedangkan Catra satu kelompok bersama Bragy dan Lamuel.
"Materi pertama?"
"Terserah lo Kas." Jawab Sagara.
"Iya aja."
Kaisan menjadi orang pertama yang maju untuk memilih materi lalu kembali berkumpul dengan kelompoknya. Mereka memilih materi pengaruh positif dan negatif dari Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial.
"Kalian mau nulis?" Tanya Kaisan.
"Lo aja Kas, tulisan lo paling lebih bisa kebaca." Ucap Sheo.
Kaisan mengangguk lalu mengeluarkan selembar kertas, penggaris dan bolpoin. Kaisan memilih membuatnya menjadi tabel agar lebih rapi.
"Sag lo cari yang pengaruh negatif."
"Oke She."
Sambil menunggu, Kaisan memilih memainkan ponselnya. Enam menit kemudian ia sudah menerima hasil dari Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAISAN ; s e r a p h i c
Teen Fiction[SUDAH GANTI JUDUL] Ini adalah cinta yang datang tanpa butuh waktu yang benar-benar lama. Munculnya memang singkat, tapi jalannya sangat berat. Kisah ini bukan hanya tentang bunga cinta yang tumbuh perlahan di halaman rumah yang bernama "perasaan ci...