Cemburu II

65 9 0
                                    

Kini aku jadi milikmu, apapun masalahmu kini menjadi masalahku juga. Jadi kita saling menguatkan ya."Raka pradipta.

Happy reading gais!

Udahan Rak telponnya? Siapa tuh tadi yang telpon,"cibir David.

Temen akrab gue di jawa,"jawab Raka singkat..

Oooh temen, temen apa temen,"cibir Bams yang ada di sebelahnya.

Temen ogeb!,"ucap Raka dengan nada tinggi.

Tenggg, teng,, teng,, bel sekolah bunyi itu bertanda sudah istirahat.

Ndah, Fan,, ke kantin yuk.. Sekalian nganter buku paket ke pak Sucipto di meja nya."ujar Cintaa.

Yuk Ndah ke kantin,"ajak Fany pada Indah di sebelahnya.

Lalu mereka bertiga pergi keluar kelas dan menuju ke kantin.

Raka tadi telponan sama siapa sih, kok kayaknya sembunyi sembunyi gitu,"gumam Indah dalam hati..

Ndah, lo kenapa bengong aja. Ngelamun in siapa sihh!!,"tanya Cintaa.

Enggak apa apa kok,"jawab Indah.

Apa Indah masih mikirin Raka yang tadi mengangkat telpon dari seseorang itu,"gumam Fany dalam hati..

-----------

Udah istirahat nih, ke kantin yuk"ajak Bams pada ketiga temennya itu.

Rak, gue pengen ngomong sama lo berdua disini"sahut Gilang secara frontal.

Berdua aja nih? Yhaaa Bams kita ga di anggap sama Gilang. Yaudah yuk ke kantin duluan,"cibir David.

Tumben Lang, yaudah gih Bams, Dav,, lo duluan aja nanti kita berdua nyusul."perintah Raka..

Yaudah lah yuk Dav,"ajak Bams. Lalu mereka berdua pergi menuju ke kantin sementara Raka dan Gilang tetap berada di kelas..

Btw lo mau ngomong apaan Lang?,"tanya Raka yang sekarang ada di samping Gilang duduk.

Tadi lo telpon siapa Rak?,"tanya Gilang balik dengan raut wajah serius.

Lo nyuruh Bams sama David pergi cuma pengen nanya kaya gini doang?,"tanya Raka balik dengan nada tinggi.

BUKAN GITU RAK!!,"bentak Gilang.

TADI INDAH NGIKUTIN LO DARI BELAKANG, SAAT LO ANGKAT ITU TELPON,"seru Gilang.

Lo serius Lang?,"tanya Raka lagi.

Iya gue serius.,"jawab Gilang.

Indah kayak nya sayang banget sama lo Rak, jadi gue mohon sama lo jangan pernah nyakitin perasaan Indah. Gue udah berkorban banyak buat kalian bahagia, jangan sampai pengorbanan gue selama ini sia sia,"ujar Gilang sambil menatap tajam Raka..

Gue mau ke kantin nyusul Indah, siapa tau dia sekarang ada di kantin."ucap Raka laluia berdiri dan ingin pergi ke kantin. Namun Gilang memegang erat lengan Raka..

TENTANG SETELAHNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang