11

109 22 0
                                    

kau sudah memikirkan kuliah dimana?" pertanyaan spontan yang berhasil menghentikan aktivitas jihyo

"ayah berniat mengirimmu ke melbourne, dan tinggal bersama chanyeol disana"

Jihyo hanya mendengar penuturan ayahnya tanpa bantahan

"maaf. Ayah hanya tidak ingin membiarkanmu sendiri lagi. Ayah salah saat mengijinkanmu tinggal sendiri dan membiarkan kau merawat dirimu sendiri. Ayah pikir kau akan sembuh seiring waktu berjalan. Tapi tak sekalipun ayah melihat senyum di wajahmu. Kau tampak lesu dan sedih.
Maaf karna tiba-tiba memberitahumu. Tapi ayah ingin kau melakukan hal yang kau inginkan. Ayah tidak menyuruhmu melupakan somi. Ayah hanya ingin kau mencapai impianmu dan dengan tersenyum bangga mengatakan pada somi kau mampu melaluinya walau sulit"

____

"Jihyo"

Jihyo tersentak dari lamunannya

"Sudah daritadi?"

"Aku baru sampai. Mm. Deokyeom.. Aku boleh meminta nomormu?" Tanya jihyo ragu

"Tentu saja" Balas deokyeom lalu bertukar nomor dengan jihyo

"Akhirnya aku punya nomormu"
"Btw aku pernah mengajakmu ke suatu tempat, kapan kau punya waktu?

Baru jihyo mau jawab, jungkook sudah tiba dan masuk ke ruang latihan

"Tidak boleh. Aku sudah janji duluan dengan jihyo" Tegasnya seraya berdiri di antara mereka

Deokyeom menatap ke arah jihyo.

"Maaf jungkook sebenarnya aku sudah janji lebih dulu.. " Jihyo tak mampu melanjutkan kalimatnya. Pasalnya jungkook menatapnya dengan puppy eyes yang sangat menggemaskan. Membuat jihyo terdiam, ingin rasanya menatap jungkook saja

"Sepertinya kami sudah janji terlebih dulu" Ujar deokyeom menengahi dua insan yang hanya saling memandang

"Aku yang mengajaknya duluan" Balas jungkook tak mau mengalah

"Tapi kami sudah janji di jauh hari" Balas deokyeom

"Tapi jihyo sudah janji mau pergi denganku"

"Tetap saja aku sudah duluan"

"Tapi-"

"Stop!" Jihyo menengahi perdebatan mereka "begini, bagaimana kalau kita pergi bersama saja" Tawar jihyo

"Dengan begini aku bisa menepati janjiku sekaligus"

Deokyeom mengangkat bahu pasrah
"Aku tidak masalah kalau jungkook mau ikut"

"Tapi, kitakan mau.. mau ken-"

"Sudahlah. Tidak perlu dipikirkan lagi. Aku tidak masalah kalau harus pergi bersama"

Jungkook cuma pasrah
.

Setelah memutuskan berangkat bersama, mereka mampir sebentar di toko bunga.
"Ayo" Ajak deokyeom yang sudah selesai dengan membawa sebuket bunga di tangannya tak lupa ia menyerahkan juga pada jihyo

Flying ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang