Sijelek Fira dan kisahnya.

149 4 2
                                    

Mereka semua terkejut saat tiba tiba motor ninja dengan warna merah menyala juga gradasi hitam disampingnya itu berhenti. Apa lagi saat seorang gadis turun dari boncengan. Itu Nathasya Zhafira sigadis pendiam, culun, abstrak dan jelek. Iya jelek, sebelumnya dia memang jelek, sangat malahan.

Tapi kenapa sekarang sangat berbeda? Rambutnya yang dulu keriting gantung bahkan sering kusut tidak karuan sekarang malah terlihat indah dengan digerai kesamping dan warna coklat muda dibagian yang keriting, bahkan kulit wajahnya yang dulu sangat hitam kini terlihat seperti bengkoang, bibir birunya juga jadi semerah buah cherry. Oh jangan lupakan pakaiannya yang fashionable, kaos hitam polos lengan pendek dilapasi jaket kekinian, celana jins lima belas centi diatas mata kaki juga sepatu kets warna hitam dengan telapak putih, jam tangan rolex couple juga anting anting panjang ditelingan sebelah kiri.

Gadis itu turun dari bocengan dengan berpegangan pada bahu pembonceng, dan kaki jenjang itu berhasil menapak tanah parkiran sekolah mereka. Mereka memperhatikan dalam diam. Fira melepas helm lalu memberikannya pada pemuda yang memboncengnya, sembari mengatai lelaki itu.

"Arga jaket lu bau mintnya nyengat banget setan" Ujar Fira sambil mendengus kesal.

"Dari pada kamu panas" Balas sipembonceng sambil terkekeh pelan. Dia ikut ikutan melepas helmnya setelah meletakan helm Fira dikaca spion, namanya Arga, Argalan Samudra. Si ganteng ketua basket, tidak menyangka jika sosok pembonceng adalah anak pemilik sekolah.

"Orang ga panas, masih pagi"

"Iya deh iya"

Fira menengok kearah teman temannya berkumpul, dua orang laki laki dan enam orang perempuan. Dua lelaki itu teman akrabnya dikelas sedang enam perempuan itu bisa dibilang pembullynya karna sering mengatai penampilannya yang terlampau biasa biasa saja.

"Eh udah belum?" Tanya nya dengan senyum manis.

"Belum ra" Sahut Vino diatas motor meticknya.

"Oh" Mulutnya membentuk huruf O, matanya melirik Arga kesal, tangannya juga memberikan satu cubitan dilengan sewarna sawo matang Arga.

"Udah gua bilang kepagian ini tuh nyet." Delikan sinis menghantam penglihatan Arga, membuat pemuda tampan dengan hoodie abu abunya cengengesan sambil menggaruk kepala.

"Nanti telat nomer kamu profilnya botak" Sahutnya.

"Itu namanya sulap"

"Masyallah"

"Udah sana pulang" Fira mendorong tangan Arga dengan tenaga ekstra, Arga itu berat kalau kata Fira mah dosanya kebanyakan.

"Maaf deh, belum mulai juga ini acaranya. Kita sarapan dulu" Ajak Arga karna dia tau kekasih pendeknya ini punya maag akut.

"Pulang aja Arga. Sana hus hus" Usirnya sembari mengibaskan ngibaskan jemari lentiknya.

"Apa iya gada niatan ngenalin aku ketemen mu?" Kilah Argalan agar tidak disuruh pulang. Hei dia khawatir gadisnya diculik hidung belang.

"Kamu udah terkenal ya ibab" Jawab Fira kesal.

"Aku ngenalin diri aja deh" Arga mencabut kunci motornya, berjalan dengan menggenggam jemari lembut Fira kearah Vino dkk.

"Assalamualaikum akhi ukhti"

"Lekomsalam" Balas Anton setengah bercanda.

"Centil" Seru Rachel, Rachel ini suka Arga dan dia ngerasa Fira itu ga berhak gandeng gandeng tangan arga.

"Udah raa ga udah didengerin" Sahut Dewa dari belakang, dia temen seorganisasi Fira.

"Hai men" Kompak mereka menengok kearah pagar sekolah, disana berdiri Lingga Aditama. Pangeran sekolah dengan kecerdasan juga ketampanan diatas rata rata. Dan juga mantan fira.

"Gandengan mulu kaya mau nyebrang" Aileen Danauya. Kaka kembar dari Argalan berbeda 2 jam, iya selama itu karna posisi Arga saat di rahim sungsang mengharuskan sang ibu menjalani operasi sesar, seharusnya anak laki laki satu satunya itu menutup mata tetapi saat mendengar suara tangisan sang kaka kembar dia ikut menangis walau terdengar serak dikarenakan terlalu banyak menelan air ketuban bahkan beberapa masuk keparu paru. Juga karna hal ini nama mereka diselipkan sesuatu yang berhubungan dengan air. Argalan Samudra dan Aileen Danauya.

"Wah ada alien"

"Bacot lu adek durhaka"

"Masih ngambek karna gua tinggalin? Kan lu sama bang Arvin tadi"

"Tapi Dek Jia jadi ikut gua ya bangsat" Mendengar umpatan dari sang kaka Arga meringis ngeri.

"Kalian itu twins tapi hobinya berantem" Sergah Fira dengan kekehan lembutnya.

"Fir lu oplas?" Tanya Dewa yang terlampau penasaran.

"Lutut lu tuh oplas, gua aslinya mang gini ya ibab cuman kalau sekolah dibuluq buluq-in sama abang gua" Jelas Fira lagi, juga tangannya yang mengacungkan jari tengah kearah Dewa.

"Cih palingan lu oplas, ngangkang berapa kali lo sampe bisa oplas?" Balas dengan senyuman aja fir wkwk.

"Digilir berapa kali lo sampe tete tepos lo jadi segede helm" Fira tidak bisa diam saja sekarang.

"Udah ambil barang kamu keloker bentar lagi acaranya mau mulai." Arga mencoba menengahi supaya tidak terjadi perang dunia ketiga.

"Apa bagusnya dia sih Sam sampe kamu belain dia" Rachel menyahut kesal merasa dia tidak dianggap oleh lelaki dengan title Capt Basket tersebut.

"Dia tunangan saya, jelas saya lebih belain dia dari pada belain kamu yang bukan siapa siapa saya" Menohok sekali, batin dewa dan anton meringis dalam hati.

"Sam inget ya, bunda lebih suka aku ketimbang dia!"

"Jadian aja sama bunda" Balas Arga asal.

"Yo raa keloker" Jemari lentik menerima gandengan hangat.

"Duluan men" Seru Fira sambil dadah dadah.

"Anjir kalau gua tau dia secantik itu gua pepetin men" Sahut Anton yang dibalas jitakan penuh kasih sayang dari Vino.

"Inget Caca dong tolol"

"Astagfirullah khilaf"

"Bangsat" Setelah mengumpat rachel pergi begitu saja.

.
.
.
.
.
.
.

"Seharusnya kamu tadi ga gitu, biarin aja dia ngatain aku. Udah biasa" Ujar Fira santai, tidak tau saja Arga sedang ingin menonjok orang.

"Ambil barang kamu, terus makan, aku kelapangan dulu." Arga berlalu begitu saja.

"Lah? Kok dia yang kesel" Fira terkekeh pelan, terlampau heran dengan tingkah sang kekasih hati yang bisa dibilang moodyan.

.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc.

Penasaran? Gantung emng men. Ini bakal lanjut kalau emang pengen wkwk.

Banjarmasin, Kamis 20 Aug 2020.
06:46 WITA

OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang