08, believe me

511 72 11
                                    

"Bisakah kau berhenti tersenyum? Kau menakutiku, hyung." ucap Beomgyu saat melihat pria disampingnya yang tidak berhenti tersenyum sendiri sembari melihat ponselnya. Karena bagi Beomgyu, itu adalah hal yang langka. Bukan langka, malah hampir tidak pernah ia melihat pria itu tersenyum. Namun entah apa yang terjadi akhir-akhir ini pria itu sering sekali tersenyum dan terlihat bersemangat.

"Apakah aku harus menghubungi rumah sakit jiwa? Lebih baik kau memakiku daripada tersenyum seperti ini. Kau benar-benar menakutkan hyung." sambung Huening yang juga bergedik ngeri melihat pria dihadapannya itu.

"Biarkan saja, dia sedang jatuh cinta."

Seluruh pasang mata menoleh kepada sumber suara, yang tidak lain tidak bukan kearah Kang Taehyun yang sedang sibuk dengan ipadnya.

"Kau! Tidak usah mengada-ngada Kang Taehyun!" sahut Yeonjun yang akhirnya membuka suara.

"Namanya Ahn Narin, usianya 23 tahun, baru saja berulang tahun sebulan yang lalu. Dan kalian tahu apa?"

Mata Beomgyu dan Huening berbinar menatap Taehyun meminta kelanjutan ucapannya barusan. Sedangkan Yeonjun berdecak kesal melihat kelakuan teman-temannya itu.

"Kemarin ia pergi ke taman tempat biasa orang berkencan, bersama Yeonjung hyung."

"WAAAAAAAAAAAA! AKHIRNYA! YEONJUN—"

"Bohong," ucap Yeonjun, membuat Beomgyu dan Huening yang tadi sedang berteriak histeris, mendadak terdiam menatap Taehyun kesal, merasa tertipu.

"Eoh? Kau lupa hyung? Kau menghubungkan gps motor kesayanganmu itu dan juga gadismu itu ke internetku bukan?" ucap Taehyun sembari tersenyum miring.

"WAAAAA YEONJUN HYUUUNGG—"

"DIAM!!"

———

"Wah, aku tidak sedang menculik gadis itu padahal. Sedang apa kau repot-repot datang kesini?" tanya pria yang bernama Hwang Hyunjin itu menyambut kedatangan Yeonjun.

"By the way, apa kabar gadis itu? Apa dia kekasihmu? Kalau iya, kau benar-benar pintar memilih, Choi Yeonjun." ucap Hyunjin lagi. Dan lagi-lagi, Yeonjun hanya terdiam sembari menatap Hyunjin tajam.

"Oh? Atau bukan? Kalau bukan, apakah boleh dia untukku? Aku—"

"Jangan pernah sedikitpun menyentuhnya, atau kau sendiri yang akan menyesali perbuatanmu." sahut Yeonjun sembari menarik kerah kemeja putih Hyunjin, sampai pria itu sedikit kesulitan untuk bernafas.

"Dimana Lim Jaebum?" ucap Yeonjun lagi sembari melepaskan dan sedikit mendorong tubuh Hyunjin, membuat pria itu sedikit kehilangan keseimbangan tubuhnya.

"Aku tidak tahu,"

"DIMANA LIM JAEBUM?!"

"AKU TIDAK TAHU, SIALAN!" pekik Hyunjin sembari menonjok keras pipi kanan Yeonjun. Emosinya sudah berada diujung tanduk.

'Hyung! Segera keluar! Huening tertembak!'

Baru saja Yeonjun ingin membalas pukulan Hyunjin, namun gerakan pria itu terhentikan saat mendengar sahutan Taehyun dari alat konunikasi kecil yang berada di telinganya.

"Persiapkan dirimu, aku akan kembali lagi. Ingat itu." ucap Yeonjun dengan senyum liciknya, lalu bergegas keluar dari gedung tersebut.

" ucap Yeonjun dengan senyum liciknya, lalu bergegas keluar dari gedung tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



———

"Huh? Kalian kenapa?!" pekik Narin. Saat ia membuka pintu, ia dikejutkan dengan kedatangan Yeonjun dan Beomgyu. Oh, dan juga Huening yang dibopong mereka oleh berdua dengan darah yang mengalir deras dari bahunya.

"Kau sudah menghubungin Soobin hyung untuk membawa dokter pribadinya kesini?" tanya Beomgyu yang dibalas dengan anggukan oleh Taehyun.

Tak lama kemudian, dokter tersebut datang dan segera menangani Huening. Narin yang merasa tidak dihiraukan pun ikut masuk kedalam kamar Yeonjun untuk melihat keadaan Huening.

"Pelurunya sudah dikeluarkan, sekarang hanya tinggal pemulihan saja. Tolong jangan melakukan kegiatan berat apapun dulu ya selama beberapa waktu ini." ucap sang dokter yang dibalas dengan senyuman sebisanya oleh Huening. Bahkan untuk sekedar tersenyum pun ia kesulitan.

'Hiks.. Hiks..'

Seluruh mata sontak menoleh kearah sumber suara saat mendengar isakan seorang gadis. Lebih tepatnya kearah Narin yang sekarang sedang sibuk menyeka air matanya.

"Hei, mengapa kau menangis?" tanya Yeonjun pelan sembari menarik dagu Narin agar menghadap kearahnya.

Beomgyu, Taehyun, bahkan Huening terkejut mendengar ucapan Yeonjun barusan. Tidak, tidak ada yang salah dengan perkataan Yeonjun. Tapi,

Sejak kapan manusia yang lebih pantas disebut serigala itu dapat berbicara dengan halus dan lembut?!

"I-itu.. itu pasti sakit sekali kan? Kasihan sekali," jawab Narin disela-sela isakannya, sembari menunjuk kearah bahu Huening lalu gadis itu berjalan mendekati pemuda tersebut. "Kau tak apa?" tanyanya.

"Aku tidak apa-apa, noona. Ini sudah biasa," jawab Huening sembari tersenyum kecil.

"Tetap saja, pasti ini sakit sekali. Sebenarnya apa yang kalian lakukan sampai dia seperti itu?" tanya Narin sembari menatap Yeonjun, Taehyun, Beomgyu bergantian.

"Bukan apa-apa. Hanya—"

"Aku mencari seseorang ditempat kau diculik kemarin," ucap Yeonjun santai memotong perkataan Beomgyu.

Sontak Taehyun, Beomgyu, dan juga Huening membulatkan kedua matanya. Bisa-bisanya Yeonjun memberi tahu gadis itu dengan santainya? Bagaimana kalau ternyata Narin adalah mata-mata atau semacamnya? Dan juga yang mereka ketahui, Yeonjun paling enggan memberi tahukan apa yang telah ia lakukan kesiapapun. garis bawahi, Siapapun.

"Siapa?"

"Lim Jaebum. Dia orang yang telah membuh ibuku."

"Eoh hyung! Sepertinya kita harus membahas sesuatu. Kita bertiga," sergah Taehyun sebelum Yeonjun membeberkan lebih banyak lagi.

Narin yang mengerti maksud ucapan Taehyun barusan, segera berjalan keluar dari kamar Yeonjun. "Aku akan menyiapkan makanan, jangan lupa untuk segera kebawah ya!" ucapnya.

"Yak! Hyung! Ada apa denganmu? Kenapa kau memberi tahu gadis itu? Bagaimana kalau ia adalah mata-mata atau semacamnya?!"

Narin yang baru saja keluar dari kamar Yeonjun tersenyum miris, tentu saja ia mendengar ucapan Beomgyu barusan.

Ia tersadar, kalau kehadirannya hanya makin mempersulit kehidupan Yeonjun. Dan ia tidak mau itu.

———

Criminal | yeonjun.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang