14

46 4 0
                                    

"cielehh yang baru diantar sama ayang bebeb nih Yee" goda Elsa ketika melihat Raymond mengantar Erly.

Erly hanya tersenyum menanggapinya.

"Gue juga mau digituin" ucap Elsa cemberut.

"Sama kak Alex aja. Kak Alex kan orang nya romantis"

Elsa melototkan matanya.
"Nooo. Hehh Lo jangan bilang gitu lahh.
ya kali gue sama kakak kelas sok cool itu.
Ogahhh"

"Jangan bilang gitu. Ntar jadi suka lagi"

"Lama-lama gue cekik juga Lo ya, heh selera gue itu tinggi coy. Gue sukaknya sama cowok yangg...."

Tiba-tiba Bagas memasuki ruangan kelas dan menuju kearah meja Elsa dan Erly, melihat itu Elsa tidak bisa melanjutkan ucapannya karna jantungnya terasa berdetak dengan cepat dan kuat.

Erly menatap heran ke arah Elsa, tadinya sahabat nya itu terus berbicara panjang dan sekarang ia menjadi bungkam seperti melihat tuyul yang memiliki rambut.

"Hay" sapa Bagas melihat Erly

Elsa tersenyum dengan seberusaha mungkin agar terlihat manis di mata Bagas.
"Hayy Bagas"

Erly terkekeh pelan dengan sahabatnya itu.
Sekarang ia sangat terlihat sedang menjaga image di depan Bagas.
Rasanya Erly sangat geli melihat Elsa menjadi sok kalem seperti sekarang ini.

Oh ayolah, mana jiwa bar-bar mu Elsa.

"Hari ini Lo ganteng bangat sih gas. Eh maksud gue Lo tiap hari ganteng, tapi hari ini kegantengan Lo berkali-kali lipat karna Lo sekarang berada di dekat gue. Rasanya ketampanan Lo bersinar sampai ke lubuk hati gue gas" lanjut Elsa dengan tersenyum malu-malu.

Bagas tertawa dan mengacak rambut Elsa.
"Lucu bangat sih Lo. Makasih yaa"

Elsa terpaku di tempat duduknya, rasanya sekarang ini ia ingin sekali berteriak sekuat mungkin karna perlakuan Bagas ke dia mampu membuat jantung nya ingin keluar dari tempatnya.

Segitunya bangat yah. Kalo deg-degan itu yang mana sih, hati atau jantung:v

Okay Elsa Lo harus jaga sikap Lo di depan calon imam Lo nanti, jangan tunjukkin sikap Lo yang yang biasanya malu-maluin itu. Tahan sa tahan lo bisa. Tetap kalem, batinnya.

"Ii..ya Bagas ganteng"

Yaampunn hehehe..

Bagas kembali tersenyum dengan tingkah Elsa. Kemudian ia kembali melihat ke arah Erly yang sedang tersenyum dengan Elsa yang sedang malu-malu dengannya.
Bagas tidak terlalu memikirkan nya, yang ada di pikirannya sekarang adalah senyuman manis dari Erly itu bisa membuat hati nya menghangat.

"Erly Lo apa kabar?"

Erly yang ditanya seperti langsung mengalihkan perhatian nya kepada Bagas.

"Gue baik Gas"

"Syukurlah" ucapnya dengan tersenyum tulus kearahnya

"Gue juga baik Gas" ucap Elsa.

Bagas kembali melihat ke arah Elsa.
"Aah.. syukurlah. Yaudah gue ke tempat duduk gue dulu yah"

"Iya Bagas" ucap Elsa kembali dengan terus memerhatikan Bagas kearah belakang.

Erly yang melihat tingkah sahabatnya itu geleng kepala.
"Ekhemmm"

"Erly jantung gue.. jantung gue" ucap Elsa yang memegangi dadanya.

"Jantung Lo kenapa? Mau meledak ha?"

"Iya ly kek nya mau meledak deh" jawab Elsa ngawur.

Erly menghela nafas panjang dengan tingkah sahabatnya itu.

RAYMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang