11. ██████▒▒▒▒ 60%

7.1K 1.4K 728
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ˎˊ-

"Aaah Om Key... Gamau," tolak Gyura ke lelaki yang ada di depannya.

"Sehari ini doang Gyura. Om kasih uang jajan sekalian buat jajan Taki," kata K.

Gyura menjejakkan kakinya kesal, "Kenapa harus Mba sih," katanya tidak terima.

"Ya karena kamu perempuan. Gimana kalau kamu punya anak nanti?"

"Ya kan ga sekarang!"

K menghela napas, "Makanya latihan! Taki gak akan nakal kok," katanya kemudian mengelus surai Taki yang berdiri di sampingnya.

Gak akan nakal ndasmu ngglinding, batin Gyura. Tersenyum sangat dipaksakan ke arah K, kemudian mendelik seram ke arah Taki.

"Ya? Ga sampe satu hari kok besok pagi Om jemput," ujar K lagi.

Gyura mendengus, "Tapi aku cuma sampe malem ya, habis itu Papa Mama yang urus," pasrah Gyura.

"Emang mau kemana sih kamu?"

"Pacaran lah!"

"Halah. Pacaran doang, makanya bawa sekalian si Taki biar kaya pengantin baru. Udah, Om udah telat, harus pergi sekarang," kata K kemudian mendorong pelan Taki ke arah Gyura.

Taki emang lucu, banget malah, tapi rewel sama nakalnya minta dirukyah.

"Taki jangan nyusahin Mba Gyura ya," ujar K, Taki mengangguk semangat.

"Tiki jingin nyisihin mbi gyiri yi," nyenyenye Gyura.

K mengusap kepala Taki pelan kemudian melangkah keluar dari ruang tamu.

"Eh Om!" panggil Gyura.

K menengok, "Apa lagi?"

"Kalau Taki meninggal jangan salahin aku."

"Heh!"

-ˋˏ ༻❁༺ˎˊ-

Sepertinya mengurus Taki bukan hal yang buruk.

Iyalah kan ada Heeseung. Dia yang momong.

Gyura cuma haha hehe sambil ngemil doang.

"Taki mau apalagi?" tanya Heeseung ke Taki yang ada di gendongannya, lagi makan cilok.

Mereka lagi ke pasar malem. Baru dibuka hari ini, makanya rame yang dateng walaupun masih hari kerja.

"Taki mau naik itu," jawab Taki sambil nunjuk bianglala di depan.

"Mau Gyu?" tanya Heeseung ke Gyura yang jalan di sebelahnya, makan cilok juga.

"Aaa... emm... boleh deh," kata Gyura setelah berpikir sebentar.

Terus mereka ngantri ke loket, nunggu agak lama karena rame, ditawari gabung sama yang lain sih tapi nolak.

Yaiyalah kan lagi pacaran.

Sampe akhirnya mereka naik juga.

"Taki gak takut kan?" tanya Heeseung.

"Enggak dong, Kak. Taki kan pembeyani!" seru Taki.

Sementara Gyura di samping Heeseung malah merem.

"Fak mulai tinggi," gumam Gyura, meremat tangannya sendiri kuat-kuat.

I'm Fine | Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang