Sekali lagi, ini hanyalah sebuah cerita yang dikarang oleh penulis. Apabila ada kesamaan latar tempat tokoh dan watak di work penulis yang lain itu adalah perbuatan yang tidak disengaja.
Cerita ini murni karangan dari penulis sendiri. Peran tokoh yang diambil tidak sesuai dengan karakter aslinya.
Terdapat konten yang dianggap dewasa dan kasar. Untuk itu, pembaca dibawah 17 tahun untuk bijak dalam membaca..
________________________________________________________________________
🌸❤️HAPPY READING❤️🌸
•
•
•Lagi dan lagi, Wanita berambut pirang itu harus tertampar oleh kenyataan.
" Jadi bagaimana, apakah dia sudah tau tentang ini ?? Penyakitmu sudah tidak bisa dianggap remeh lagi,Hyesun-ahh segeralah ambil tindakan khemotrapi, hanya itu yang berkemungkinan bisa membantumu untuk bertahan hidup saat ini. " Ucap dokter Kim" T ttapi, bagaimana dengan keadaaan janinku oppa ?? Apakah dia baik-baik saja jika aku harus melakukan hal itu ?? " tanyanya.
" Ada dua hal kemungkinan yang akan terjadi jika kau masih saja bersikeras untuk mempertahankannya Hyesun. Kau ataupun dia, tipis sekali kemungkinan kalian berdua bisa selamat. " ucap dokter Kim tegas
" Baiklah, jika salah satu diantara kami harus pergi, maka tolong selamatkan lah anakku. Karna tidak ada yang lebih penting dari seorang ibu ketika kami mampu memperjuangkan malaikat kecil kami agar dapat melihat indahnya dunia, aku ataupun ibu didunia ini akan merasa bangga melakukannya meski nyawa kami taruhannya sekalipun, bisa kau janji itu padaku oppa ?? "
" Aku bukan Tuhan, dan kau tau itu. Tapi sebisa mungkin akan kulakukan. "
" Gomawoyo, kau benar-benar dokter terhebat yang pernah aku kenal, Kim Jaehwan oppa. "
" Hmm, sekarang pulanglah. Ibu hamil juga butuh istirahat yang cukup. "
" Siap dokter, aku pulang dan kau juga harus menjaga dirimu supaya tidak terlalu lelah. Arraseo ? "
" Nee Ibu hamil..kkk "
" Aishh... Yasudahlah aku pamit pulang dulu, annyeong oppaa "
" Nee Hyesun-ie ".
Setelah pintu ruangan dokter bermarga Kim itu ditutup pelan oleh sang jelita dibalik daun pintu seberang. Lenguhan seorang dokter Kim keluar begitu saja dari labiumnya.
" Andai saja waktu itu aku tidak mengenalkan kalian berdua, mungkin kau akan baik-baik saja Hyesun setidaknya kau tak akan merasakan sakitnya sendiri " lirihnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
RandomWaktu tidak akan pernah menunggu untuk siapa dan karna apa. Selagi kau bisa,lakukanlah. Sebab penyesalan yang teramat mendalam sekalipun tidak akan bisa mengembalikan segalanya. " Kesalahan terbesarku adalah terlambat menyadari betapa pentingnya dir...