BAB 12 : Teman Satu Bangku

32 5 0
                                    

💝AmbarSita💝
☆☆☆☆☆
 

"Khaidir selama liburan pergi ke kota dengan keluarganya" kata Ismet memberitahu Ambar yang tengah asyik membuat lobang untuk permainan kelereng mereka didepan halaman rumah pak Bahrun.

"Kamu tahu dari mana?"

"Kemarin bapak aku nitip barang sama ibunya. Hati-hati kamu Mbar ntar kalo bapak Khaidir pulang kamu bakal di tembak sama bapaknya" kata Ismet menakut-nakuti.

"Biarin! Bapak aku juga punya rotan buat mukul bapaknya" jawab Ambar dengan santainya.

"Ambaaaaaar" teriak buk Khadijah dari dalam rumah.

Mendengar panggilan ibunya Ambar langsung membaringkan tubuh ketanah.

"Kenapa kamu?" tanya Ismet kaget melihat apa yang tengah dilakukan temannya itu.

"Husst! Aku mau pura-pura mati dulu, pasti buk Khadijah nyuruh kewarung lagi"

Buk Khadijah datang mendekati mereka sambil membawa uang kertas ditangannya.

"Ngapain kamu tidur disana! Tolongi ibuk dulu"

Ambar tidak menjawab bahkan tidak bergerak sama sekali.

"Ambar nya mati buk" kata Ismet dengan polosnya.

"Haaaa? Mati ? Tadi sehat-sehat aja tuh, bangun gak!" ancam buk Khadijah yang bersiap-siap mencari ranting kayu untuk memukul anaknya.

Ambar langsung bangun sebelum tubuhnya dipukuli.

"Nanti aja matinya! Sekarang tolong ibuk dulu, pergi kewarung beliin Garam sama Aji***to ya" perintah buk Khadijah dan menyerahkan uang yang ditangannya ketangan mungil Ambar.

"Tadi minyak, sekarang garam! Ambar kan mau main!" gerutu bocah itu kesal.

"Ya namanya ibuk lupa, udah beli dulu sana, ini yang terakhir kok"

"Tadi ibuk juga bilang gitu, akhirnya nyuruh lagi!!"

"Heee ngelawan aja pergi gak! Cepat ibuk mau masak nih"

Dengan wajah cemberut ambar akhirnya pergi melaksanakan perintah buk Khadijah. Sesampainya diwarung Ambar langsung gugup melihat Sita yang juga tengah berbelanja. Ambar jadi malu sendiri masuk kewarung milik buk Eli yang biasa dia datangi.

"Ngapain kamu berdiri disana! mau maling jambu ibuk lagi!" panggil buk Eli dari dalam warungnya.

"Enggak!! Ambar mau belanja" jawabnya cepat sambil diam-diam melirik kearah Sita.

"Yaudah sini, nanti ibuk kamu marah kalo lama-lama. Mau beli apa?"

"Beli gula" jawab Ambar ngasal karena saat ini dia sedang berdiri disamping Sita yang terus menundukkan kepala. Sepertinya kedua bocah itu sama-sama malu. Buk Eli langsung mengambilkan barang belanjaan Ambar.

"Nih cepat pulang, jangan keluyuran dulu. Nanti buk Khadijah ngamuk"

Ambar hanya diam dan langsung bergegas pergi meninggalkan warung buk Eli.

"Kenapa kamu ngos-ngosan" tanya Ismet heran melihat Ambar seperti habis dikejar sesuatu.

Ambar tidak menjawab dan meletakkan gula yang baru dibelinya diatas kursi yang ada diteras rumahnya.

"Gak langsung dikasi ke ibuk kamu?"

"Udah biarin aja, ntar dia ambil sendiri, yuk lanjut!"

Benar saja! Karena anaknya tak kunjung datang kedapur buk Khadijah akhirnya keluar. Dilihatnya Ambar kembali asyik bermain kelereng dengan Ismet.

AmbarSita : The beginning of love [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang