Perihal Melupakan

5 0 0
                                    

Mereka bilang, bahwa melupakan itu mudah. Apalagi jika kau tak pernah bertemu lagi dengannya. Tapi, bagiku tidak. Melupakan tak pernah semudah itu, Tuan. Karena, toh hingga sekarang aku belum juga mampu melupakan dia yang dulu pernah kuingini sepenuh hati. Dan hal itu masih terjadi hingga sekarang. Ya, aku masih menginginkannya. Dia masih menjadi satu-satunya pribadi yang mampu membuatku jatuh, sejatuh-jatuhnya. Hingga sekarang.

Jika kau mengira bahwa ini semua Karena kenangan yang ada terlalu manis untuk dilupakan. Tidak, Tuan. Kau salah besar. Aku bahkan belum pernah berjabat tangan untuk berkenalan dengannya. Kami masih dua makhluk asing yang tak mengenal satu sama lain. Aku hanya kebetulan saja sering berpapasan dengannya, sering melihatnya di beberapa kesempatan. Dan gilanya, dia mampu membuatku jatuh, sejatuh-jatuhnya seperti ini. Ah entahlah, rasa memang selalu sekonyol itu. Ia seringkali hadir di saat yang tidak tepat, membuatku yang tak siap, harus susah payah untuk mengolahnya.

Kau bilang, mungkin ini karena aku tak pernah berusaha untuk melupakannya. Tidak, Kau salah Tuan. Sudah kucoba segala cara untuk melupakannya. Aku sudah menghapusnya sebagai teman di salah satu situs media sosialku, yang beberapa waktu kemudian kusesali. Karena, kini aku tak bisa lagi mencari tahu info tentangnya. Padahal aku ingin sekali. Sehari, dua hari, tiga hari, hingga satu minggu kemudian, aku memang berhasil untuk lupa, mungkin ini juga karena fokusku memang ke Pekerjaan. Lalu kemudian, dia kembali lagi dan membuat pikiranku tak mampu lenyapkan segala bayangan tentangnya. Dan dia kembali mengisi hari-hariku dengan bayangannya

Lalu, kemudian Kau bilang ah, mungkin memang dia seharusnya ada di sana, di hati dan pikiranku. Dan mungkin memang Kau benar, tempatnya memang di sana.

21-07-2018

Aku dan RasakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang