pertemuan

14.4K 245 12
                                    

Jenni mematut dirinya di depan cermin dia menambahkan sedikit bedak dan lipgloss di wajahnya, rambutnya dikepang di kedua sisinya dan dilingkarkan kebelakang dan dia menempelkan jepitan berbentuk pita di rambutnya, dia sangat cantik malam ini

dia menghembuskan nafasnya dengan keras dia tidak menyangka hari ini dia akan bertemu  keluarga calon suaminya itu, memang lusa mereka berniat menjemput Keluarga Rivano di airport namun ternyata keluarga Rivano ingin pergi ke rumah keluarga mereka yang berada di bali. alhasil mereka tidak jadi menjemput keluarga Rivano dan hari ini lah mereka berniat akan mengadakan makan malam bersama di sebuah restoran.

dia tidak bisa membayangkan bagaimana calon suaminya nanti, apakah dia jelek? pendek? dan juga galak? ahhh itu tidak mungkin 

TOK~TOK~TOK

lamunan Jenni buyar ketika mamanya mengetuk pintu kamarnya

mama Jenni masuk kekamar anaknya

" wahh anak mama sudah cantik ternyata"

Jenni hanya tersenyum samar, dan terkesan agak sedikit di paksakan

melihat putrinya sedang risau ibu Risa mendekati putrinya " ada apa?" tanyanya penuh perhatian

Jenni menghembuskan nafasnya " aku.... gugup"

Risa mengkerutkan dahinya dan dia mulai terkekeh geli 

" memang.. awal bertemu dengan calon mertua sangat menegangkan" katanya sambil merapihkan rambut anaknya

" mah... bagaimana kalau calon suami aku itu...... anehhh " jawab Jenni sambil memutar tubuhnya menghadap ke ibunya

Risa terkekeh geli melihat ekspresi anaknya " jadi menurutmu calon suami itu jelek?"

Jenni mengangkat bahunya " bagaimana aku tahu , aku belum pernah melihat wajahnya" 

Jenni mendengus sebal. pikirannya sangat kacau malam ini. ini sungguh tidak seperti yang ia harapkan

" sudah lah... bersiaplah 5 menit lagi kita akan berangkat" ujar ibu Risa sambil berlalu dari hadapan anaknya

@@@@@@@@@@@@@@

Jenni keluar dari mobil nya dengan langkah terseok. rasanya dia ingin melarika diri dari tempat ini sekarang pikirnya.

dia memerhatikan gedung dihadapannya sekarang, ini sangat gila pikirnya

Jenni dan keluarga mulai memasuki aula gedung, tubuh Jenni mendadak gemetar seakan menunggu eksekusi mati. wajahnya pun memucat seperti mayat

menyadari keadaan putrinya agak aneh Risa mulai bingung " Jenni kau kenapa?"

papa Jenni pun ikut memerhatikan putrinya " Jenni aoa kau baik-baik saja nak?" tanyanya

jenni hanya memandang kedua orang tuanya " ak...aku baik-baik saja mah pah " jelasnya

orang tua Jenni hanya bisa memandangi putrinya

sekarang mereka sudah duduk di meja pesanan kedua orang tua Keluarga Rivano dan sepertinya keluarga Rivano belum datang

" mah pah Jenni ke toilet sebentar yah"

kedua orang tua jenni hanya mengangguk . Jenni pun bergeges menuju toilet 

sesampainya di toilet Jenni memandang dirinya di cermin

apa yang harus aku lakukan tanyanya membatin. dia sangat bingung. dia tidak ingin menikah tapi di sisi lain dia juga tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya dia memejamkan matanya sebentar sambil menghembuskan nafas panjang 

My husband is My Old friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang