01 - Aku kembali...

4 0 0
                                    

Pagi hari menuntun pada sesuatu yang indah, akan tetapi menuntun juga pada hal terburuk yang pernah kau ketahui. Menjadikan dirimu sebagai pertanda kehancuran tanpa berniat kau akan kembali pada lubang yang sama.

"Yoona-ya!" panggil seorang gadis dihadapannya sembari melambaikan tangannya berulang kali

"Ah, Y-yeji" gagap yoona yang terkesiap sebab ia baru tersadar dari lamunan setelah lambaian tangan itu dihadapannya

"Sepertinya kau terlalu larut didalam lamunanmu, jadi apa yang membuatku sedikit memikirkannya?" tanya yeji dibalas gelengan kecil oleh yoona

"Aku baik-baik saja, hanya sedang memikirkan anakku" Senyum Yoona tetapi Yeji - Sahabat Yonna - tak akan percaya untuk perkataan baik-baik saja baginya itu hanya kebohongan yang terlalu sering untuk kalimat bagi Yoona.

"Yoona, apa kau benar-benar akan membesarkan kedua anakmu seorang? Kupikir Taeyeon butuh sesosok ayah" Ujar Yeji dan membuat Yoona menghela nafasnya dengan berat.

Yeji sangat tahu betul kehidupan Yoona yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya, saat mereka saling mengenal di bangku sekolah menengah atas, tetapi setelah terjadinya bencana yang tak terduga Yoona benar-benar begitu jauh berbeda.

"Sudah kubilang, jika sekalipun seseorang menginginkan menjadi salah satu keluarga diantara aku dan anakku. Aku akan menolaknya, sebab lubang tetaplah lubang yang tak akan pernah tertutupi-" henti Yoona untuk percakapannya saat sorotan mata terpaku diam pada tatapan yang mengejutkannya.

Menatap lekat punggung orang yang sedang berada di depan kasir dengan berbalut pakaian coklat, membuat instingnya sedikit mencurigakan. Begitu familiar dimata Yoona apa yang dilihatnya, sehingga mampu menimbulkan rasa penasaran baginya.

Astaga! Apa yang aku pikirkan? Tidaklah mungkin untuknya kembali ke korea hanya untuk menemui seseorang.

"Yoona, ada apa denganmu? Kau melihat seseorang disana, apa kau mengenal pria itu?" Tanya yeji berulang-ulang kali, hanya sebuah gelengan dengan pikiran yang begitu banyak pertanyaan dibenak Yoona.

Tapi kenapa dia sedikit familiar dimataku? Tidak-tidak!! Yoona tenanglah kau dan anakmu tak akan pernah bertemu dengannya, kau harus yakin!

Buangan nafas yang panjang dengan mencoba menenangkan pikiran tanpa berniat untuk mengkhawatirkan apa yang tak seharusnya di khawatirkan.

"Yeji-ya aku harus segera menjemput taeyeon, sampai jumpa!!" Yoona bergegas menyelendangkan ranselnya sembari menekan tombol pembuka kunci mobil dan segera menyalakan mobilnya, melaju dengan sedikit terburu-buru.

Yeji yang menatapnya begitu heran dan kerutan dahi yang mengkhawatirkan sahabatnya itu.

"Ada apa dengannya? Ia begitu sangat terburu-buru untuk menjemput anaknya, padahal waktu masih menunjukkan pukul 13.00" Menggeleng heran lalu akhirnya mengidikkan bahu.

𝓒𝓻𝓾𝓶𝓫𝓵𝓮

"Maaf tuan Kim saya sedikit terlambat, sebab tadi diperjalanan ada kendala" Ujar seorang pria muda berjas hitam memohon maaf.

"Tidak masalah silahkan duduk" Titah pria bermarga Kim itu sembari menyesap hangat kopinya.

Pria dihadapannya memberikan beberapa lembar kertas dari ranselnya, sembari membacanya sebelum ia berikan pada Tuan Kim yang menunggu untuk membaca informasi apa lagi yang sudah muncul.

"Silahkan Tuan Kim, informasi yang diinginkan oleh anda sudah cukup banyak dan apa yang anda minta sudah terlihat jelas fotonya" Lengkapnya dengan perlahan mata Taehyung menilik tulisan dikertas tersebut.

Taehyung mengamati setiap informasi yang tertera di sana, terkadang senyum kecilnya yang muncul saat mendapatkan hal menarik baginya.

"Jangan pernah kau berharap akan bertemu dengan putraku! Sekalipun kau ayah kandungnya, aku tak akan pernah memberi tahunya. Camkan itu Kim Taehyung!"

Rasanya begitu sangat lucu bagi Taehyung saat mendengar teriakan gadis yang begitu sangat menarik dirinya untuk tidak tetap diam, gadis yang membuatnya tertarik itu bagaikan bunga edelweis yang sangat lembut bagaikan kapas.

"Baiklah, terima kasih atas kerja samanya. Jika ada informasi baru tentangnya tolong berikan itu padaku, dan untuk bayarannya sekertarisku akan mengirimkannya besok ke rekeningmu" Pria itu mengangguk lalu berpamitan sebelum ia melangkah keluar dari ruang privasi tersebut.

"Tae, apa kau serius akan bertemu dengannya?" Tanya seseorang yang baru saja membaca kertas tadi yang diberikan oleh pria suruhannya.

"Entahlah Jimin. Tapi yang ku pastikan aku merindukannya dan merindukan kedua anakku" Jujur Taehyung dan dibalas gelengan kesal oleh jimin.

Hingga beberapa menit, panggilan masuk ke ponselnya dan segera Taehyung menekan tombol hijau itu, mendekatkan ponsel itu ke telinga.

"Yeoboseyo?"

"Mobilnya menuju salah satu sekolah yang berada diarea gangnam dan ia baru saja keluar dari mobilnya lalu ia kedalam sekolah"

"Terus ikuti mobil itu, jika ada sesuatu hubungi aku"

"Baik Tuan"

Panggilan tersebut diputuskan oleh Taehyung, kemudian bibirnya menyeringai dengan tatapan yang tajam kearah depan.

"Aku begitu penasaran bagaimana dengan reaksimu saat aku kembali, Bae Yoona"

To be continue...

CrumbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang