4. Mbak

1.4K 215 76
                                    


Gue buat quotes seolah-olah sok bijak.
Tapi nyatanya gue jauh dari kata itu.
Gue terlalu mudah takut.
Takut akan semuanya.
Takut kehilangan sebuah hasil jerih payah dari dulu.
Yang kini udah menghilang begitu saja.

-Ata L.B

"ARSEN!"

Lagi dan lagi di teriaki seperti itu, padahal jarak nya bisa dikatakan cukup dekat. Menghela nafas, kemudian berbalik badan. Menatap malas satu sosok yang kini berada di hadapan nya.

"Mau kemana kamu? Ini sudah malam, apa mau nyewa pelacur itu lagi?" Perkataan yang Sengit, yang pasti bisa membuat hati siapa saja terluka. Namun, sepertinya ia sudah terbiasa. Jadi tampak biasa saja, tak terlalu ambil pusing atas perkataan orang itu.

"Kalau iya kenapa?"

"Ka-"

"Ga usah ikut campur, saya tinggal di sini juga atas wasiat kakek. Kalau pun bukan itu, sudah di pastikan saya angkat kaki dari rumah ini dari dulu." Ia langsung saja Melangkah pergi, mengabaikan teriakan orang itu karena menurut nya sangat tak penting.

Hidupnya selalu saja susah, semenjak di tinggal oleh seseorang yang begitu berarti di hidupnya. Kini hidupnya merasa kacau, sangat-teramat kacau.

Menaiki motornya yang terparkir rapih di halaman rumah nya, menghidupkan mesin nya lalu melaju kencang meninggalkan rumah yang menurutnya adalah neraka dunia.

✓✓✓✓✓

Membaca buku, sembari mendengarkan musik. Hal itulah yang di sukai oleh Bara, apalagi jika suasana di sekitar nya sangat tenang dan sunyi. Menambah membuat nya senang, namun sayang. Rasa senang nya di tutupi oleh wajah dingin nya. Sehingga orang lain tak dapat menahu jika Bara sedang merasakan senang ataupun sedih.

"Bara."

Walau dirinya di panggil, dirinya tetap saja terdiam. Tak ingin menghiraukan siapa yang memanggil nya. Karena menurutnya, semua orang itu tak ada yang penting. Kecuali seseorang yang kini tengah menghilang. Dan sampai saat ini belum di temukan keberadaan nya.

"Kamu tak makan?" Itu bunda nya, bunda Shafira. Yang mendatangi Bara di taman belakang rumah.

Tak ada sahutan, membuat bunda Shafira hanya menghela nafas pelan. Dirinya cukup memaklumi akan sikap Bara. "Kalau belum, ada makanan di lemari makan. Dan bunda mau pergi berangkat kerja dulu sama mama Devina."

Tetap tak ada sahutan, Bara benar-benar menganggap bila tak ada seseorang pun terkecuali dirinya.

Yah, orang dingin memang akan selalu seperti itu. Tak terlalu memperhatikan sekitar, menganggap jika hanya ada dirinya dan tak terlalu suka akan ada orang yang menganggu. Itulah tipe Bara.

✓✓✓✓✓

"Bangkai!"

Diam, hening, tak ada sahutan.

Tentu saja, panggilan nya saja seperti itu. Siapa yang mau coba? Gak ada lah. Sedangkan Jada langsung mempautkan bibirnya, melihat sang Abang yang terlihat acuh dan tetap menatap layar ponsel nya.

"KAI!"

Berteriak dekat kuping, tentu saja membuat Kai terkejut. Beruntung jika ia tak melempar ponsel nya. Bisa-bisa berabe kalau ponsel kesayangan nya jatuh dan pecah, sayang uy. Bisa beli lagi memang, cuma kan sayang aja.

"Apa sih da?" Kai tentu saja menatap Jada sengit, dan di tatap justru balik menatap tajam.

Tak ada yang mengalah, mereka berdua sama-sama memberikan tatapan mautnya. Hingga akhirnya sang ratu rumah datang dan menatap mereka berdua secara bergantian.

"Kalian berdua lagi main game tatap-tatapan?"

Kompak kedua nya menggeleng, tetap pada pendirian masing-masing.

"Terus, kenapa kalian berdua tatap-tatapan?" Bunda kembali bertanya, dan di kacangi.

Memang nasib punya dua anak laknat ya gini.

✓✓✓✓✓

Satu cemberut, satu senang.

Jada yang menenteng barang belanjaan nya yang barusan ia beli dari supermarket, serta Kai yang kini tampak berjalan duluan dengan langkah cepat. Marah dia.

Yah, Beberapa menit lalu Jada akhirnya merengek kepada Kai untuk mengantarkan nya ke supermarket. Kai? Tentu saja menolak. Namun, satu ancaman dari Jada membuatnya tak berkutik dan harus mau tak mau menuruti permintaan sang adik.

Mau tau ancaman Jada?

Jada kata, "Gue bakal kasih tau kak putri kalau pacar nya pernah godain temen adek nya sendiri."

Yang di maksud temen adek nya adalah Agatha. Yah, sebenernya kesan nya sih bertanya, bukan menggoda. Cuma, karena Kai serta Putri yang orang nya sama-sama bucin. Jadi, kalau ada berita miring sedikit, maka salah satunya akan ngambek. Dan waktu ngambek nya itu bisa dikatakan sangat teramat lama.

Kai sudah sampai di mobil, ia lebih baik duluan saja daripada bersama Jada. Takutnya kelepasan buat nyekek gitu. Kan berabe.

Sedangkan Jada berjalan santai, yah anggap-anggap menghirup udara bebas. Namun, karena perhatian nya yang kemana-mana. Ia tak tau bila di depan nya terdapat seseorang, hingga akhirnya tanpa sengaja menabraknya.

Eaa, kayak adegan di wattpad gitu. Cuma, ini di parkiran supermarket. Bukan koridor sekolah, nanti lah. Koridor sekolah nya sama Ayang beb Bara. Ya, kalau Bara nya juga mau.

Barang bawaan Jada jatuh ke bawah tentunya, ya iyalah. Ga mungkin ke atas, melawan teori Einsten kalau gitu.

"Sorry mbak, gak sengaja."

Marah tentu saja, bukan karena barang bawaan nya jatuh ataupun ia di tabrak. Jada marah karena di panggil mbak, enak saja! Dirinya masih muda, masa udah di panggil mbak.

"Gue masih muda, ga usah panggil mbak!" Jada mengomel, namun tangan nya tetap memungut barang nya yang jatuh.

"Lah? Terus? Nenek?"

Jada langsung menatap pria itu tajam, kenapa nambah parah coba. Setelah selesai memungut belanjaan nya, Jada langsung berdiri. Dan berhadapan langsung kepada pria itu.

Cukup terkejut ketika menyadari bila sang pria adalah orang yang sama ketika di halte bis kemaren. "Lo?"

"Ya? Kenapa?"

Jada menggeleng, ia lupa mengenakan Kacamatanya. Wajar jika pria itu terlihat cukup bingung, dan tanpa berkata lagi Jada langsung berlalu pergi. Meninggalkan sang pria yang kini tersenyum kecil.

Satu yang harus kalian tau, pria ini berpura-pura seperti tak mengenali Jada. Yah, siapa yang tak kenal bila hanya dilihat dari memakai dan tidak nya Kacamata?

Hanya di sinetron saja bila memakai wig bisa tak di kenali.





REVISI ULANG : 15 JANUARI 2021

BAKAL UP LAGI KALAU MENURUT GUE DAH CAPAI TARGET JUMLAH READERS. JAN SIDERS MAKANYA.

YANG SIDERS, TOLONG BUAT CERITA JUGA DAN KASIH TAU GUE. BIAR GUE MO BACA CERITANYA JUGA TAPI GA BAKAL GUE VOTE : )

WATTPAD : Atalia_balqis
IG : ata.l.b


Fake Nerd Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang