#35 Our Destiny

2.4K 296 99
                                    

Halo semua😄

Terimakasih buat dukungan, komentar serta vote kalian yang sangat membantu.

Aku sayang kalian semua & selamat membaca.

.
.
.
.
.
.

.

Tok tok tok!

Ceklek!

"Siap- eomma?" Jihoon tertegun, tak menyangka kalau orang yang paling dia benci malah datang ke rumahnya.

"Ada apa eomma datang ke gubuk buruk ku ini?" Sebuah kata sindiran yang cocok untuk orang sombong seperti nyonya Kwon.

"B-boleh aku masuk?" Jihoon berfikir sekilas, dan setelahnya menatap nyonya kwon tak bersahabat.

"Masuk," kasar banget kamu ji, orang tua loh, kalau kena serangan jantung gimana?

Nyonya kwon sebenarnya malu, tapi apa daya? Dia benar2 menyesal dengan semua hal yang telah dia perbuat kepada jihoon.

"Maaf kalau rumah kami sangat kecil, dan maaf juga kalau ada debu disofa rumah kami, maklum, kami orang miskin yang tak mampu membeli sofa mahal untuk kami duduki," nyonya kwon pundung, dia semakin malu saja.

Sekali jihoon tetap saja jihoon😏

"Kalau begitu saya akan membuat minuman sebentar, permisi," nyonya kwon mengangguk, memperbaiki cara duduknya di sofa empuk milik jihoon.

Nyonya kwon memandang sekeliling ruang tamu minimalis itu, semuanya didominasi dengan warna putih dan hijau gelap, sangat cocok sekali dimatanya.

Di Dinding terdapat sebuah foto dengan bingkai besar, hanya ada satu foto disana, selebihnya hanya gambar-gambar unik yang dapat dia lihat. ( itu hao yang menggambar kalau kalau kalian ingin tahu)

Tapi matanya terhenti pada sebuah mahkota indah yang terdapat didalam sebuah kokat kaca yang terdapat di atas meja yang ada tepat beberapa meter di depannya.

Karna merasa penasaran, nyonya kwon berjalan pelan kearah mahkota itu, dia kelihatan sangat penasaran. Saat telah sampai didepan meja. Senyuman indah dia berikan, dia ingin sekali menyentuh benda tersebut.

"Ekhem! Eomma, teh nya sudah siap," nyonya kwon kaget, dia refleks memegang dadanya, lalu dia tersenyum kikuk dan berjalan menuju sofa kembali.

"Ini teh nya, silahkan diminum," dengan sedikit hati-hati nyonya kwon meminum teh bunga mawar tersebut ( itu teh yang sama dengan teh yang diminum oleh wonwoo, dan pembuatnya adalah seungkwan)

"Ada keperluan apa eomma kemari? Ingin meminta aku untuk menjauhi hoshi? Atau ingin meminta aku mengugat cerai kepada hoshi? Kalau memang itu, maaf sekali utk eomma, aku tak bisa melakukannya dan pintu keluar ada disebelah sana," jihoon masih ingat dan masih sangat kesal dengan konflik junhao.

Tega sekali mertuanya itu!!

"Bukan, bukan begitu," kelihatannya ibu dari hoshi ini kelihatan sangat kaget dgn ucapan gamblang jihoon.

"Lalu?" Kening jihoon mengkerut, dia memperbaiki posisi duduknya, menatap nyonya kwon menunggu jawaban.

"Aku ingin meminta maaf," dia tertunduk, kedua telapak tangannya saling meremas, dia kelihatan sangat serius sekali serta gugup dengan ucapannya.

Mystery Rose KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang