Cerpen FAMTS

45 4 6
                                    

[Teruntuk famts_writer....]

Aku berlari di antara pepohonan dan semak-semak yang menusuk kaki tiap kali aku melewatinya. Nafasku memburu, jantungku berpacu lebih cepat karena sedang berlari.

Hidup di dunia ini tidaklah mudah. Berulang kali, terlintas sebaris perkataan itu di dalam benakku. Meski begitu, aku sudah tahu akan hal itu.

Mataku melirik ke kiri dan kanan dengan cepat, memastikan tidak ada yang mengikutiku. Beberapa saat setelah itu, terdengar suara geraman dari balik pohon tempat aku sedang bersembunyi. Dengan cepat, aku langsung membekap mulutku erat-erat sambil berusaha menormalkan detak jantungku yang tidak karuan dan juga mencoba untuk meminimalisir deru nafasku.

Sialnya, saat ini secara tidak sengaja, aku memancing kawanan anjing sihir liar masuk ke desa. Berkat hal itu, disinilah aku sekarang. Dikejar oleh segerombolan hewan kecil namun buas itu.

Semoga hal ini tidak disadari oleh kepala desa. Aku hanya bisa berharap dalam diam.

Dunia FAMTS adalah singkatan dari tempat yang kutinggali saat ini. Menurut sebuah buku tua dari kakek moyang di desaku, kepanjangan dari FAMTS adalah fantasi, aksi, misteri, thriller--ketegangan dan juga sci-fi--fiksi ilmiah.

Aku tidak tahu siapa yang menamakannya--lebih tepatnya aku tidak ingin mengingatnya--serumit dan seaneh itu, namun satu hal pasti yang aku ketahui adalah ... siapapun yang menciptakan dunia ini telah kehilangan akal sehatnya.

Tidak terpikir bagaimana aku harus menjalani kehidupan yang disebut normal oleh orang-orang. Dunia ini penuh dengan monster. Tidur di malam hari pun tidak bisa nyenyak. Memang dunia ini sangat sesuai dengan namanya, namun seharusnya mereka menambahkan kata penyiksaan atau aneh di dalamnya.

Yah, paling tidak penduduk di desa semuanya sangat baik dan ramah. Karena yang salah adalah dunia ini bukan mereka. Setidaknya itu yang kupikirkan.

"Oh, sudah kembali Vee?" Seorang laki-laki bertubuh kekar menyambutku saat melihatku kembali memasuki wilayah desa.

"Benar, Paman Yorgra." Aku juga mengangguk sebagai balasan.

Seorang wanita dengan apron dan telinga kelinci, keluar dari sebuah rumah. "Ada apa dengan pakaianmu, Vee?!" tanyanya dengan nada khawatir.

Buru-buru ia datang menghampiriku sambil mengecek seluruh tubuhku.

"Aku tidak apa-apa, Bibi Ghrie," balasku dengan senyum kecil.

"Jangan memaksakan dirimu seperti itu ya." Bibi Ghrie menggenggam erat bahuku, terlihat telinganya yang panjang itu menunduk seakan ikut mengekspresikan perasaannya saat ini.

Aku mengangguk.

Benar, aku selalu tidak diperbolehkan untuk memaksakan diri karena aku hanyalah none.

Di dunia FAMTS, terdapat dua golongan kelas. Yang pertama adalah full, yaitu binatang buas seperti yang barusan mengejarku, mereka kuat, namun akal sehat mereka rendah karena itu kebanyakan dari mereka hanya bergerak berdasarkan naluriah dan tidak bisa bicara.

Yang kedua adalah half, yaitu seperti Paman Yorga dengan kekuatan gorilla yang membuatnya menjadi seorang ahli besi dan Bibi Ghrie dengan kemampuan kelinci yang tangkas untuk bekerja di dapur. Ya, bukan hanya mereka sih, tapi semua orang yang berada di dunia ini bergolongan half.

Half mewarisi kemampuan super dari full. Half bisa mempunyai kekuatan yang lebih kuat dari full apabila dilatih dengan ketat. Tentu saja berbeda dengan full, half dapat berbicara dan berpikir seperti biasa, half adalah golongan paling tinggi disini.

RANDOM BOOK (PENUH KEGAJEAAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang