"Ya, aku sudah mulai sehat kok" Zayn berbicara pelan di lorong dapur sambil bersandar pada dinding. Gagang telepon tua menempel di telinga kanannya. "Yeah? Gak jugalah, bro. Kamu pikir ini Londoh apa?" raut wajahnya berubah cerah. "Si Jack sialan itu? Tsk, orangnya emang gak asik dia.."
Nyonya Clementy mendengar sekilas suara Zayn dari dapur. Dia sedang menyiapkan sarapan untuk cucunya itu saat telpon berdering tadi. Dan ajaibnya, ketika dia membangunkan Zayn untuk mengabarkan kalau yang menelpon adalah Liam, kawan sekolahnya di Bradford, Zayn langsung bangun tanpa ba bi bu.
Menurut Nyonya Clementy, Liam adalah anak yang baik dan sangat perhatian –dia menelpon Zayn empat kali dalam sebulan itu, walaupun dia belum pernah bertemu dengannya. 'Kapan-kapan, kamu harus membawa teman-teman sekolahmu liburan kemari, cupcake' begitu katanya. Dan Nyonya Clementy merasa senang tiap kali ada kawan Zayn menelpon karena itu artinya mood cucunya akan membaik seharian, bahkan Zayn seperti mendapatkan suntikan semangat untuk berjalan-jalan di halaman depan rumah.
Zayn mengalami kecelakaan tunggal 3 bulan lalu di dekat sekolahnya. Motornya menabrak pagar jembatan saat hujan lebat. Dia mengalami gegar otak ringan tapi yang paling parah adalah kakinya yang terhimpit ke tiang jembatan. Tulang pergelangan kakinya patah. Selama dua bulan penuh dia mengalami perawatan intensif, kakinya dibalut gips, dan dia harus bolak balik rumah sakit. Bulan kemarin akhirnya dokter memutuskan kalau dia sudah membaik dan gipsnya bisa dilepas. Tapi dia masih harus menjalani rawat jalan dan terus menggunakan kruk sampai kakinya bisa berjalan normal.
Nyonya Clementy tidak menyangka kalau empat minggu lalu Zayn menelpon dengan malu-malu, mengajukan permintaan untuk tinggal bersamanya di sebuah desa kecil di Bakewell. Sejak kecil, Zayn tidak terlalu dekat dengan Neneknya dan hanya berkunjung karena ikut orangtuanya saja. Zayn mengatakan di telpon waktu itu, 'aku ingin menenangkan diri di tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota dan keramaian. Maaf kalau aku merepotkanmu, Nek'
Tentu saja Nyonya Clementy tidak menolak. Dia rindu cucu-cucunya, dan selama ini dia hanya tinggal berdua dengan Daniaal, cucunya yang lain. Tapi sudah tiga bulan ini Daniaal pindah sementara ke flat yang dekat dengan sekolahnya karena semakin sibuk di tahun terakhir, dan dia memilih untuk mudik ke rumah orangtuanya di Bradford saat liburan musim panas.
Ketika pertama kali datang di rumah neneknya yang mungil, Zayn langsung menyukai atmosfir pedesaan yang jarang ditemuinya di tempat lain. Rumah Neneknya sangat nyaman, terdiri dari 1 lantai saja (inilah yang Zayn cari, karena dia tidak mau repot-repot naik tangga dengan kruk) dengan jendela-jendela kayu yang lebar dan semak-semak kecil serta bunga-bunga yang berjejer rapi di halaman depan. Sangat asri dan menenangkan.
Zayn bercerita tentang kecelakaan tunggal itu di malam pertamanya di Bakewell. Orang tuanya langsung menyita surat ijin mengemudi, motor serta mobilnya sekaligus. Dia dianggap sebagai pengemudi yang belum bisa bertanggung jawab. Kendaraan-kendaraan itu merupakan hadiah dari Ayahnya saat ulang tahun 17 dan 18 kemarin. Sebelumnya, Ayah Zayn sudah mewanti-wanti supaya dia mengemudi dengan lebih tenang dan dilarang ngebut, tapi dasarnya Zayn bebal serta suka tantangan, dia tetap ugal-ugalan di jalan.
Ayahnya memberi Zayn hukuman yang setimpal. Zayn hanya bisa meringis kesal.
"Kurasa itu hal yang baik" kata Neneknya setelah mendengarkan cerita panjang Zayn. "Ayahmu itu pria yang penuh kehati-hatian, dan dia ingin menjaga seluruh keluarganya dari marabahaya. Kamu, cupcake, adalah anak laki-laki satu-satunya dan dia sangat mencintaimu. Dia selalu mengkhawatirkanmu sejak dulu"
**
Siang itu, Zayn mendengar suara beberapa orang anak laki-laki dari halaman belakang. Dia berusaha untuk tidur siang, tapi tidak bisa. Cuaca begitu panas dan lembab. Dia sudah berganti pakaian dengan kaos oblong pendek dan celana selutut, tapi tetap saja terasa panas. Leher dan punggungnya dibasahi keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
1D & Zarry Anthology (Oneshots)
FanficThis is basically oneshots with different themes, could be black comedy/parody, zarry pluff, horror, drama, scifi etc. Written in Bahasa, probably contain mature scenes and foul language.