Bagian 26

169 7 0
                                    


Denata

Bagian 26

Berjam-jam lamanya Alaska menunggu, sampai-sampai gadis itu memejamkan matanya, lalu menahan kantuknya yang membuatnya ingin menutup mata. Kemudian menampar wajahnya dengan pelan, sambil bermonolog untuk tetap bangun dan sadar.

Kemudian Alaska melirik ke arah Malidya dan Reyhan yang sudah terlelap dengan kepala mereka yang saling menyender satu sama lain, lalu gadis itu melirik ke arah jam ada di ponselnya.

"JAM 8?!" Sontak kedua manusia itu yang tadinya terlelap, terkejut karena suara Alaska yang begitu masuk ke dalam telinga mereka, dan menyadarkan mereka dari tidurnya.

"Hah?! Kenapa Las?!" Tanya Reyhan panik diikuti Malidya yang mengusap ilernya dari pipinya.

"Reeeey, udah jam delapaan." Ucap Alaska dengan wajah sedihnya, membuat Reyhan segera mendekati gadis itu.

"Mungkin ada keterlambatan kali Las." Ucap Reyhan mencoba memberitahu kabar positif untuk gadis ini.

"Bonjour, Alaska." Alaska segera menoleh ketika melihat pria itu berdiri disana sambil melambaikan tangannya, dengan kedua dimple miliknya yang sudah lama sekali tak pernah Alaska lihat setelah kepergiannya.

"Nataaaaaaaa!!!" Alaska segera bangkit sambil memeluk tubuh pria berbadan bongsor itu dengan pelukan melepas rindu.

"Pourquoi? Tu me manques?" (Kenapa? Kangen?) Alaska mengangkat alisnya sambil memukul badan pria itu dengan kencang.

"Basa naon eta? Abdi henteu ngartos!" Kini, giliran Nata yang tak mengerti apa yang gadis itu ucapkan.

"Dis la vérité." (Ngomong yang bener.)

"Kamu yang seharusnya ngomong yang bener! ah lu, baru dateng udah ngajak berantem?!" Omel Alaska sambil melirik dua pasangan paruh baya yang datang menghampiri Nata.

Nata terkekeh sambil menoleh ke arah belakang, melihat ke arah pandangan Alaska.

"Oh itu Pa--"

"Halooo om, tanteeeee!" Nata menghela nafas jengah ketika gadis itu menghampiri Papa dan Mamanya, kemudian melirik ke arah Malidya dan Reyhan yang juga ada disana.

"Sorry, udah ngerepotin." Ucap Nata sambil melihat ke arah jam di tangannya.

"Gapapa Nat." Ucap Malidya kemudian gadis itu kembali memejamkan matanya.

"Dari kapan disini?"

"Subuh!" Ucap Malidya sambil memejamkan matanya.

"Oh."

Malidya langsung membuka matanya, kemudian melayangkan tatapan kesal ke arah pria itu.

"Oh?! Hell! Gila ya Nat, Alaska terobsesi banget sama lu hih! Sampe-sampe nunggu lo dari subuh tau nggak sih! Dia sampe nyamperin ke rumah gue! Dan bilang kalo Nata bakalan dateng jam 6, capek Nat capek." Batin Malidya sedih, sambil memukul-mukul dadanya.

Reyhan hanya bisa cekikikan disebelah Malidya, melirik adiknya yang lebay nya memang tak karuan.

"Btw Kevin dimana?" Tanya Reyhan tak melihat batang hidung cecunguk itu.

"Sengaja gue nggak kabarin dia." Reyhan hanya menggelengkan kepalanya.

"Gila lo Nat." Ucapnya sambil melirik ke arah Malidya yang kembali terlelap.

"Tuh bocah ngantuk, kasian gue liatnya." Nata mengangguk pelan.

"Pulang aja."

"Terus lo pulangnya?" Tanya Reyhan.

"Taksi." Reyhan terkekeh.

"Gue anter dah, buang-buang duit." Nata mengangkat alisnya.

"Terus Malidya?"

"Gampang." Ucap Reyhan, sambil memberikan kunci mobilnya ke tangan Nata.

"Bawa aja." Nata tak mengerti dengan sistem otak yang ada di kepala Reyhan.

"Kalau mobil lo gue bawa, lo pulang naik apa?"

"Udah gampang itu mah." Nata menggeleng.

"Nggak lo udah gila, gue mendingan naik taksi."

"Mending gue telfon Kevin." Ucap Reyhan pada akhirnya, membuat Nata pasrah dan mengalah.

"Oke yaudah, gue pake mobil lo. Terus nanti gue jemput." Reyhan mengangguk seperti inilah yang Reyhan inginkan sejak tadi.

"Hati-hati di jalan."































Bersambung...

[✓] Denata | Jaehyun (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang