1.1

47 6 0
                                    

Aku, tidak pernah tau apapun
💮🍂
___________________________________

“Jadi benar kalau kamu Kim Jennie” Seorang polisi bertanya pada gadis yang kini duduk hadapannya dengan pandangan meneliti

Gadis itu merotasi  matanya yang terlihat lelah, pasalnya sudah lebih dari tiga kali perkataan itu dilontarkan kepadanya “apa masalahmu pak!? Aku sudah mengatakannya padamu kalau aku ini Jennie, Kim Jennie”ucapnya

Polisi itu tidak menjawab dan kembali terfokus pada dua lembar kertas yang dipegangnya, menyisakan kesunyian dalam ruangan yang hanya berisikan dua manusia tersebut.

Kim Jennie, gadis mungil itu kini berada disebuah ruangan introgasi yang terletak pada salah satu kantor polisi di kota Jiseu. Ia diduga sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan seorang pemimpin perusahaan Park. Hal itu dimulai dari pagi yang indah saat segerombolan polisi tiba-tiba datang ke markas Blackvelvet dan membawanya kesini.

Kejadian tersebut tentu membuat Jennie bingung, bagaimana bisa polisi-polisi disini mencurigainya membunuh seorang pria pada kemarin malam!? Dalam garis hidupnya Jennie belum pernah berhubungan dengan pria berada seperti  si pemimpin perusahaan ternama itu terlebih dengan orang yang bermaga park!

“Pak! Biarkan saya pulang... Ini sudah lebih dari 3 tapi bapak hanya menanyakan nama saya dan asik membaca kertas itu” Jennie mencoba untuk membujuk seorang pria muda berkostum polisi didepannya. Demi apapun dia hanyalah gadis lugu yang terjebak dalam tragedi ini.

Akhirnya polisi tersebut mau mengalihkan pandangan kearahnya setelah berpuluh-puluh ocehan yang Jennie lontarkan sedari tadi

“Tunggu sebentar....”pria itu nampak menghela nafas dan kembali bicara “aku tau kau pasti ada ditempat kejadian saat itu, korban juga sempat menyebut namamu saat saksi bertanya. Jadi saatnya untuk berkata jujur Jennie” Pria itu berucap tajam tidak lupa dengan tatapan dingin yang membuat seorang kim jennie menelan ludahnya dengan susah payah.

Dia berhasil membuat jennie jantungan. Apa yang harus dia katakan kalau memang dia tidak tau apapun. Jennie takut kalau dia salah bicara, bisa-bisa dia disangka sebagai pembunuh berpengalaman dan langsung dimasukkan kedalam sel tanpa penjelasan lain lagi.

Tapi dalam batinnya jennie terus berfikir, tidakkah mereka terlalu berani mencurigainya hanya karena ucapan korbar itu? Heol, nama kim jennie bukan hanya dimiliki oleh satu orang.

“siapa saksi yang mengatakan itu? Dia pasti salah, aku tidak berada dimanapun pada malam itu selain diapartemenku!” Jennie berucap dengan sedikit hati-hati karena hawa ruangan tersebut yang menjadi lebih mencekam

“Kau tidak perlu tahu siapa saksi itu, tugasmu hanya menjawab sejujur mungkin setiap pertanyaanku... dan satu lagi, jangan pernah terfikirkan dalam otak kecilmu itu kalau bukti yang menunjuk kearahmu hanya karna perkataan tuan park saat itu!” polisi itu menjelaskan apa yang sempat dipikirkan jennie barusan dengan sangat tegas

Tiba-tiba ia menarik kursi yang sedang diduduki oleh jennie dengan keras untuk mengikis jarak antara keduanya

Selanjutnya ia melempar sebuah foto kearah gadis itu”Lihat baik-baik wajah pria itu, dia adalah orang yang kau bunuh kemarin malam”ucapnya saat jennie sedang memperhatikan foto tersebut

Kali ini Jennie tidak bisa lari lagi. Degupan jantungnya menjadi tak teratur sejalan dengan keringat yang meluncur dengan jumlah tak sedikit itu. Matanya benar-benar terfokus pada pria dalam foto tersebut. 

Ya, dia sangat mengenalinya. Pemilik perusahaan Park itu adalah pria bernama Park Jimin, sahabat masa kecilnya dulu

Dengan gerakan cepat Jennie menyingkirkan foto itu dari hadapannya “Aku tidak tahu siapa dia!”kata yang diucapkannya tentu adalah hal yang bodoh.  Siapapun yang mendengarnya pasti mengatakan kalau dia berbohong

Secara refleks polisi itupun tertawa kecil, ia seolah baru menangkap basah kucing yang sedang mencuri ikan “Perlu kau tahu, kami sama sekali tidak bodoh kim Jennie!!” dia berkata sambil menatap jennie dengan pandangan remeh

Jennie menyunggingkan senyum lebarnya “Jadi kau sama sekali tidak bodoh, he? Kita lihat saja nanti berapa lama kau bisa mengurungku disini!” gadis itu berucap tanpa rasa takut sama sekali seolah menantang pria itu

Perkataan jennie berhasil membuat polisi tampan didepannya ini murka, terbukti dari kuatnya kepalan tangan dan rahang yang mengetat.

..........

Sekarang jennie harus berada di sini untuk sementara waktu,  ingat hanya sementara. 

Masih terbayang dibenaknya saat tadi polisi tampan itu menyuruh bawahannya bernama min Yoongi untuk mengantar jennie kedalam sel ini.

Apakah Jennie menyesal telah membangkitkan amarah tuan polisi itu? Yang jelas apa yang dia katakan adalah hal yang benar 

Setidaknya Jennie tampak menyukai tempat ini, suasana yang sepi  tanpa ada tugas yang harus diselesaikan.

Ia mengedarkan pandangan keseluruh ruangan tempatnya berdiri. ‘Tidak ada tempat tidur dan selimut disini, setidaknya ini agak lebih buruk dari kasur  jelekku di markas. Ah aku ingat, apakah orang rumah mengawatirkanku sekarang? Kurasa tidak. Apapun mengenai penjara, mereka tidak ingin terlibat.’batinnya

Kini matanya terkunci pada dua wanita penghuni sel sebelumnya, mereka duduk disudut kiri ruangan seperti sedang asik mengobrol sampai tidak sadar dengan keberadaan orang lain disekitar mereka.

Tak mau ambil pusing, jennie lebih memilih melangkah kesudut kanan ruangan untuk tidur.

Ingat jennie kau hanya perlu menutup mata dan terbangun dipagi hari, sungguh kegiatan yang menyenangkan pikirnya

saat matanya baru saja terpejam ada hal yang mengganggunya, Sayup-sayup ia mendengar seorang wanita duduk disampingnya. Akhirnya dengan perasaan dongkol gadis itu membuka matanya

“Hallo penghuni baru!” Seorang gadis menyapa jennie sambil memberikan senyuman manis dan memamerkan gigi kelincinya.

Tentu saja jennie tidak menjawab sapaannya, mulutnya terlalu malas untuk terbuka.

“namaku Im Nayeon, kau bisa memanggilku nana atau yeon” Gadis itu masih melanjutkan perkataanya walau dengan jelas dia tau kalau Jennie tidak berniat menyapa balik

“pergi sana kau! Aku lelah dan ingin istirahat” Jennie tidak bisa membiarkan waktu istirahatnya terbuang percuma karena gadis bernama nayeon itu

seketika wajah penuh senyum nayeon hilang mendengar perkataan jennie, sambil mendengus sebal dia berucap“baiklah, sepertinya kau orang yang tidak suka basa-basi”

 Perkataan jennie tadi berhasil mengusir nayeon, dia seperti bersiap untuk kembali ketempatnya semula. Tapi saat akan melangkah, gadis itu berhenti dan menatap jennie dalam “aku sedikit penasaran tentangmu, kau sepertinya seorang kriminal besar sehingga kau diintrogasi langsung oleh seorang pemimpin polisi disini.”

Alis jennie sedikit terangkat mendengar perkataan nayeon barusan, jadi ia berniat untuk bertanya beberapa hal sebelum nayeon kembali melanjutkan langkahnya “tunggu Nayeon, aku sedikit penasaran tentang dia yang kau sebut tadi. Bisa kau ceritakan sedikit tentangnya, aku rasa kau tahu banyak hal”

Nayeon menyunggingkan senyum tipis dan kembali duduk disamping Jennie “sebelumnya biar ku tau dulu siapa namamu”

...........

I Hate YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang