"Aku ingin bertanya padamu sekali lagi dan aku ingin kamu menjawab dengan jujur tentang hal ini. Apa alasanmu dulu bisa memilih Theo?" kata Nikki.
Celia terkejut mendengar ucapan Nikki. Dia menghela napas panjangnya dan mulai menjawab pertanyaan Nikki. Suasana restaurant tersebut sedikit sepi sehingga Celia dan Nikki leluasa itu berbicara.
"Andrew. Andrew yang telah membuatku memilih Theo," kata Celia sempat terdiam seusia dia mengatakan hal itu. Celia mencoba mengingat segalanya tentang keputusannya itu.
"Apa maksudmu?" tanya Nikki penasaran.
"Aku heran dengannya karena hingga aku ingin membuat keputusan pun dia tidak menyatakan perasaannya padaku. Aku juga kesal ketika melihat dia berdua dengan Jessica di sekolahmu. Dan malam itu juga, aku membuat keputusan untuk menerima Theo sebagai pacarku. Walau sebenarnya hatiku menolak. Jujur hatiku sangat bertolak belakang karena aku sayang dengan Theo hanya sebagai sahabat kecilku. Itu yang aku rasakan," kata Celia.
Nikki benar-benar terkejut mendengar pernyataan Celia barusan. Dia hingga menutup mulutnya yang menganga mendengar perkataan Celia.
"Awalnya aku ingin menolak Theo dengan alasan karena aku hanya ingin menganggapnya sebagai seorang sahabat saja. Tapi sore itu, Andrew benar-benar meyakinkanku bahwa aku harus memilih Theo. Aku menjadi yakin bahwa perasaan Andrew padaku hanya mainan dia saja. Aku bahkan tidak percaya dengan omongan yang telah kamu katakan padaku malam itu. Dan sekarang aku menyesali keputusan ku itu dan mau tidak mau aku harus menerima akibat keputusan ku itu. Nikki..aku..aku benar-benar...," ucapan Celia segera Nikki jawab.
"Cel, aku rasa kamu benar-benar salah dengan keputusanmu itu. Dan soal Andrew, hingga detik ini pun Andrew masih tetap sayang padamu. Jessica? Ya! Aku rasa Andrew berhasil menyusun rencananya agar kamu bisa memilih Theo daripada dirinya. Karena dia memilih mementingkan perasan orang lain. Dia memikirkan perasaan Theo padamu, dibandingkan perasaan dirinya kepadamu. Sebab itulah dia belum berani mengungkapkan perasaannya kepadamu. Kemarin Andrew menemui Theo dan mereka berdebar hebat hingga Jason susah untuk melerai keduanya. Andrew membelamu! Jason mengatakan hal ini padaku walau sebenarnya aku harus menjaga rahasia ini. Tapi Cel, aku mohon sekarang, kamu harus bicara dengan Theo siapa yang sebenarnya kamu sayang agar salah paham antara kamu dan Theo tidak semakin rumit. Ini saran Jason padamu. Kamu juga harus memikirkan perasaan Andrew padamu selama ini," kata Nikki.
Celia benar-benar terkejut mendengar pengakuan Nikki padanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa keadaan benar-benar tidak sesuai yang dia harapkan. Dia telah salah dugaan. Karena itulah dia salah memberikan keputusan kepada Theo. "Apa yang harus aku lakukan? Aku akan melukai 2 hati yang benar-benar tidak aku inginkan," gumam Celia.
Kebingungan yang ada dalam mata Celia terpancar setelah pengakuan yang dia berikan kepada Nikki dan pengakuan Nikki yang membuat kebingung Celia semakin menjadi.
"Aku benar-benar tidak percaya ini!" ucap Celia pada Nikki.
Celia buru-buru pergi tanpa pamit pada Nikki. "Cel..Celia..Celia!! Mau kemana? Mau hujan Cel!" teriak Nikki. "Ah Celia tetap saja keras kepala!" ucap Nikki lagi.
Nikki pun takut dengan keadaan Celia saat ini, dia mau tak mau harus mengikuti Celia pergi. "Dia pergi cepat sekali!" ucap Nikki. Dia pun menelpon Celia namun Celia tidak mengangkatnya.
Celia menangis sepanjang jalan menuju tempat yang dia tuju. Dia menyetir mobil sendiri. Dia harus mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi. Air matanya tak henti-hentinya membasahi pipinya.
Celia tiba di sekolah Theo. Dia tau saat ini Theo pasti sedang bermain basket bersama teman-temannya. Dia berlari menuju lapangan basket. Napasnya kalang kabut. Dia berhenti melihat Theo bermain. Lalu dia memanggil namanya.
"Billy!!!" teriaknya.
Celia sengaja memanggil Billy karena dia tahu bahwa Theo sempat kesal dengan panggilannya ketika Theo memarahi Celia di sekolah Celia waktu itu.
Theo berhenti bermain dan dia menoleh ke arah datangnya suara itu. Dia terdiam melihat Celia. Lalu teman Theo mengatakan bahwa dia harus menghampiri Celia. Namun Theo tetap melanjutkannya. Teman-temannya heran.
Celia tahu bahwa Theo masih marah padanya. Lalu dia berkata sesuatu yang membuat Theo berhenti bermain.
"Billy aku ingin berbicara denganmu. Ini serius! Aku mohon kamu dengarkan aku," ucap Celia lagi dengan berteriak.
Theo berjalan menuju Celia. Lalu Celia menarik napasnya sebelum dia berbicara. Theo telah dihadapannya. Celia masih menatap mata Theo. Tetapi Theo melengos. "Cepat katakan apa yang ingin kamu katakan," kata Theo.
"Aku minta maaf padamu atas kejadian kemarin. Aku tau kejadian kemarin sebenarnya telah mempermalukanmu juga dan....," ucapan Celia segera Theo sambung. "Dan aku juga ingin kamu dengarkan aku bicara terlebih dahulu. Pertama, aku ingi kita putus," ucap Theo lalu berhenti.
"Apa?" kata Celia terkejut.
"Kedua, aku ingin minta maaf padamu atas sikapku terhadapmu. Aku tau sikapku lah yang telah memaksamu untuk memilihku. Aku terlalu egois hingga persahabatan kita dari kecil harus dirusak dengan hal ini. Aku salah karena telah mengungkapkan perasaan itu kepadamu yang sebenarnya tidak boleh aku ungkapkan. Aku salah karena tidak tau bahwa Andrew juga menyukaimu. Aku salah karena tidak pernah memperhatikan bahwa selama kita pacaran kamu selalu menyinggung tentang Andrew. Aku salah karena tidak peka dengan keadaan ini. Pertemuanku dengan Andrew beberapa hari yang lalu telah membuatku sadar bahwa aku telah buta dengan perasaan ini. Nikki dan Jason telah menyadarkanku tentang hal itu dan aku telah membuatmu malu lagi waktu itu. Aku sebagai sahabatmu telah membuatmu menangis lagi. Aku yang juga sebagai Kakakmu harus membuatmu merasakan masa kecilmu itu. Karena itulah, yang seharusnya meminta maaf adalah aku bukan kamu. Celia aku minta maaf padamu. Terima kasih atas 6 bulan yang telah kita lalui bersama, aku...," ucapan Theo langsung Celia stop.
"Cukup Theo! Aku yang salah. Aku salah telah memilihmu. Aku juga egois dengan perasaanku berpura-pura bahwa aku tidak menyukai Andrew. Aku cemburu karena Andrew dengan cewek lain. Karena itulah aku memilihmu dengan cepat. Kamu tentu tau bahwa aku selalu lambat dalam mengambil keputusan. Theo aku yang seharusnya meminta maaf kepadamu. Aku salah terhadapmu, aku telah melukai hatimu. Maafkan aku Theo," kata Celia. Air matanya membasahi pipinya lagi.
Celia tertunduk. Lalu Theo mengangkat dagu Celia dan berkata, "aku tidak akan membuatmu menangis lagi,". Theo pun menghapus air mata Celia dan memeluknya. Celia terus menangis. Theo sebenarnya juga ingin menangis namun dia berhasil menahannya. "Theo, kita tetap akan menjadi sahabat kan? Aku tidak mau karena kita putus lalu persahabatan kita rusak," kata Celia dalam dekapan Theo.
Tanpa terasa air mata Theo terjatuh. Dia segera menghapusnya dan berkata Celia, "iya. Aku akan selalu ada untukmu, kapan pun kamu butuh aku. Aku akan selalu ada untukmu bagaimana pun itu. Sekarang aku terus menjagamu. Aku berjanji tidak akan mempermalukanmu lagi. Maafkan aku Celia,".
"Aku sayang padamu, Theo" ucap Celia terus memeluk Theo.
"Aku juga," ucap Theo.
Tanpa mereka sadari, Andrew yang ada janji dengan Jason harus melihat Celia memeluk Theo. Dalam pikiran Andrew saat ini bahwa Celia dan Theo telah baikan. Dia terus meliha ke arah mereka.
Theo dan Celia asyik bercanda karena Celia kesal lagi-lagi dia harus memeluk Theo yang berpeluh dengan keringat. Mereka sudah terlihat lebih baik saat ini. "Cepat pulang dan mandi!" ucap Celia masih menutup hidungnya. "Bukankah kamu bilang kalau aku selalu terlihat tampan dengan keringat-keringat ini?" ucap Theo sambil tersenyum pada Celia.
"Iya tapi lebih cakep lagi jika kamu mandi dan memakai kemeja andalanmu," ucap Celia.
"Ah kamu ini!" ucap Theo lalu mengacak-acak rambut Celia. Theo melakukannya untuk pertama kalinya setelah 7 tahun berlalu. Selama mereka pacaran, mereka tidak pernah melakukan hal itu.
Disisi lain, Andrew masih memperhatikan Celia dan Theo. Lalu handphonenya berdering. "Andrew kamu dimana? Aku telah menunggumu. Cepat kesini," ucap Jason. Andrew mengerti dan akhirnya dia pergi.
Tak sengaja Celia melihat Andrew berjalan pergi. "Mau kemana dia?" gumamku. Dia berniat untuk mengikutinya tetapi Mommy menelepon untuk tidak pulang terlalu malam karena Celia menyetir sendiri. Akhirnya Celia pulang.
YOU ARE READING
Remember When....
Novela JuvenilJangan pernah berhenti membaca dalam satu halaman ataupun satu alur cerita saja. Karena kalian akan menemukan sesuatu yang berbeda ketika akhir ceritanya :) // Series ke-2 akan rilis tanggal 12 Mei 2019 dengan judul MOMENTS: WHO ARE YOU //