Sen, 1 Juni 2020
🍑
Zee mengambil tempat duduk paling depan yang masih kosong ketika masuk ke kelas Alfa tempat dilaksanakannya kegiatan ekskul akademik. Cowok yang sedang membersihkan papan tulis bekas pelajaran sebelumnya itu tersenyum menyambutnya.
Ekskul yang kegiatannya tak jauh-jauh dari belajar ini tentunya membutuhkan papan tulis yang hanya dimuat di dalam kelas, makanya setiap ada pertemuan ekskul mereka akan memakai kelas Alfa sebagai ketua.
Kepala Zee menoleh melihat beberapa orang ikut masuk ke dalam kelas, yang pastinya adalah Dona, Bayu dan Gavin. Mereka bertiga berpencar mengambil bangku masing-masing.
"Kok lo lama banget?" tanya Zee pada Gavin yang saat itu memilih bangku di meja sebelahnya.
Gavin menoleh. "Kan belum mulai juga."
"Tadi kan lo yang paling pertama keluar kelas duluan, gue kira udah nggak sabar ikut belajar."
Cowok itu terkekeh. "Ada panggilan alam."
Percakapan mereka terinterupsi karena seseorang menggeser bangku di sebelah Zee bermaksud untuk duduk. Cewek berkucir kuda itu mendongak. Gwen.
"Gue boleh duduk di sini?" tanya Gwen yang masih berdiri di sampingnya. Tatapan cewek itu terlihat datar namun tetap tak menghilangkan kesan lugasnya.
Zee mengangguk sambil memasang senyumannya. "Bebas, kok."
"Lo beneran ikut juga?" tanya Gwen lagi yang kembali membuat Zee menoleh ke arah cewek itu.
Zee menaikkan alisnya, "Olimpiade?"
Gwen mengangguk.
"Iya, Alfa yang ngajak gue."
Gwen menatap Zee datar selama beberapa detik setelah mengeluarkan jawaban itu, kemudian akhirnya pandangan mereka beralih ke Alfa yang mulai berbicara di depan.
Setelah satu jam lebih berkutat dengan soal dan pembahasan yang diambil alih langsung oleh Alfa sebagai mentor, cowok itu melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 5 sore. Mereka nggak bisa berlama-lama melanjutkan kegiatan belajar karena sebentar lagi hari akan digantikan oleh malam.
"Oke, guys. Sekian dulu pertemuan kita hari ini. Gue bakal masukin kalian semua ke grup khusus olimpiade untuk bahas kapan pertemuan kita selanjutnya. Karena pertemuan kita dibatasi menjadi 2 kali sepekan, jadi gue bakal ngirim beberapa contoh soal yang bisa dikerjakan dirumah, nanti setelah itu kita bahas sama-sama di pertemuan selanjutnya." jelas Alfa yang langsung disambut oleh anggukan teman-temannya.
Gwen bangkit dari duduknya kemudian menghampiri Alfa ketika semua orang di dalam kelas tengah sibuk merapikan barang-barang, termasuk seatmeat-nya, Zee.
Cowok yang dihampirinya itu juga sedang memasukkan beberapa buku yang cukup tebal ke dalam tas kemudian mendongak ketika menyadari kedatangan Gwen.
Alfa menyambutnya dengan senyuman khas. "Ada apa, Gwen?" tanyanya langsung.
"Gue ... boleh nebeng lo pulang nggak?"
Alis Alfa kontan terangkat namun tak begitu kentara, ia bukan bingung mau menjawab ya atau tidak, melainkan mencari jawaban yang pas untuk menolak ajakan Gwen agar cewek itu tidak kecewa.
"Gimana ya," ucap Alfa sambil menggaruk punggung tangannya. "Gue harus balik cepet, rumah kita juga kan nggak searah jadi kayaknya bakal lama buat bolak-balik." Kayaknya cukup masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUKA ZEE
Fiksi Remaja[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA! HANYA CERITA FIKTIF ANAK SMA YANG PASTI BAKAL BIKIN BAPER] ❤️❤️❤️ __________ Tak ada yang paling menyebalkan selain diberi keharusan untuk menjadi mentor belajar seorang murid baru di sekolahnya. Zidney Chalondra atau bia...