Aku tidak mengerti dengan perasaanku saat ini. Aku sedih, namun ingatan itu datang, aku ingin mengucap terima kasih atas sayang itu, kepada ia yang kupandang sebagai seorang yang berjasa besar juga pembohong handal!
Dulu kupikir, aneh sekali dunia ini, ada namun seperti tiada, berbentuk namun tak berwujud, dan hebat sekali manusia mencipta hal-hal yang luar biasa menurutku, dengan pertanyaan 'bagaimana bisa?'
Aku memikirkan segala hal, yang semakin aku mencari tahu semakin aku tak mengerti, dan itu kali pertama aku mulai bertanya saat usiaku delapan tahun. Ketika dunia ini dicipta ternyata memiliki waktu yang berfungsi dengan sendirinya, kataku "Ibu mengapa ada siang dan malam? mengapa kita tak samakan saja, dengan tidur kapanpun kita mau juga belajar kapanpun kita ingin?" Aku mendapat jawabanya "Udara pagi hari sangat sejuk, juga hangat, siang hari panas, sore hari terasa teduh dan nyaman, dan malam hari dingin, manusia tidur di malam hari yang dingin untuk merasakan pagi hari yang hangat esok" dan aku memahaminya. Paham, tak lagi janggal dengan pertanyaan aneh yang ku punya.
Namun, kala itu aku dibuat tak lagi mengerti, saat kubaca sebuah buku, dan fikir ku lagi, mengapa siang di kaitkan dengan cerah dan sebuah matahari? Aku balik kembali sebuah lembaran buku itu, judul nya 'alam' maka ku temui kata malam juga dikaitkan dengan gelap, bulan, bintang-bintang. Tuhan, Kau ciptakan dunia ini aneh sekali, sehingga aku sulit memahaminya. Maka kuhampiri ibuku yang sedang memasak di dapur dengan buku itu di tangan, "Bu, aku tidak mengerti dengan buku ini, kata-katanya sulit kupahami" Ibu tak langsung memperhatikanku, namun menyuruhku kembali ke mejaku, ia akan menyusul.Ibu datang, langsung mengambil buku yang ku baca, yang aku coba pahami, Aku mulai bertanya, namun belum pula usai ia telah merangkulku, lalu menjelaskan, "siang terang dengan matahari, juga malam gelap dengan bulan dan bintang, itu adalah sebuah perumpamaan yang manusia buat tentang alam juga kehidupan. siang itu terang berarti siang itu indah dengan hiasan matahari, alam memiliki matahari seperti halnya manusia memiliki matahati, lalu malam gelap berarti malam yang buruk, sebagai perumpamaan untuk manusia, namun tak semua malam itu buruk, karena ada malam yg berhiasan bulan juga bintang sebagai lambang kebaikan juga keindahan, dan Deeya' belum waktunya membaca buku yang seperti ini dulu, nanti kita ganti dengan yang baru" ia berlalu dengan buku itu, 1..., 2..., 3..., 4..., aku mulai menghitung langkah nya dalam hati 5..., 6..., 7..., dan suara isak pun terdengar, Ia Menangis! Getar nya sudah kutangkap sejak ia mulai menerangkan ku. Dan aku tak tahu mengapa. Dan buku itu tak pernah ku temui lagi, tidak sampai saat itu.
Malam tiba. Seperti biasa ia memeluk ku, mengusap rambut ku, lalu tidur bersama sama, dan malam itu ia berkata "malam ini membosankan ya? tapi tahu tidak? ada sebuah tempat yang indah namanya syurga disana wangi, semua berbentuk dan juga berwujud, dan tahu tidak? apapun yang kita inginkan akan terkabulkan segera"
aku mensejajarkan wajah ku dengan nya
"kalau seperti itu mengapa kita tidak ke syurga saja?""iya, tapi tidak sekarang. Semoga kita dapat kesana" katanya mencium dahi ku
"mengapa semoga?"
"karena orang orang syurga adalah orang orang yang istimewa, jadi kita harus menjadi istimewa dulu" aku faham, ingin menjadi istimewa
"dan bagaimana kita kesana? apa kita akan melewati pintu ujung?"
"tidak, tidak ada jalan syurga di pintu ujung, jalan syurga adalah dengan tertidur pulas"
"seperti malam ini?
"lebih lama lagi"
"seberapa lama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aneh
Short Story"ibu benar, apa yang ada di pintu ujung memang aneh, bukan karena mereka aneh, tapi karena aku yang aneh. Bu, andai kau yang mengenali ku dulu tentang dunia ini, tapi mengapa tidak kau lakukan?! mengapa?! aku tak mengerti dengan cara mu.