𝕋𝕙𝕖 𝕋𝕒𝕝𝕖 𝕠𝕗 𝔹𝕝𝕒𝕔𝕜 𝕊𝕨𝕒𝕟 [ Taerin ft. Yeonjun ]

Bab 15 🕊

✦ The Tale of Black Swan ✦

Aelin lekas menuju paviliun barat begitu kembali ke kediamannya dan berdiam di perpustakaan pribadinya dengan Owen yang berjaga diluar ruangan.

Tangannya sibuk menulis sesuatu diatas buku kosong. Hingga akhirnya dua halaman terisi penuh dan Aelin menatap keluar jendela yang menampilkan lautan luas.

"Tidak, Duchess Aniensis harusnya masih hidup, kalaupun ia meninggal, itu seharusnya setelah pemberontakkan terjadi."

Aelin menggigit bibir bawahnya karena terlalu keras berpikir. Entah kenapa ingatannya tentang dunia Jung Yerin semakin menghilang seiring waktu.

Aelin menggelengkan kepalanya, mencoba mengingat kembali isi novel dengan ratusan halaman tersebut. Ia harus mengingatnya untuk tahu ini berada di halaman keberapa di novel itu.

Duchess Aniensis seharusnya orang yang menolak pemberontakkan itu tetapi Duke Aniensis masih mempertahankannya dan tak membiarkan Duke Louis melukai istrinya tersebut yang dengan jelas menentang dirinya sebagai emperor yang baru.

"Artinya cerita ini sudah berubah saat kematian Duchess Aniensisㅡ bukan saat aku datang."

Seketika jantung Aelin terasa seperti diremas sesuatu yang kuat, membuatnya menekan area jantungnya dengan kuat.

Sakit sekali.

"Owen!"

Owen lekas masuk dan berlari menuju Aelin saat melihat majikannya tersebut kesakitan dan sudah bersimpuh diatas ubin.

"Sakit sekali," Lirih Aelin.

Aelin ingat rasa sakit ini, rasa sakit yang entah bagaimana mengingatkannya dengan kecelakan hari itu.

Aelin menggeleng kuat kearah buku yang baru ia beli.

'Jangan, jangan kembalikan aku! Aku harus melindungi Duke Louis dan Aiden!'

Tapi saat pikiran Aelin memikirkan kedua dunia itu, semakin kuat rasa sakit yang ia rasakan di jantungnya yang kini berdegup semakin kencang.

Dan hal terakhir yang Aelin lihat adalah Owen yang sudah menggendongnya dan kedatangan Matilda dengan wajah terkejut.

✦ ˚ . * ✦

Aelin merasa seperti tenggelam di lautan dalam yang dingin nan gelap. Ia berusaha berenang keatas, tapi yang terjadi adalah tubuhnya semakin jatuh kedalam lautan seakan tertarik oleh sesuatu.

"Tolong aku."

Aelin berusaha sekuat mungkin berenang keatas, hingga yang ia lihat adalah Duke Louis ketika mudaㅡ seperti melihat Aiden dalam versi yang lebih kunoㅡ berdiam di sebuah ruangan yang tampak seperti gudang.

Aelin ingin menoleh ke sekitarnya, tapi tubuhnya seakan tak bisa bergerak dan hanya bisa menatap sosok di hadapannya itu.

Duke Louis menangis dan memeluk erat lututnya.

Ingin rasanya Aelin berteriak dan memeluk pria tersebut. Sekuat apapun Aelin berusaha menggerakkan tubuhnya, ia tetap tak bisa bergerak sedikitpun.

Dan keadaan berubah menjadi pertengkaran antara Duke Louis dan Aiden. Aelin tidak bisa mendengar apa yang mereka perdebatkan, tapi saat melihat Duke Louis bersimpuh di hadapan Aiden dan menangis, Aelin merasa ingin ikut menangis.

Aiden memeluk Duke Louis dan membisikkan sesuatu yang membuat Duke Louis menatap kearah Aiden dengan penuh penyesalan.

Aiden melangkah untuk duduk di sebuah kursi. Keadaan itu seakan mereka berdua tokoh utama dalam sebuah pentas teater, hanya ada lampu yang menyoroti mereka tanpa memperlihatkan keadaan sekitarnya.