18 - 🎲 (2)

3.6K 431 7
                                    

*.   "    -     '  •    ° '   °    ^     — *

🍁

Kalian tentu penasaran kan dengan apa yang terjadi pada Nana?

Sebenarnya itu sudah lewat dua minggu sejak ia mendapati kekasihnya satu ranjang dengan seseorang. Kuharap kalian bisa menebak siapa orang itu.

Dan apa yang sebenarnya terjadi adalah Nana yang hampir kehabisan darah.



Tergeletak di atas lantai kamarnya. Dengan sayatan di sepanjang lengannya.

Kalian tahu apa yang terjadi? Seseorang mengungkit kembali rumor yang sudah mulai dilupakan. Lalu kemudian entah bagaimana ceritanya bisa tersebar di jejaring sosial. Dengan foto dirinya yang ikut serta dalam rumor sialan itu.

Notifikasinya banjir dengan hinaan. Tak terlewat satupun akun media sosial Nana dibanjiri oleh orang-orang. Dicaci-maki, diejek, bahkan dilecehkan.

Belum selesai ia bergelut dengan sakit hati waktu mendapati Andra dengan orang lain, kini lebih parah.

Ia sudah benar-benar ingin bertemu dengan orang tuanya.




Bisa dibilang...




Nana sudah menyerah.


.


.
.

Bau obat-obatan memasuki indra penciuman Andra sepanjang koridor rumah sakit. Ia tak mempedulikan tatapan orang-orang yang memperhatikannya. Ia membuka pintu nomor 206. Mendapati Mark yang sedang duduk di kursi dekat ranjang pasien Nana.

"... Nana kenapa?"

Mark tak menjawab.

"Nana kenapa, bangsat–"

"Jangan bikin keributan. Ini rumah sakit kalo lo lupa."

Andra menghela napasnya kasar. Mati-matian untuk menahan amarahnya.

"Abis ngapain lo? Baunya kayak parfumnya Jinho. Hmph, lo tidur lagi sama dia?–"

Bugh

Andra meninju pipi kiri Mark. Menyebabkan Mark terhuyung ke samping, hampir terjatuh kalau saja ia tak berpegang erat pada sisi ranjang Nana.

"Bukan urusan lo. Sekarang kasih tau gue kenapa Nana bisa kayak gitu!"

"Hahahaha, nih.." Mark tertawa masam sambil menyerahkan handphone miliknya pada Andra. Sial, tenaga Andra memang tak main-main.

Sedangkan Andra hanya diam mematung membaca potret yang ia tahu sejak saat itu. Berada di jejaring sosial dan menjadi topik perbincangan.

Andra menatap Mark. Seolah meminta penjelasan lebih tentang apa yang terjadi pada Nana.

"Kita bicarain di luar."

"Nih."

Andra menerima sekaleng soda yang dibeli Mark di salah satu mesin minuman.

Hening cukup lama. Waktu yang ada seolah berputar lambat. Mereka sudah tak pernah bertegur sapa semenjak Mark memukul Andra setelah mengetahui Nana yang babak belur karena Andra.

Apalagi dengan kenyataan bahwa mereka berdua memiliki perasaan yang sama(?) kepada Nana.

"Nana selama ini self-harming,"

Deg

"M–maksud lo?"

"Dia nyakitin diri dia sendiri. Gue baru tau juga tadi pas bawa dia ke RS. Dokternya bilang ada banyak bekas sayatan yang udah lama."

Andra terdiam. Lidahnya kelu.

"Kalo aja Hyunjin ga ngasih tau gue, bisa jadi Nana sekarang udah pergi."

"Lo jangan ngomong sembarangan Mark–"

"Emang itu kenyataannya! Ndra, buka dikit hati lo! Sekeras apa sih hati lo sampe-sampe bocah kayak Nana lo bikin nangis mulu? Kurang apa Nana sampe lo tidur sama orang lain, ga peduli apa-apa soal dia! Sebaik apa Nana sampe dia mau jadi pacarnya orang bangsat kayak lo? Gue kasih tau, lo ga pernah ngalamin apa yang Nana rasain.

Apalagi fitnah-fitnah yang makin parah yang lagi dia rasain sekarang.

Dia sendirian dari dulu. Haechan pernah cerita sama gue. Nana bener-bener anak baik. Dia hampir ga pernah ngeluh soal hidupnya. Paling parah Nana cuma nangis keras di pelukan kakaknya pas orang tuanya ninggalin dia buat selama-lamanya. Haechan bilang, Nana ga pernah minta apa-apa sama kakaknya. Dia beli sesuatu aja selalu kerja diem-diem walaupun dia selalu dikasih uang sama kakaknya!

Gue harap lo bisa mikirin ini semua. Nana hampir pergi. Jangan bikin dia pergi beneran. Gue duluan."




Flashback on

"Yer, Nana ga berangkat?"

"Ngga kayaknya, Bos. Dari tadi belom dateng sih."

"Duh, gue telpon ga diangkat. Lo tau rumahnya gak? Lo kan deket sama dia."

"Ga tau sih, Bos. Tapi dia ngontrak di sekitar jalan Wayang. Tanya aja Bos ke orang-orang deket sana."

"Oke, gue pergi. Titip kafe ya!"

"Oke, Bos!"















T B C
__________________________________
__________________________________

✅ Cliché, Na • [NoMin] | Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang