☁️
Devinisi malam pertama adalah malam yang di nanti-nantikan bagi pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan. Malam pertama adalah malam yang mendebarkan bagi banyak pasangan.
Tapi tidak untuk ku dan Mas Alif, malam pertama kami adalah kumpulnya semua keluarga salam satu rumah yang hanya berisi obrolan, canda, tawa dan bahagia. Itu adalah Malam pertama yang tak akan pernah kami lupakan.
Saat ini aku berhasil menahan 3 keluarga, yaitu Keluarga Abi dan Umi, keluarga Abah dan Umi, dan keluarga Mbak Indah juga Bunda Aisyah. Tetap berada dalam rumahku dan menginap dirumah ku sebelum besok kami berangkat bersama-sama menuju jakarta untuk melaksanakan resepsi yang sudah disiapkan disana.
"gak akan pernah ada kesedihan saat ini, esok dan nanti. Na sudah mempunyai suami, Na akan pulang kerumah dimana Alif sudah menyiapkannya tapi Na jangan sampai lupa bahwa di malang, di Gresik dan dirumah Mbak itu adalah rumah Na yang bisa saja kapan pun Na mau pulang ke mana pun pintu itu akan tetap terus terbuka menyambut Na untuk masuk kedalam dengan kebahagiaan dan senyuman yang akan selalu terbit"ucap Mbak Indah yang saat ini ada di sampingku menggenggam tanganku.
"Mungkin kata Terimaksih tidak akan cukup untuk membalas semua yang sudah Mbak dan Bang Arsyil lakukan untuk kehidupan Na, walaupun Na sudah menikah, Na sudah bersuami tapi Na gak akan pernah melupakan pelukan hangan dan pelukan semangat yang selalu memberikan disaat Na rapuh disaat Na jatuh dan Mbak berusaha membangkitkan kembali dengan pelukan dan sayang yang Mbak berikan kepada Na. Thanks you for everything, I will always love forever you"ucap ku membuat Mbak berkaca-kaca dan memeluk ku.
Rengekan Nayyara membuat Mbak langsung melepaskan pelukan dan membawa Nayyara ke kamar ku untuk menidurkan keponakan ku itu, karna saat ini sudah lewat Jam Anak-anak tidur.
Aku melihat Zahra yang masih bermain lego dengan Papah RidwanNya, Pak'dhe Nya, Baba Hanif Nya juga Abinya.
"Zahra.. Tidur yuk sama Umma"ucapku duduk di dekat suamiku itu.
Aku terkekeh dalam hatiku menyebut Mas Alif dengan kata suamiku, Masyaallah Indah sekali bukan.
"nanti Umma, Zahla belum ngantuk"ucap Zahra yang menolak ajakan ku.
Aku mengode Mas Alif yang menatapku dan memberinya kode melihat jam, Mas Alif menatap Jam yang menunjukan pukul 21.00.
"Zahra udah ya mainnya lanjut besok, sudah waktu nya Zahra bobo yuk"ucap Mas Alif ikut membujuk Zahra.
"nanti Abi, Zahla belum mengantuk"ucapnya yang fokus pada legi yang ia susun padahal sangat terlihat bahwa dia sudah lelah.
Terlihat dari mata yang sudah merah dan mata ku sudah mengecil juga terlihat beberapa kali menguap, tapi rasa ingin bermain Zahra yang masih sangat besar membuatnya harus tetap terjaga.
"sayang, buatkan saja susu nya Zahra biarkan aku yang membujuk Zahra"ucap Mas Alif kepadaku.
"Yaudah, tapi jangan dibentak jangan di marahi"ucapku dan Mas hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya.
Aku berdiri menuju dapur membuatkan Susu untuk Zahra di botol Susu kesayangan milik Zahra yang memang sengaja kemarin di tinggal dirumah Ibu, setelah membuat kan Zahra susu Aku membawa susu itu ke kamar ku.
Disana ada Mbak Indah yang sedang menidurkan Nayyara di ranjangku, Aku menaruh botol susu Nayyara di nakas samping ranjang dan duduk di sebelah kanan Nayyara mengusap kepala keponakan ku itu.
"Sholehah ya sayangnya Tyty"ucapku mencium kening Nayyara dan mencium pipi Mbak Indah yang ikut terpejam di sisi kiri Nayyara.
Aku menggelar karpet bulu di kamarku untuk nanti Zahra tidur bersama Abinya, saat Aku akan keluar kamar Zahra sudah ada di pelukan Abinya dengan isakan tangisnya.
"kok Nangis Mas? "tanyaku kepada Mas Alif.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LIFE ( ON GOING )
Romance🌜 My Life🌛 بسم اللله الرحمن الر حيم وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ "Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik b...