🍁
Minho dan Jonghyun memandang tidak percaya saat sahabat tampannya itu yang mengundang mereka pada sebuah lapangan basket. Bukan apa-apa, hanya saja keinginan Kyuhyun terbilang cukup ganjil untuk saat ini. Mereka memang mempunyai hobi yang sama—bermain basket—namun itu dulu, saat insiden menyedihkan belum menimpa sahabatnya yang malang.
Kyuhyun menatap keduanya datar. Sedikit kesal karena yang mereka lakukan hanya berdiam diri tanpa memulai permainan sama sekali. Lima menit Kyuhyun menunggu tetap sama. Hingga dirinya harus dengan terpaksa menyuarakan suara.
"Apa kalian memang ingin diam saja setelah sampai di sini?" sekali lagi kedua pria itu dibuat terkesima.
Perkataan Kyuhyun pasti ada yang salah, namun dengan ekspresi yang disuguhkan penerus Kyunghee Grup itu benar-benar membuat Minho dan Jonghyun saling pandang penuh arti. Sahabatnya tidak sedang membual.
"Kau Kyuhyun?" Minho mulai mendekat. Menjalankan sepasang kaki dengan sedikit ragu. Keinginan untuk mengerti keadaan sang sahabat membuat telapak tangan tersebut mendarat lembut di dahi Kyuhyun. Tanpa memikirkan rasa sopan dan ketakutannya nanti jika sang empu tidak terima diperlakukan seperti itu.
"Menurutmu?" Kyuhyun berucap santai. Menjauhkan tangan Minho dan beranjak menjamah bola basket yang ada.
Minho lebih tidak percaya. Kepala itu menengok kembali menghadap Jonghyun. Tatapan serupa mereka tunjukan. Keterheranan semakin memuncak.
"Kau tahu apa yang terjadi dengan Kyuhyun?" Tanya Minho pada Jonghyun.
Jonghyun menggeleng. Dahinya berkerut tampak berpikir.
"Apa dia salah makan? Aku merasakan aura Kyuhyun yang dulu," ucapnya. Menatap sang sahabat yang tengah memasukkan bola basket kedalam ring.
Secara beruntun, lemparan itu tidak ada yang meleset. Permainan Kyuhyun masih apik, bakat memang tidak akan usang.
"Sejak kapan dia tidak lagi membenci basket?" Tanya Minho.
Jonghyun mengedikkan bahu, kemudian merespon, "Benar kata orang, hobi tidak bisa dibenci selamanya."
"Berapa lama lagi kalian berdiri di sana? Mau sampai pagi?" teriak Kyuhyun membuyarkan perkataan yang seharusnya masih menggunung di otak Minho dan Jonghyun.
Keduanya memilih bersikap masa-bodoh, lalu beranjak mendekati Kyuhyun.
"Kau akan baik-baik saja jika bermain?" Jonghyun bertanya, saat Kyuhyun mulai melemparkan bola itu kepadanya.
Minho memandang was-was ketika Kyuhyun tidak segera menjawab, namun akhirnya pria itu mengangguk. Mengisyaratkan tidak ada hal buruk yang akan terjadi.
"Cepat bermain dan pulang." Kyuhyun segera berlari menempatkan diri di salah satu sisi lapangan. Minho dan Jonghyun mengangguk setuju. Mereka memilih menuruti kemauan Kyuhyun terlebih dahulu. Setelahnya, baru mengadakan introgasi untuk menjawab rasa penasaran yang tak terbendung
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Love Line
Fanfic🍁🍁🍁 Tujuannya ingin bebas, bukan malah terikat. Jika Seohyun umpan yang salah, maka Kyuhyun akan melepasnya. Jika Seohyun tidak berguna, maka Kyuhyun akan membuangnya. Dan jika Seohyun sudah tidak berarti apa-apa, maka Kyuhyun akan menjauhinya. H...