Part 44☘️

1.4K 77 0
                                    

_Happy Reading_

Awalnya aku fikir Orang pertama yang selalu ada saat kita susah,senang, ataupun sakit adalah keluarga,itu memang benar tapi untukku bertambah satu,yaitu dia.

_Sania

*****

Fahri dan Sania sampai di rumah sakit dengan cepat petugas rumah sakit membatu meletakan Andra dibrangkar.Dengan cepat mereka menuju IGD.sania terus menangis saat Andra dibawa masuk kedalam ruangan.Saat dokter akan masuk sania menghentikan langkahnya"Tolong,dia ditusuk tolong hiks selamatkan dia dok"mohonnya

"Saya akan berusaha melakukan yang terbaik"ujar dokter itu segera masuk kedalam ruangan.

Saat itu juga Daniel Ferdian dan juga Ucup tiba disana"gimana?"Tanya Daniel

"Dokter baru masuk"ujar fahri

30 menit berlalu,Sania masih setia berdiri sambil merapatkan doanya disana."duduk dulu san,andra bakalan baik baik aja percaya sama gue"ujar Fahri menenangkan

Sania tetap diam dalam posisinya"Luka Lo harus di obatin san"ujar Fahri lagi saat melihat kaki dan tangan Sania yang lecet bahkan kakinya mengeluarkan darah mungkin tergores sesuatu ditempat itu

"Iya san,duduk dulu"ujar Ferdian

"Gue ga papa"ujar Sania pelan

Fahri menghembuskan nafasnya berat"Gue udah hubungin Tante Raline sama orang tua Lo,mereka bakalan kesini sebentar lagi"ujarnya lagi.Sania hanya mengangguk lemah sebagai jawaban.

"Gue sama Ucup mau ke kantin dulu sebentar"ujar Ferdian"Lo mau nitip sesuatu?"tanyanya pada Fahri dan juga Daniel.

Fahri dan Daniel sama sama menggeleng.ucup dan Ferdian mengangguk lalu pergi darisana.

"Obatin luka Lo jangan sampe pas Andra sadar terus liat luka lo,dia bakalan nyalahin dirinya sendiri karena ga bisa lindungin lo"ujarnya Daniel datar

Sania terdiam memikirkan perkataan Daniel.Daniel benar,dia tidak mau itu terjadi.Sania membalikan badannya lalu mendudukan dirinya"biar gue panggil suster buat ngobatin Lo"ujar Fahri lalu berlalu darisana.

Sania kembali menatap ke arah pintu itu dengan tatapan kosong.Dia bahkan tidak menyadari Fahri sudah kembali dengan suster bersamanya"Biar saya obatin ya"ujar suster itu.Sania hanya diam,suster itu dengan telaten mengobati luka di kaki dan juga tangannya.beberapa menit akhirnya selesai.suster itu berdiri"Lukanya sudah saya obati,dan hanya lecet biasa mungkin 3 hari sampai seminggu juga sudah membaik"ujar suster itu kepada Fahri

"Terimakasih sus"ujar fahri.suster itu hanya tersenyum lalu kembali melihat ke arah Sania"apa yang terluka didalam itu kekasihnya?"tanyanya

Fahri mengangguk sebagai jawaban.suster itu mendekat ke arah Sania,lalu menepuk pundaknya pelan"Tenang saja,dia pasti baik baik saja.Kamu hanya perlu berdoa untuk kesembuhannya"ujar suster itu tulus.sania melirik ke arah suster itu lalu tersenyum kecil"makasih sus".Suster itu mengangguk lalu melirik ke arah Fahri dan juga Daniel"saya permisi dulu"ujarnya sopan.Fahri dan Daniel mengangguk sopan lalu suster itupun pergi darisana.

Sania kembali menatap pintu IGD yang masih tertutup rapat,air matanya kembali terjatuh."hiks hiks maafin gue hiks"lirihnya

Raline berjalan dengan terburu buru di lorong rumah sakit,dia langsung menuju ke rumah sakit saat dikabari oleh Fahri mengenai Andra.ya tuhan cobaan apa lagi ini?Fikirnya.
Dia berjalan dengan cepat menuju ruangan dimana Andra dirawat.saat sudah sampai dia mendapati Fahri,Daniel dan juga Sania disana.Gadis itu kenapa nampak sangat kacau sekali,Fikirnya saat melihat sania.dia mendekat ke arah Fahri"Gimana?Andra baik baik aja kan?"tanyanya cemas pada Fahri

SANIANDRA(END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang