"Ada apa chenle?"
"Hyung bolehkah aku mengajak member Itzy bergabung ke apartemenmu?"
"aku ingin bermain dengan Chaeryeong dan Ryujin sebelum nanti kita sibuk saat tour"
"Terserahmu saja, dan cepatlah kembali Renjun sudah mengomel sejak tadi karena lapar"
"Okey hyung aku dalam perjalanan kembali, tunggu aku"
setelah mengatakan itu telpon tertutup membuat jeno menghela napas melihat tingkah Chenle yang seenaknya. mengingat perkataan chenle membuat jeno langsung menatap jisung, lelaki itu yakin jika sang maknae akan merasa canggung saat Itzy datang nanti. Dia jadi menyesal menyetujui permintaan Chenle tapi semua sudah terlanjur, dia yakin Chenle sudah dalam perjalanan bersama para gadis itu.
"Apa mereka berbelanja di Hawai? Kenapa begitu lama?" omel Renjun yang baru saja keluar dari dapur diikuti Haechan. "Renjun-ah bersabarlah, Chenle kan sudah bilang jika akan singgah ke asrama Itzy dulu" Ucap Haechan karena sejak tadi dia sudah mendengar keluhan Renjun.
"Mereka sudah perjalanan pulang, sebentar lagi pasti sampai" Ucap jeno lalu menyusul jisung untuk duduk di ruang tengah.
"Jisung-ah"
mendengar namanya dipanggil jisung langsung mendongak dan menatap hyungnya.
"Itzy akan bergabung mereka dalam perjalanan kesini bersama Chenle" Ucap jeno "Apa kau tidak apa-apa?" tanya jeno lalu Jisung hanya diam dan kembali menatap ponselnya. "Tidak masalah, tenang saja" Ucapnya tanpa menatap jeno dan terus fokus menatap ponselnya.
"Apa manager tahu tentang ini?"
"Tidak"
"Bagaimana jika ada masalah lagi?" tanya haechan
"Tidak akan karena semua orang tahu persahabatan 01 line" Jawab jeno
Terdengar suara bell membuat jeno langsung berdiri untuk membuka pintu dan menampakkan 6 orang yang sedang berdiri sambil membawa bungkusan yang dia yakini berisi makanan yang akan mereka santap nanti.
"Masuklah" Ucap jeno mempersilahkan semuanya masuk lalu kembali menutup pintunya. chenle dan Jaemin menaruh seluruh bahan di dapur lalu meninggalkannya ke ruang tengah. "Jeno-ya bagaimana peralatannya? apa sudah siap?" Tanya Jaemin lalu jeno mengngguk "bahannya tinggal di cuci, apa ada yang bersedia?"
"Aku saja" ucap yeji , jisung dan jeno bersamaan membuat jaemin heran melihat ketiga orang itu. "yeji bisa melakukannya?" tanya Jaemin lalu Yeji mengangguk "Kalau begitu silahkan" Ucapnya membuat jeno dan jisung melotot padanya.
"Sudah kubilang aku saja hyung"
"Jisung-ah kalau kau yang melakukannya aku tidak yakin kita akan mulai makan hingga besok pagi" Ucap Jaemin membuat Jisung mencebik sebal.
"Aku akan membantu yeji" ucap lia lalu berdiri menyusul Yeji yang sudah berlalu ke dapur. setelah kedua gadis itu menghilang para pria sudah sibuk mengatur alat-alat yang akan di gunakan memanggang sedangkan para 01 line sibuk bermain dan si maknae hanya duduk diam sambil memejamkan matanya di sofa.
*****
Waktu malam ini sudah menunjukan pukul 2 dini hari, mereka sudah menghabiskan lebih dari 8 kotak daging, 8 botol soju dan 11 kaleng bir. Jisung yang sejak awal sudah meminta izin untuk istirahat sudah tak terlihat lagi di ruang tengah, sementara yang lainnya sudah tertidur pulas. Jaemin yang saat setengah mabuk sudah pindah ke kamar, Haechan dan Renjun yang tidur di Sofa panjang, Lia yang tidur di single sofa sendirian, 01 line tidur dilantai dengan posisi bersandar di sofa panjang dengan chenle sebagai tumpuan dan kedua gadis yaitu Chaeryeong dan Ryujin tidur diantara kedua bahu chenle.
Jeno hanya duduk diam di depan Tv mencoba menetralkan sakit kepalanya akibat minum sebotol Soju dan 4 kaleng bir untuk dirinya sendiri. Sesekali jeno menatap teman-temannya dan mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan hingga matanya menangkap sosok wanita yang sedang berdiri di Balkon, Karena penasaran dia menatap semua orang yang ada di ruangan mengabsen setiap wanita yang ada disana dan menyadari jika Yeji tidak ada di ruangan itu. Dia mengusap wajah merahnya lalu mencoba berdiri dan menghampiri Yeji yang berada di balkon apartemennya.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa tidak istirahat?"
Suara berat jeno mengejutkan yeji hingga membuatnya sedikit tersentak. Dia mengira semua orang sudah tidur, tak terkecuali lelaki ini tapi ternyata dugaannya itu salah. Lelaki pemilik apartemen yang sudah dua kali dia kunjungi itu masih sadar walau terlihat sedikit oleng akibat dari minuman yang dia konsumsi tadi.
"Hanya menikmati segarnya angin malam, rasa kantuk belum menghampiriku" Jawabnyadengan wajah merah dan jeno kini sudah berdiri di sampingnya sambil memandangi pemandangan kota dimalam hari melalui Balkonnya.
"Istirahatlah ini sudah malam, pakailah kamarku karena dasana sudah tidak ada spot kosong untukmu tidur" Ucap jeno sambil menatap gadis di sampingnya "maksudmu aku harus tidur bersama Jisung dan jaemin?" Jeno menggeleng menjawab pertanyaan Yeji.
"Mereka tidur di kamar tamu"
"Sejak kapan apartemen ini memiliki kamar tamu?"
"Sudah sekitar dua minggu yang lalu saat aku mulai mengisi barang-barang disini" Yeji mengangguk-angguk paham lalu kembali menatap pemandangan luar.
"Istirahatlah, kenapa kau kembali menatap keluar" Ucap jeno membuat gadis itu kembali menatapnya "kenapa kau memaksaku istirahat? aku sudah bilang jika belum mengantuk" Balas yeji.
"Aku tidak memaksa, ini sudah malam akan lebih baik jika kau istirahat karena kudengar dari Lia kalian sedang menyiapkan comeback kau akan kurang istirahat nanti" Ucap jeno "Tidak usah terlalu khawatir aku baik-baik saja" balas Yeji lagi , mendengar itu Jeno jadi heran dengan sikap gadis ini yang terlihat aneh, seingatnya gadis ini hanya minum 2 kaleng bir dan satu gelas soju jadi tidak mungkin jika gadis ini mabuk.
"Berhentilah bersikap aneh yang bisa membuatku salah paham" Ucap yeji lalu menunduk dan kembali melemparkan pandangannya ke arah luar. "Maksudmu?" Tanya Jeno "Sekarang kau bahkan berpura-pura bodoh, kau memang menyebalkan" Ucap Yeji
"Kupikir kau mabuk Yeji, ayo aku akan mengantarmu ke kamar" Ucap jeno lalu meraih tangan Yeji mencoba membawanya masuk. Tapi bukannya mengikut gadis itu malah memberontak dan menatap jeno dengan wajah memerahnya.
"Kau selalu bersikap hangat ketika kita hanya berdua tapi sikap itu berubah menjadi dingin saat kita tidak berdua" Ucap yeji dan jeno hanya diam menatapnya "Kau bersikap seenaknya padaku, Menciumku, memelukku, memerintahku semua itu kau lakukan semaumu" Racau Yeji lagi sambil menunjuk-nunjuk jeno.
"Tapi kau tahu, disini aku yang bodoh karena tidak bisa menolak semua sikapmu, aku menerimanya dengan senang hati" Racaunya lagi sambil tersenyum mengejek "Tapi sekarang tidak lagi, aku tidak akan mendengarkanmu lagi, aku akan berbuat seenaknya juga padamu" Ucapnya, karena sadar jika yeji benar-benar mabuk Jeno akhirnya mencoba meraih tangan gadis itu lagi dan menariknya masuk.
"Iyaa berbuatlah semaumu tapi nanti, sekarang kau istirahat oke" Ucap jeno tapi lagi-lagi yeji menolaknya "Kau benar-benar meragukan ucapanku, sepertinya aku harus membuktikannya agar kau mengerti maksudku" Ucap yeji lalu menatap jeno dengan tatapan yang tidak bisa lelaki itu artikan.
Yeji maju menghampiri Jeno menarik kerah kemeja lelaki itu hingga membuat wajah keduanya semakin dekat, Gadis itu memasang senyum manisnya di depan Jeno sambil menatapnya dengan mata sipitnya. Lalu dengan tiba-tiba gadis itu menempelkan bibirnya dengan bibir Jeno membuat lelaki itu terkejut dan membelalakkan matanya tak percaya dengan apa yang dilakukan gadis di depannya ini.
Yeji hanya diam sambil menutup matanya tanpa ada pergerakan membuat jeno bingung harus berbuat apa, semakin lama mereka berdiri dengan posisi bibir yang saling menempel membuat jeno Stress dan mencoba untuk bergerak maju, dia mulai menutup mata dan meraih Tengkuk yeji tapi belum sempat melancarkan aksinya yeji malah melepaskan diri. "Aku berhasil, sekarang kau tau kan rasanya jika di gantungkan, kau ingin memulai tapi lawanmu tiba-tiba berhenti" Ucap yeji lalu berbalik "begitulah caraku bersikap seenaknya, Sekarang aku akan istirahat selamat malam" Ucapnya sebelum berjalan masuk meninggalkan jeno yang diam tak berkutik menghadapi sikap yeji tadi.
*****
24.07.20
Lunalim_
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss (Jeno x Yeji)
ФанфикItu bukan ciuman pertamaku tapi kenapa rasanya jantungku berdetak dua kali lebih kencang dibanding saat ciuman pertamaku dulu.-Jeno Ciuman pertamaku diambil oleh senior hanya untuk kebutuhan penampilan saja, Jantungku rasanya sudah ingin meloncat da...