2. The Truth

6 1 1
                                    

'Terkadang kita lebih memilih bermimpi, tanpa berani menoleh kepada kenyataan yang akan menghampiri'

~Author

***

15 bulan kemudian...

Di SMA Kusuma tengah heboh, karena kehadiran 4 orang yang membuat para siswi disana. Padahal kehadiran mereka tidaklah pertama kalinya di SMA tersebut, bahkan mereka sudah menginjak kelas XI.

"Wahh...cakep bener dah mereka, kapan ya gue bisa jadian sama salah satu dari mereka?"

"Mimpi lo ketinggian Marlena!"

"Sembarangan!"

"Wihh,, diliat-liat Tara keliatan makin cakep ya kalo pake poni"

"Cakepan Albi lah! Udah manis, pendiem lagi, boyfriend material banget"

"Dimana-mana Calvin yang paling Wow dari yang Ter-Wow!"

"Bego semua lo pada! Farren tuh yang paling cocok jadi boyband material, udah ganteng, Ketua Taekwondo, Tatepannya itu loh....MasyaAlloh...bikin gue klepek-klepek!"

"Boyfriend kali Cung, bukan Boyband! Lo pikir mereka F4! Haha"

"Bomat!"

"Orang Songong gitu lo gebet! Keburu mati berdiri lo di jarak 5 meter!"

"ENAK AJA!"

Di lain sisi keempat orang yang digosipin. Melangkah dengan santai dengan karisma mereka masing-masing.

Calvin dengan senyum cerianya, sambil melambai-lambaikan tangannya kearah 'Fans' nya. Tara dengan senyum ramahnya, dan Albi yang memilih menundukkan kepalanya. Sementara Farren, yang penampilannya lebih urakan dari teman-temannya yang rapi ex: Tak pake' dasi, baju dikeluarin, headset yang menyumpal kedua telinganya, ditambah tatapannya yang lurus kedepan, seakan tak acuh dengan keadaan sekitar.

Calvin menyamakan langkahnya dengan Farren yang jauh di depan.

"Lo digosipin sama anak-anak" Bisiknya.

"Bodo amet" Jawab Farren datar.

"Mereka bilang lo nyeremin kayak Leak" Bisiknya lagi dengan cekikikan.

"Cih"Farren cuma berdecih, dia sebenarnya masih mendengar bisikan-bisikan anak-anakdan dia tahu Calvin cuma bikin omongan sendiri. Lalu diapun memperlebarlangkahnya. Calvin mendengus kecil.

Namun langkah Farren terhenti oleh seorang gadis yang dari bedge-nya nampak seorang adik kelasnya, dia menghalangi jalan Farren hingga membuat Farren risih.

"Minggir" Usir Farren ketus.

"Aku mau kasih ini sama kakak, buat ucapan makasih" Ucap gadis itu polos dengan menyodorkan sekotak sandwich. Farren memutar bola matanya, sebelum melewati gadis itu. Namun gadis itu tetap bersikukuh mencegat Farren lagi, kini dia bahkan menyodorkannya dengan membuka penutupnya.

"Coba dulu kak, baru kakak boleh pergi" Pintanya memelas. Tanpa berkata Farren menyahut kotak itu dan menjatuhkannya ke tanah. Hingga sandwich-nya menjadi kotor. dan hal itu membuat para siswa/i yang menonton itu ternganga, bahkan Calvin yang tadi tak bergeming langsung memperlebar langkahnya.

"Sorry, gue nggak mau makan barang kotor kayak gitu" Ucapnya sinis dengan berlalu meninggalkan gadis itu yang terisak.

Gadis bername tag 'Lesti' itu berjongkok hendak memungut sanwich itu, dengan perasaan sedih dan kecewa. Namun ada tangan besar, yang lebih dulu meraih 2 potong sandwich itu beserta kotak bekalnya. Lalu berdiri dan membuang sandwich itu ke dalam sampah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE F.A.C.TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang