Warn!
Tidak ada maksud merendahkan tokoh ybs!! Hanya imajinasi seorang fans dakjal yang liar!! Jangan judge tokoh yang bersangkutan, karena yang salah di sini itu author. TITIK!.
Pacaran saat memasuki sekolah menengah atas sudahlah biasa. Pacar, seseorang yang memiliki jalinan kasih dengan kita namun belum pada status pernikahan. Boro-boro menikah, bahkan tak jarang dari mereka yang berpacaran hanya untuk bersenang-senang. Menikmati masa muda di musim panas.
Di saat teman-teman seusianya sudah memiliki pasangan, tidak dengan dua makhluk aneh yang masih tinggal di kelas ketika bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Mafumafu menunggu sahabat dari kecilnya ini bangun dari kebiasaan buruknya, tidur. Hanya sahabat, tidak ada yang tahu jika sang albino memiliki ketertarikan lebih pada surai gelap yang tengah ditelungkupkan di atas meja.
Mafumafu duduk di kursi depan meja tukang tidur menunggu waktu untuk beranjak keluar dari kelas. Memang sudah menjadi kebiasaan mereka untuk pulang bersama. Terkadang Soraru yang menjemput Mafumafu di kelas X-1, lalu sebaliknya. Mafumafu datang ke kelas XII-2 ini bukan tanpa alasan. Hari ini ada jadwal olahraga di kelas Soraru. Dia tidak akan menjemput pemuda albino dan memilih mengistirahatkan dirinya sejenak sebelum kembali ke rumah.
Tunggu sebentar, aku masih belum punya tenaga buat jalan, bangunkan aku lima menit lagi ya, Mafu-kun!
Begitulah kira-kira yang diucapkan pemuda malas ini. Sudah lebih dari waktu yang dijanjikan, sudah berkali-kali Mafumafu membangunkannya tapi hanya dibalas dengan tepisan kecil pada tangannya, menolak bangun.
'Kalau sudah begini ya mau gimana lagi, aku ga tega.'
Tidak mengganggu Soraru lagi, hanya menunggu laki-laki itu berniat untuk bangkit sendiri. Mafumafu mulai mencari kegiatan agar tidak bosan. Mencoret-coret bukunya dengan gambar abstrak sambil bersenandung kecil. Tak lama kemudian seseorang memanggil namanya.
"Ah, Mafu-kun. Masih nungguin Soraru?"
"Iya, Urata-senpai."
"Jangan terlalu malam, atau kalian nanti gabisa keluar. Aku duluan, yah. Jaa ne~" pemiuda yang diketahui namanya sebagai Urata kemudian berdiri dari kursinya dan melambaikan tangan pada Mafumafu sebagai salam perpisahan.
Mafumafu ikut balas melambaikan tangan dan mengucapkan salam balik. Dilihatnya di ambang pintu kelas, seorang pemuda berambut merah yang diketahui sebagai pacarnya. Urata sudah dijemput. Mereka berlajan pergi dengan bergandengan tangan dan tersenyum. 'Ah, enaknya kalau punya pacar,' melirik ke seberang meja. Tiba-tiba terbesit sebuah pertanyaan yang membuat dirinya penasaran di kepalanya.
"Soraru-san! Soraru-san!"
Mafumafu berseru memanggil pria berambut hitam kebiruan di sebelahnya. Bukan tanpa alasan dia tiba-tiba berbicara keras setelah keheningan di ruangan kelas yang sudah sepi itu. Dia hanya mau menanyakan apa yang baru saja terlintas dipikirannya.
"Hmm"
"Romantis menurut ideal Soraru-san apa?"
"Menurutmu?" Mata yang tadinya mengantuk mulai menampakkan maniknya, sedikit tertarik dengan pertanyaan Mafumafu.
"Mafu, Mafu akan menggambarnya. Tunggu sebentar!"
Soraru mengangkat kepalanya dari meja dan melihat jam dinding. Pukul 5, sebentar lagi gelap.
YOU ARE READING
【Soramafu】 After The Rain
Short StoryA collection of Soramafu's oneshot stories, some of which are based on their posts on social media or during live stream. If there is a character who is 'off the mark' for the sake of the continuity of the story, don't take it seriously to the real...