Happy reading gais...
***
“Kamu harus cari nilai dari 2x+3y, kalo x dan y adalah solusi dari sistem persamaan 4x+y = 9 dan x+4y = 6”
Mendapatkan guru les yang tampan seperti Wonwoo memanglah membahagiakan, tapi kalo tegas seperti sekarang dan tak membiarkan sang murid menyentuh makanan didepannya, apa itu hal yang wajib dibahagiakan atau ditangisi?
Disatu sisi Meli bahagia karena Wonwoo lah yang menjadi guru lesnya, tapi disisi lain dia ingin menyerah karena cara mengajar Wonwoo tak jauh beda dengan disekolah.
“Gimana? Udah nemu?” akibat pertanyaan Wonwoo barusan berhasil membuat Meli membulatkan kedua matanya dengan lebar, bagaimana bisa ia menyelesaikan soal neraka seperti itu?
“Yah kali pak, aku bukan Albert Einstein yang bisa langsung jawab soal ginian”
“Albert Einstein itu mengembangkan teori fisika, bukan Matematika”
“Pokoknya dia cerdas”
“Semua orang bisa cerdas kalo giat belajar”
Sudahlah, tak ada gunanya berdebat dengan Wonwoo, karena ada saja balasannya yang berakhir diskakmat. Lebih baik diam dan mengerjakan soal matematika yang diberikan, itu fikirnya.
“Saya kasih kamu soal segampang itu, seharusnya bisa dikerjakan dalam hitungan menit saja” ucap Wonwoo, lalu menyeruput kopi hitamnya.
“Mau itu gampang atau susah, tetap aja Matematika tuh susah pak”
“Apa nya yang susah?”
“Yah liat aja pak, nyari ginian aja bikin pusing 7 benua”
Wonwoo mendecak sebal, ia menarik buku Meli dan mulai mencoret-coret diatas kertas. Terdapat ada beberapa rumus yang ia tulis, Meli memperhatikan Wonwoo yang menulis dengan serius, kedua matanya dihiasi lensa berwarna hitam. Hari ini gurunya tidak memakai kacamata, dan itu mampu membuat ketampanan Wonwoo bertambah berkali-kali lipat.
“Liat, gampang kan?” sahut Wonwoo lalu menyodorkan buku tersebut kehadapan Meli, yang terdapat jawaban dan juga rumus dari soal tersebut.
“Hasilnya 9?”
“Iya, gampang kan?”
“Susah”
“Gak ada yang susah Meli, kalo kamu udah tau rumus, semua akan mudah”
“Nah itu yang bikin susah, rumus segala macam”
“Yah itu udah kewajiban sih, kalo mau jago matematika harus hafal rumusnya”
“Kenapa sih Matematika itu makin hari makin bikin pusing”
“Kamu doang tuh, saya gak” balas Wonwoo enteng, sedangakan Meli hanya mendelik sebal dan menyeruput red velvetnya yang sudah mulai mencair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon Wonwoo : My Lovely Math [Completed]
Fiksi Penggemar"Pak, 1+1 berapa?" tanya Meli. "Kamu main-main sama saya?" balas Wonwoo. "Jawab aja sih pak" ucap Meli. "Yaudah, 2" ujar Wonwoo. "Salah, jawabannya Jendela" terang Meli disertai senyum lebarnya. *** Cover by baena_arts