[xvii] e n d

27.6K 1.9K 213
                                    

Derap langkah yang terdengar gelisah memenuhi lorong rumah sakit yang sepi. Cahaya cukup temaram, menambah kesan tidak enak di sekitarnya.

Jaehyun terengah karena berlari cukup kencang dari depan pintu rumah sakit sampai di depan ruangan dimana Eunbi di rawat.

Digigitnya ibu jari gelisah, Jaehyun memikirkan kemungkinan bahwa kandungan Eunbi akan terancam karena ia jatuh cukup kuat, kata Johnny.

Kondisinya yang belum terlalu pulih membuat kepalanya pusing,

Bruk...

Jaehyun jatuh terduduk di lantai karena kehilangan tenaga di kakinya. Johnny yang terkejut pun segera membawa Jaehyun duduk di kursi depan ruangan Eunbi yang masih tertutup.

“Tenanglah, aku yakin Eunbi dan bayi nya pasti baik-baik saja” ucap Johnny berusaha menenangkan Jaehyun yang terlihat sangat kalut. Mata nya memerah karena menangis saat di jalan.

Jaehyun menghela nafasnya, “Aku harap begitu, Seo...” ia mengusap wajahnya kasar. Pikiran negatif nya sangat menghantuinya kali ini.

Bayang-bayang Jung Eunbi, sang adik bermunculan di kepalanya. Ia takut kehilangan orang yang ia sayangi untuk kedua kalinya. Jaehyun bersumpah akan membunuh Doyoung jika terjadi sesuatu pada Eunbi dan juga bayi nya.

Setelah Jaehyun menunggu cukup lama, akhirnya seorang dokter keluar dari ruangan.

“Keluarga Nona Shin Eunbi?” tanya dokter itu ramah sembari menaruh stetoskop di lehernya.

Jaehyun segera berdiri dan menganggukkan kepalanya, “Ya, saya calon suaminya..” sahut Jaehyun cepat dan suaranya terdengar sedikit bergetar.

Dokter itu tersenyum, “Pasien mengalami pendarahan cukup banyak. Kandungannya sangat lemah sekarang, kemungkinan besar akan mengalami keguguran..”

Jaehyun terdiam, batinnya menyumpah serapahi Doyoung karena berhasil melukai calon anaknya. Perlahan, satu titik air mata jatuh dari mata Jaehyun.

“Saya akan berusaha semaksimal mungkin agar janin dan pasien selamat” ujar Dokter tersebut sebelum meninggalkan Jaehyun dan Johnny yang terkejut.

Johnny mengelus pundak Jaehyun dengan lembut, “Kuatkan Eunbi, Jaehyun. Ia membutuhkanmu sekarang..” Lelaki tampan tersebut mengangguk lalu memasuki ruangan dimana Eunbi berada.

Matanya langsung tertuju pada gadis cantik pujaan hatinya yang tengah terbaring lemah. Wajah cantiknya terlihat begitu pucat karena ia cukup banyak kehabisan darah.

Jaehyun mendudukkan bokongnya di kursi tepat di samping ranjang rumah sakit. Tangannya terulur untuk menggenggam tangan lemas Eunbi.

Dielusnya pelan punggung tangan Eunbi, dikecupnya lembut. Jaehyun sangat memuja sekaligus mengkhawatirkan gadisnya ini. Ia tak sanggup kehilangan orang yang sangat berarti baginya untuk yang kedua kalinya.

Perlahan mata Eunbi terbuka, sedikit mengerjap karena rasa pusing mendera kepalanya; efek dari obat bius.

Eunbi menoleh ke arah dimana Jaehyun berada. Ia tersenyum tipis kala melihat Jaehyun pun tersenyum padanya.

“Bagaimana keadaanmu?” Tanya Jaehyun sembari mengelus rambut Eunbi halus. Eunbi menganggukkan kepalanya, “Aku cukup baik..” sahutnya,

Suasana hening seketika. Eunbi dan Jaehyun saling memikirkan hal yang sama, yaitu bagaimana keadaan bayinya.

Jujur saja, Eunbi mendengar semua yang di katakan dokter diluar tadi. Jantungnya berdegup kencang, ia takut akan kehilangan calon buah hatinya bersama Jaehyun.

sugar ft; jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang