ENCOUNTER

1.5K 125 16
                                    

Hi!

Welcome,

By Ayuhyda

New update Information :

Spoiler Photos - Videos - Trailer - Check ⬇👇

Instagram : @wattpadayuhyda

. . .

Happy Reading
All,

. . . . .

Udara pagi tampak menghiasi kota Jakarta. Asap kendaraan masih belum terlalu memenuhi kota. Matahari pagi juga masih tampak malu-malu menampakkan wujud dari sinarnya yang hangat. Suasana seperti itu tentu juga dirasakan oleh seorang wanita muda sedang duduk bersandar ditepi jendela kamarnya. Dia tidak benar sedang menikmati suasana karena pandangan menatap kosong pemandangan di luar sana.

"Tante ..." Sapa sebuah suara membuat lamunan wanita itu buyar.

Mengalihkan pandangan ke arah sumber suara di mana di depan pintu kamarnya, terlihat seorang anak kecil tak lain adalah keponakannya sendiri.

"Kesayangan Tante udah bangun!" Teriak wanita itu senang kemudian dia menggendong balita itu, memberikan ciuman selamat pagi dikedua pipi gembulnya.

"Oma panggil, suluh Tante ikut makan belsama."

"Ayo, kita sarapan pagi bersama."

. . . . .

"Oh iya Ma, Kak Hardi sama Kak Maudy kapan pulang?"

"Mama kurang tahu juga Airin. Kemungkinan dua atau tiga hari lagi, kenapa?"

Wanita yang dipanggil Airin itu menggelengkan kepala, "Nggak apa-apa hanya kasihan sama Biyan, kalau ditinggal lama lagi oleh kedua orang tuanya betul, Sayang?" Airin menggoda Biyan bocah itu tertawa disela makan disuapi oleh Mamanya.

"Kamu benar tapi untungnya Mama punya cucu nggak rewel, pintar bisa mengerti kondisi kedua orang tuanya."

"Yeay! Biyan pintal Oma!" Biyan berteriak girang.

"Ma."

"Ya, Sayang?"

"Coba waktu itu Airin aja yang pergi wakilin perusahaan, untuk promosikan produk terbaru ke Bali."

"Hush! Kok tiba-tiba anak Mama bicaranya gitu? Kamu mimpikan Papa dan Kakakmu lagi ya?"

Mengangguk sedih, "Airin merasa bersalah seandainya Airin aja yang pergi, tentu semuanya nggak akan seperti ini. Dan tentunya kedua orang tua Biyan nggak akan sering sibuk seperti ini Ma ..."

"Jangan merasa bersalah Sayang, Kakakmu seperti itu juga karena dia Sayang padamu. Dia mengerti kalau kamu kewalahan menangani cabang perusahaan Papamu."

"Tapi Airin juga kepikiran usaha mebelnya Kak Maudy karena mereka sibuk ngurusin perusahaan Papa. Dan Airin juga nggak mau buat susah Kak Hardi melulu lagian ada Om Darwin kok, bisa bantu Airin kapan pun Airin mau kasihan Biyan kalau sering ditinggal pergi kedua orang tuanya seperti ini Ma, dia masih kecil butuh perhatian lebih mereka."

"Baiklah, nanti sepulang Kakakmu dari luar kota, Mama akan bicara dan diskusikan hal ini."

"Thank you Mom!"

FATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang