#8. Api Vs Air

83 8 5
                                    

Dari kedua telapak tangan elf dan nova, keluarlah sihir yg bentuknya menyerupai peluru Air dan bola Api. Kedua wanita ini tampak sangat serius sekali, dalam melancarkan serangan mereka masing-masing.

Dua unsur elemen yg saling bertabrakan, menyebabkan air itu menguap terkena oleh bola api milik nova, dan hutan ini menjadi berkabut dibuatnya.

" apinya sangat kuat! Jika begini terus bisa-bisa aku kalah darinya. " ucap wanita elf itu merasa tersudut.

Ditengah kabut yg menyelimuti mereka berdua, nova terlihat sangat mewaspadai sekitarnya, bersiap mengantisipasi serangan berikutnya.

" Sihir Meriam Air.. "

Sekumpulan air yg bentuknya bulat berdiameter lebih dari 1 meter itu menembus kabut, sedang menuju kearah Nova. Dengan cepat ia memasang pelindung sihir api, yg mengitari tubuhnya. Tampak pelindung api tersebut tersusun oleh 7 lapis api yg menyelimuti nova.

Duuuuuaaaarrr.. Suara tambrakan meriam air mengenai pelindung api tersebut.

Ledakan besar yg membuat beberapa lapis pelindung api tersebut mulai memudar, namun tak disangka oleh Nova. Serangan berikutnya telah menunggu, sekumpulan peluru Air meluncur sangat cepat kearahnya.

" aah! " teriak Nova tidak menyangka.

Peluru Air itu mengenai paha Nova, tubuhnya itu, secara perlahan mengeluarkan darah akibat serangan tersebut. Uhhk! Ungkapnya berdiri dengan berlumuran darah.

Tubuhnya jatuh ketanah, karena sudah tak kuasa lagi, menahan berat badannya itu. Lalu kabut yg menyelimuti mereka perlahan mulai menghilang, dilihatnya elf tersebut telah berubah wujud kedalam mode perang.

Kini elf yg dilawannya itu, berwujudkan seperti dewi air bertelinga panjang, berambut kuning terang. Disekitar tubuh elf itu terdapat sekumpulan air mancur, yg membuatnya tampak sangat berbahaya sekali.

" padahal tadi kukira, kau itu sangat kuat! Tapi ekspetasiku terlalu membesar-besarkan dirimu! " ucapnya dengan tatapan sinis tersebut.

Perlahan telapak tangannya mengarah kepada nova, yg terkapar didepan sana. Jarak mereka sekitar 7 meter jauhnya, matilah kau! Ucapnya menembakan sebuah peluru air yg bentuknya sangat runcing.

Saat ini ditempat jendral srigala..

Sambil menggendong bu sara dipunggungnya, ia masih dapat merasakan, ada hawa penyihir sedang menyusul mereka dibelakang sana.

Lalu salah satu dari mereka berhenti melangkahkan kakinya, berbalik menatap kearah tempat zen dibelakang sana.

" Slamen! Apa yg kau lakukan.. " ucap sang jendral berhenti berlari.
" Pergilah jendral, biar aku yg menghapi mereka! " ucapnya sangat yakin.
" tapi apa kau yakin slamen?! "
" kumohon pergilah jendral, tujuan kita adalah membawa dewi tanah itu. Kau tak perlu mengkhawatirkan diriku. "

Mendengar ucapannya barusan, sang jendral hanya terdiam dan pergi meninggalkan anggotanya tersebut. Dari dalam hati, ia berkata semoga tujuan kita dapat terwujudkan.

Saat ini ditempat elf dan nova..

Sebuah peluru air yg sangat runcing sedang menuju kearah nova, yg sedang terkapar ditanah, layaknya seperti orang yg sedang menunggu kematiannya. Ia memejamkan matanya, dan mengingat semua kejadian antara dirinya dan zen.

" karena aku adalah anggota organisasi keamanan sekolah sihir, aku harus mendisiplinkan siswa seperti kalian ini. "

" itu adalah pertemuanku dengan dirinya. "

" aku tidak berkata jika aku ini sang kebenaran, aku berkata mendisiplinkan itu. Supaya kau, kaum rakyat biasa tidak melakukan hal seenaknya disekolah ini. "

SPP (Sekolah Para Penyihir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang