.
.
.Dear lie..
Akhir-akhir ini aku sedikit melankolis, ah tidak sedikit tapi banyak.
Entah apa yang terjadi, sudah sangat lama sejak terakhir kali kau datang, kalau di ingat-ingat ter hitung sudah tiga tahun lamanya.
Tak ku pungkiri bahwa, aku merindukan hadirmu pada tiap tiap malam yang pernah kita lalui, dimana kau datang dengan senyum menawan mu, disertai dengan kejutan mu yang tak terfikir kan tentunya.
Kau yang datang tanpa ku minta - minta, yang tanpa sadar membuatku nyamanan, menumbuhkan bibit kasih yang mulai berkecambah, menghadirkan rasa ingin memiliki yang sedikit demi sedikit merangkak. Ya walaupun aku tahu ini sepatutnya tak ada.
Tetapi setelahnya, pagi kembali datang menarik paksa aku tuk kembali pada kenyataan bahwa kau hanyalah sekedar delusi ku semata, ataukah suatu kemungkinan yang kan tersemogakan di masa depan?
Lie..
Kau fatamorgana yang tak ter hingga..
__________Ku tutup catatan ini, setelah beberapa kalimat sempat ku bubuhkan di atas selembar kertasnya... ah Mungkin bisa di bilang buku harian, tapi aku lebih suka menyebutnya catatan saja.
Lupakan tentang buku itu..
Aku sampai lupa bahwa ada mata kuliah pagi ini.. aku beranjak dari meja belajarku yang berantakan kemudian mengambil keperluan kuliah yang telah ku persiapkan malam tadi. sebenarnya sebelum berangkat aku berencana untuk sarapan dulu, ah iya persediaan makanan ku telah habis.
Baiklah tidak ada sarapan untuk hari ini, lagi pula aku harus menghemat untuk biaya praktikum semester ini yang besok adalah hari terakhir pembayaran... Ah sial.
Aku berangkat dari kontrakan kecil ini menuju kampus, yang jaraknya terbilang cukup dekat.
Di perjalanan seperti hari hari biasa aku melewati fakultas Teknik, yang memang satu-satunya jalan terdekat menuju Fakultas ku.
Jalan pagi ini masi senggang, karna memang masi menunjukkan pukul 6.20. masi terlalu pagi untuk kebanyakan mahasiswa ke kampus.. kebanyakan dari mereka memilih Masi bergelut dengan kehangatan kasur dan selimut, tentu saja.
Aku menyusuri jalan dengan bersenandung kecil, melihat lihat sekitar, sesekali ku benarkan jinjingan buku buku yang ku bawa sebagai bahan untuk nanti.
Dari kejauhan aku dapat melihat seseorang mengendarai motor mengarah kemari, ku pikir dia cukup rajin untuk kalangan mahasiswa juga mengigat jam yang masi sepagi ini, walau pun aku juga bisa di bilang begitu terlalu kerajinan, sebenarnya aku bukan orang yang di bilang rajin, tidak aku hanya menghindari keramaian.
Lama bermain dengan pikiran ku sendiri, aku baru sadar ketika mendongak pandanganku bertabrakan dengan si pengendara tadi saat berpapasan.
DEG
Tanpa ku sadari jantungku berdetak sangat kencang, seakan duniaku berhenti berputar, dia si pengendara tadi tersenyum padaku. Tidak bukan senyumnya yang membuatku begini tapi dia sangat mirip dengan seseorang, dapat ku lihat matanya berkaca kaca ada binar dan sendu secara bersamaan, tatapannya padaku seperti orang yang memendam rindu yang sangat lama pada seseorang.
Daun jatuh terbawa angin tepat di atas jinjingan ku, menyadarkan ku kembali dari keterdiaman ku, entah berapa lama aku terpaku. Kemudian ku putuskan meneruskan langkah sambil menggelengkan kepala, memikirkan apa yang barusan terjadi. Tidak mungkin dia, apakah ini nyata atau aku masih berada pada kamar kontrakan ku berbaring diatas kasur, sedang bermimpi?
Ku cubit kecil kulit tanganku
"aduh sakit", hei tunggu ini nyata?Ingatanku seolah olah ditarik kembali pada kisah beberapa tahun yang lalu...
'Kami menemukan mu....' sesuatu berbisik di telingaku, tapi saat ku menoleh tidak ada orang di sekitarku
" Siapa dia...."
______________________
Terimakasih pada kalian yg mau mampir baca cerita ini....
Cerita ini ku dedikasikan untuk temanku Nindy dan Winda yang telah mensupport ku dalam menulis, dan untuk kalian para pembaca yang mau baca cerita ini...Maaf atas typo yg bertebaran dan cerita yang membosankan
Jangan lupa tinggalkan jejak...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Midnight
RomanceAku hilang oleh kelam kemarin malam.. Layang terombang lantaran regang oleh pusaran alam.. ________________ _________________________ Ini kisah seorang gadis biasa yang terlanjur terbiasa menghabiskan malam yang tak biasa... Ini tentang manisnya mal...