Pt. 12 - Bertemu Kembali

14 2 0
                                    

Hari yang sangat melelahkan.

Aku merebahkan badanku ke kasur setelah memakai piyama tidur bermotif beruang kesukaanku. Setelah dua jam kuhabiskan berendam dikamar mandi, jari kaki dan tanganku kini sangat keriput. Tapi itu masih belum bisa membuat pikiran-pikiran di kepalaku menghilang.

Nathan? Natya?

Aku masih belum bisa membayangkan kalau Nathan punya kembaran. Apalagi kembarannya perempuan.

Hey, Natya nama perempuan bukan?

Nathan versi perempuan? Bagaimana sifatnya? Berandalan kayak Nathan atau berbanding terbalik dengan Nathan? Tapi Shintya menyuruh ku untuk jauh-jauh dari mereka. Berarti sifatnya 11 12 dengan Nathan, tidak mungkin kan Shintya menyuruhku untuk menjauh dari mereka tanpa alasan.

Dan Felix! si rambut merah itu sepertinya ada sesuatu dengan Shintya. Dari tatapannya dapat kupastikan mereka mempunyai dendam satu sama lain.

Tadi pagi saat aku menanyakan namanya Felix kepada Shintya, aku yakin betul ia mendecak dan berkata "ck si brengsek" sebelum memberitahukan nama Felix dengan malas. Walau tidak terlalu keras, tapi telingaku yang sangat peka ini mendengarnya.

Dan saat berpapasan dikantin, Shintya sangat menjaga jarak dengan Felix. Atau sebaliknya?

Tidak kan?! Itu mungkin hanya perasaanku saja.

Hey! kenapa aku sok tau begini?? aku saja baru satu hari berada disekolah itu.

Sudahlah, tidak usah dipikirkan lagi.

Ah iya!!

Ada yang lebih penting dari itu semua.

Reynand!

Orang itu kenapa ada di indonesia? Terus orang yang satunya lagi dimana? Tidak mungkin ada di indonesia juga kan.

Jangan! Please!

Kumohon jangan pertemukan aku dengannya tuhan!

Biarkanlah aku hidup tenang disini. Sudah cukup Hoddienya yang tertinggal membuatku pusing tujuh keliling. Jangan sampai kita bertemu dan ia meminta kembali Hoddie kesayangannya itu kepadaku.

jangan!

please!

jang-

"Hoamm"

Aku mengantuk.

Ternyata melamun itu melelahkan juga.

***

ting tong!

ting tong!

Suara bel yang berasal dari bawah, seketika membangunkanku dari tidur lelap ku.

Aku berusaha membuka mata untuk melihat jam wecker yang berada di meja di sebelah kiriku.

01:47

ting tong!

Astaga!! Siapa tengah malam begini sih!! Tidak tau apa ini waktunya semua manusia di jakarta untuk tidur.

ting tong!

"Arghhhh" aku bangkit dari tempat tidurku dan jalan sempoyongan menuju kelantai bawah.

ANNASTASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang