Bab 16 🕊

2.6K 426 19
                                    


The Tale of Black Swan

Anak laki - laki yang akan beranjak 13 tahun itu mengelus lembut kuda yang ia tunggangi dan menatap mansion di hadapannya dengan tajam.

"Maafkan saya, tapi anda tidak bisaㅡ"

"Aku Aiden de Endelion. Apa aku tak diberi izin kemari?"

Penjaga gerbang itu membungkuk hormat dan lekas membukakan gerbang untuk Aiden.

Aiden menatap sekitarnya, mansion itu benar - benar tidak terurus sesuai dugaan Aiden. Lagipula tidak sembarang orang diberi izin memasukinya.

Langkah kaki Aiden bahkan mengisi seluruh ruangan tersebutㅡ sepi dan penuh buku - buku yang sudah berdebu.

Aiden melepaskan mantel yang ia kenakan dan menaruhnya asal diatas sofa yang sudah lapuk.

Aiden mulai mengitari lantai pertama demi mencari sesuatu yang bisa membantunya menjawab beberapa pertanyaan pada benaknya sendiri.

"Kau kemari, Lord Aiden."

Aiden menoleh dan mendapati seorang wanita yang mungkin sepantaran ibunya tengah menuruni anak tangga dengan tersenyum lembut.

"Aku tidak tahu tempat ini kini mendapat penjagaan dari dalam," Balas Aiden yang menatap waspada wanita di hadapannya.

Wanita itu mengambil salah satu buku usang dari rak yang tadi sudah di lewati oleh Aiden, "Mencari buku ini, Lord Aiden?" Tanyanya dan menunjukkan bagian depan buku tersebut.

Aiden kini menatap tajam wanita di hadapannya. Sangat jelas wanita itu tahu tujuan Aiden dan itu bisa membahayakan Aiden jika keluarga bangsawan yang lain tahu kedatangannya kemari.

"Apa yang kau inginkan?"

"Kau tidak akan bisa merubahnya, percaya padaku. Jangan memperkeruh keadaan yang sedang ditata dengan baik oleh orang - orang terdekatmu," Balas wanita tersebut dan menyodorkan buku yang Aiden cari.

"Entah itu angsa putih, angsa hitam ataupun kupu - kupu. Yang perlu kau tahu adalah, siapa yang menjadi poros dunia," Ucapnya.

Aiden menatap tak mengerti, "Tentu saja itu emperor, mereka poros dunia yang sudah terbagi dua ini," Balasnya.

Wanita itu hanya tersenyum dan semakin menyodorkan buku tersebut kearah Aiden.

"Kau yang menentukan."

Aiden mengambil buku tersebut dengan perasaan tak nyaman. Entah akan terjadi masalah apa dengan dirinya mendatangi perpustakaan kuno yang menyimpan segala hal tentang riwayat black mage.

Aiden menatap buku di tangannya tersebut lalu menghela nafas panjang, "Apa kau tahu caraㅡ lady?!"

Aiden menatap sekelilingnya, wanita itu sudah menghilang.

"Sudah kuduga dia pengguna sihir."

✦ ˚ . * ✦

"Dimana Aiden?" Tanya Aelin yang kini tampak lebih sehat daripada hari kemarin dimana dirinya pingsan.

Aelin bersandar pada kepala ranjang dan Duke Louis duduk di kursi tunggal di sebelah ranjang Aelin dengan nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air di pangkuannya.

Duke Louis menoleh dan tersenyum lembut, tangannya dengan telaten menyuapi makanan kedalam mulut Aelin.

"Dia bilang ingin berjalan - jalan sebentarㅡ beri dia waktu untuk sendiri," Jawab Duke Louis.

Aelin sudah mendengar tentang Aiden yang berkelahi saat hari kelulusan angkatannya di akademi. Padahal Aelin tidak akan memarahi anaknya tersebut atau menatapnya penuh kecewa, karena Aelin khawatir dengan kondisi Aiden. Mendengar Aiden yang tak bisa menahan emosi, artinya anak laki - laki itu sedang dalam beban pikiran.

𝕋𝕙𝕖 𝕋𝕒𝕝𝕖 𝕠𝕗 𝔹𝕝𝕒𝕔𝕜 𝕊𝕨𝕒𝕟 [ Taerin ft. Yeonjun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang