21. Terungkap

154 43 7
                                    

"Selamat jalan, Nathania."

Gundukan tanah menjadi pemandangan anak Rebell

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gundukan tanah menjadi pemandangan anak Rebell. Hari ini, mereka kehilangan temannya.

Nathania.

Mantan Sakala, adik kandung Alvin, teman seperebutan Minerva.

Nath meninggalkan mereka karena kejadian mengenaskan, jatuh kejurang bersama Abinra.

Nathania menjadi sosok hebat yang pernah mereka kenal.

Nathania, bukan pelakor ataupun pembenci.

Nathania adalah penyelamat Abinra, walau keadaan gadis itu belum diketahui sampai sekarang.

Abinra masih belum ditemukan, Rebell menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwajib. Karena mereka tahu, mereka tidak akan bisa bertindak sejauh itu untuk mencari Abinra.

Pemakaman sudah sepi, meninggalkan Rebell dan Alvin yang masih terisak.

Aeyza tidak berada di sini, ia belum di kabari. Lagi pun, Rebell sedang tidak mengetahui dimana keberadaan Aeyza.

"Nath, tenang di sana ya, kamu hebat."

Ucapan Alvin membuat Sakala menolehkan kepalanya. Ia tahu, Alvin sedang kehilangan Nathania, ia juga sekarang sedang merasa kehilangan Abinra. Mereka berdua sedang berada di titik terendahnya.

Alvin yang kehilangan Nathania, Sakala yang belum mengetahui kabar dan keadaan Abinra.

Sedih? Tentu.

Siapa yang tidak sedih jika kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya?

Rebell berdoa untuk terakhir kalinya. Sagala menepuk pundak Sakala dan mengajaknya untuk menengok keadaan Handaru dan Daegal dirumah sakit.

Sakala mengangguk, ia akan berpamitan dengan Alvin.

"Kita pamit, Vin. Jangan sedih berlarut-larut, bro," ucap Sakala menepuk punggung Alvin, membuat Alvin mendongakkan kepalanya dan tersenyum.

"Ya, Nath udah tenang di sana." Ia tersenyum. "Sekarang tinggal cari Abinra."

"Gua akan cari Abinra, entah harus menunggu berapa tahun, bahkan berapa abad sekali pun," ucap Sakala yakin, membuat Alvin sedikit tertawa.

Sakala dan yang lain berpamitan dengan Alvin, meninggalkan pemuda itu sendirian di sini, di tempat Nathania di makamkan.

Di kejauhan, ada sosok yang menggunakan pakaian serba hitam yang memandang kemari. Memandang pada makam Nathania dan tersenyum pilu.

***

Sakala mendorong kursi roda yang digunakan Minerva, saatnya menenangkan gadis itu, batin Sakala.

REBELLION (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang