"Massss tungguinnnnnn" teriak Tika sambil berlari kecil ke arah putro.
"Ish lama ah" jawab putro dengan santainya.
"Jahat banget si sama anak kecil" ucap tika yang sedikit lagi menyamakan langkah kakinya dengan putro.
"Eh tik ga ada ya anak kecil yang umurnya tua kek lo" ucap putro sambil memberikan helm bogo warna merah milik tika.
"Yang penting masih tuaan lo mas"
(Tika pov)
.
Jadi, nama aing Tika Salsabila Ramadhani, sedang menuntut ilmu di salah satu SMA ternama di Bandung. Sebut aja SMA Nusantara. Sekarang gue uda naek ke kelas XII yang pada hakikatnya bentar lagi bakal pisah sama temen-temen wkwkw sedih banget.Mas Putro, nama lengkapnya Taditya Ramadhan Saputro. Dia salah satu temen laki-laki yang dipercaya sama orang tua gue. Jadi, kemana-mana emang kadang barengnya sama dia. Kenapa gue manggilnya putro? Ya karna biar beda aja wkwkwk. Gue sama Putro sama-sama Sagitarius, cuma beda 11 hari btw wkwk. Hampir seluruh karakter gue sama putro itu sama.
"Buru naek ah bacot bat anak kicik" ucap Putro yang uda duduk manis di motor R15 berwarna hitam itu.
Sekarang baru bulan ke empat gue nginjek bangku kelas XII. Masi belom kerasa yang namanya dikejar deadline, uprak, portofolio, dan naon lah teuing aing lieur.
Dan ditambah juga karna emang sebelumnya gue tu pengurus OSIS, jadi belum bener bener selesai tugas nya. Masih ada LDKS yang emang panitianya tu angkatan gue.
Oiya, btw ruma gue sama Putro itu jauh. Ibarat kata rumah gue deket sama sekolaan. Ruma dia jauh dari sekolaan. Gitu pokoknya. Tapi daek2 wae kalo disuruh jemput aing:v
Soalnya kadang dia teh sok ditanyain sama ayah ibu gue. "Ga pulang bareng sama mas?" Ibu gue sampe ikutan manggil mas karna gue sering cerita tentang dia dan nyebutnya emang kadang pake mas.Persahabatan klasik ini ga berjalan dengan mulus. Alias ada aja hambatannya. Kisah cinta Tika pun tertuang disini, tepatnya di persahabatan ini. Memang, tika cupu sekali bisa-bisanya ia jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri. Padahal ia tau resikonya sangat berat. Anjay
***
"Bundaaaa ibuuuu mamaaaa Tika pulaaanggg" suara cempreng tika terdengar sangat merusak gendang telinga siapa pun itu yang mendengarnya. Tapi, kalau uda nyanyi suaranya berubah kek Raisa.
"Assalamualaikum" ucap Putro
Tika terkejut mendengar suara putro yang tepat berada di belakangnya. Karna tika kira putro langsung pulang, soalnya tadi di jalan putro bilang dia buru-buru.
"Ngapain anjing mas"
"Mulut lo mo gua gampar lagi ha?! Kebiasaan banget" selalu seperti ini. Ketika tika ngomong kasar, putro selalu menggampar mulut tika. 'Padahal sendirinya juga kasar anj' batin tika.
"Ya maap si emosi mulu"
"Lo batu siiiii" ucap Putro sambil mencubit gemas pipi teposnya Tika.
"Tadi bilangnya buru-buru dih, kirain ga mampir" tanya Tika sambil duduk di sofa ruang tamu rumahnya.
"Buru-buru mo makan, aing laper tik" jawab putro yang suda memakai kaos hitam polos. Sekarang ia sedang menuju ke arah dapur, berharap untuk menemui bunda Tika.
"Bunnnn" panggil putro
"Bundaaa?" Panggil lagi
"Bundaaaa calon mantu datengggg" panggil teruusssss pantang mundur.
"Najis bet lu" gumam tika.
"Berisik banget lo dakjal" terdengar suara Padil Nugraha biasa dipanggil padil, alias abangnya tika dari lantai atas.