54

348 49 3
                                    

"DOR!"

"ANJING!"

"BUNDAAA, AKU DIKATAIN ANJING SAMA-"

"Sssstt!! Bacooooottt,"

Setelah pulang sekolah, Junho berniat mampir sebentar ke kediaman keluarga Lee. Tetapi, ternyata ada teman Bunda nya Eunsang yang berkunjung sekaligus membawa anaknya.

Memang sejak tadi anak itu selalu mengganggu Junho, padahal Junho sedang diam dan mencari kesibukan dengan bermain ponselnya. Karena ia sudah menunggu Eunsang sangat lama di ruang tamu, sedangkan Eunsang sedang sibuk di kamarnya sambil memilih baju untuk ia bawa menginap dirumah Junho.

Bunda Shin-hye sudah menyuruh Junho untuk naik ke kamar Eunsang, tetapi Junho tidak mau karena ia fikir akan lebih baik jika menunggu dibawah, Junho juga tidak berfikir kalau Eunsang akan berlama-lama di kamarnya.

Bahkan ketika Junho menunggu diluar pun, anak itu tetap mengikutinya.

"Diam atau gue pelorotin celana lo?"

"BUNDAA! AKU MAU DI-"

"Dibilang diem! Cepu banget sih anjir!"

Serius, selama Junho hidup, ia tidak menemukan anak kecil yang menyebalkan seperti ini.

"Kakak ini... Siapa namanya?"

"Mau tau banget atau mau tau aja?"

"Mau tau aja,"

"Anak kecil gak boleh kepo."

"Ih pelit, awas nanti jodohnya kabur."

"Bisa diem gak lo?"

"Enggak, bagi duit dulu."

"Emangnya gue bapak lo! Sekate-kate minta duit ke gue,"

Anak laki-laki berumur sekitar 8 tahun itu masih menatap Junho dengan serius. Bahkan, anak itu tidak berkedip sekalipun. Membuat Junho merasa risih akan tatapannya, yang seolah-olah kalau anak itu akan memakannya.

"Iya nih iya! Habis gue kasih, lo pergi jauh-jauh dari gue. Gimana?"

"Oke,"

Junho mengambil dompetnya yang ada di kantung celana belakangnya. Lalu memberikan anak itu uang sepuluh ribu, dan benar saja. Anak itu kembali masuk ke dalam rumah, dan menyimpan uang itu saku celananya. Dengan wajah polosnya, ia memeluk Ibunya sambil tersenyum.

Dasar bocah, batin Junho.

Junho mencari kesibukan diluar, hingga beberapa saat akhirnya ia kembali ke masuk ke dalam rumah. Ternyata Eunsang sudah selesai bersiap-siap dan membawa tas yang sepertinya sangat berisi.

"Kamu bawa apa aja?" Tanya Junho sambil membantu Eunsang membawa tas nya.

"Pakaian sama buku pelajaran. Kita masih ujian dan kamu nyuruh nginap. Jadi aku bawa beberapa buku, sisanya aku pinjam buku mu ya?" Eunsang tersenyum, oh tidak. Cha bucin Junho kambuh.

"Iya... Mampir ke Bolosmart yang baru yuk?"

"Ngapain kesana?"

"Ngemis. Ya enggak dong sayang. Kita jajan,"

"Jajan mulu otaknya, mending nabung."

"Nabung buat beli apaan? ATM ku masih ada, jadi kalo butuh beberapa barang keperluan tinggal gesek."

"Buat servis otakmu, atau gak beli otak baru. Onderdil nya udah karatan tuh soalnya,"

"Kalo kamu Yunseong, udah ku jedotin ke sana, sayang."

"Jedotin coba,"

"Gak ah, nanti aku ditinju Papa Jongsuk."

"Hileh. Udah ah ayo berangkat,"

Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang