Holaa~
Gimana kabar kalian pagi ini?Aku harap semuanya sehat dan bahagia.
Sebelum memulai cerita, aku pengen mengingatkan teman-teman untuk tetap di rumah selama masa pandemi ini. Dan hanya keluar kalau memang harus banget.
Soalnya, dilihat dari grafiknya, penyebaran covid-19 di Indonesia makin banyak.
Selagi menunggu vaksin dan obat untuk penyakit ini, aku mohon banget untuk teman-teman tetap di rumah dan menerapkan protokol kesehatan. Ayo kita bantu tim medis dan pemerintah dalam mengatasi penyebaran virus ini. Dan hitung-hitung menjaga diri kita sendiri dari sakit penyakit.
Gak rugi kan, kalau kita sehat 😊
So, mari kita mulai ceritanya!
▫️▫️▫️
Saat ini, Jun sedang melakukan tugasnya sebagai panitia penerimaan Maba. Dia memasang tampang paling menawan, berharap agar para mahasiswi memandangnya dan menyukainya.
Dan berhasil. Beberapa dari gadis-gadis dengan tatapan polos menatapnya.
Jun tertawa dalam hati.
Ho~ aku tau aku setampan itu. Dia memasang senyum paling menawannya. Dia memandang satu persatu mahasiswi, menebar pesona.
Namun, kegiatan tebar pesonanya itu terhenti karena ekspresi salah seorang diantaranya.
Kemeja abu-abu dan rok hitam selutut. Pemandangan yang Jun lihat pagi ini. Pikiran jahil terlintas di pikirannya.
"Ekhem, bang!" Panggilnya kepada ketua panitia.
"Gimana kalau kita manggil satu orang maba ke depan untuk menyampaikan rasa suka dan kagumnya kepada kating yang paling memberi kesan bagus di pertemuan pertama?" Usulnya.
Ketua panitia menatapnya sebentar. "Oke".
Kemudian pembawa acara mengumumkan usulan itu.
Beberapa maba bersorak malu dan ada yang bersemangat.
Jun menatap gadis tadi. Gadis yang sekarang sedang menghindari tatapan para kating, dan menutupi wajahnya dengan telapak tangan mungilnya.
"Gimana kalau dia, Kak Tina?" Usul Jun kepada pembawa acara sambil menunjuk gadis itu.
"Oke! Kamu yang pake kemeja abu-abu, sini maju" panggil pembawa acara itu yang dibantu maba lain yang berada di sebelah gadis itu.
Terlihat dengan langkah berat akhirnya gadis itu maju ke depan. Wajahnya menghadap ke bawah sambil menutupi hidung dan mulutnya dengan tangan.
"Namanya siapa?" Tanya Tina, si pembawa acara.
"Alyssa" Ucapnya jutek. Jun tertawa kemenangan dalam hati. Tebakannya benar, gadis itu sungguh pemberani.
"Jadi, kating mana yang paling berkesan buat kamu di pertemuan pertama?" Alyssa mengedarkan pandangan, melihat para kating dan mencari yang mungkin paling dapat memberi sedikit tekanan selama dia menjalani perkuliahannya.
"Dia" Ujar Alyssa sambil menunjuk Jun.
Dan setelahnya, Jun tersenyum tipis. Rencananya mungkin akan berjalan lancar.
▫️▫️▫️
Saat ini, kediaman Rere sedang ramai. Karena mereka kedatangan seorang tamu yang sangat aktif dan dapat membuat rumah itu terasa didatangi oleh 10 orang.
Billy. Sahabat Rere dan Ran.
Pria itu awalnya hanya ingin melihat-lihat bagaimana penampilan Rere setelah hamil 9 bulan itu. Namun, ketika di pertengahan jalan, sebuah ide singgah di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saya Terima
General Fiction"Kamu mau gak jadi istri saya?" "Hah? Gimana? Gimana?"