Rose Pov
Namaku Roseanne Park. Teman dan keluarga memanggilku dengan nama Rose. Aku adalah anak kedua dari 2 bersaudara, aku mempunyai kakak perempuan yang hanya terpaut 2 tahun denganku. Aku lahir di New Zealand dan menetap di Australia. Aku sedikit berbeda dari kakakku, ia bekerja sebagai CEO disebuah perusahaan keluarga, dan aku adalah seorang pengacara. Ayah ku sudah merekomendasikanku untuk menjadi seorang pemimpin juga juga, namun aku menolaknya. Ayolah coba saja kalian pikirkan, bekerja karena pemberian orang tua itu tidak menantang. Aku menolaknya, dan beruntungnya Ayah tak memarahiku karena hal ini. Jadi kami memiliki sebuah perusahaan keluarga, satu berada di Australia adalah induk perusahaan yang sekarang dipimpin oleh ayahku dan yang satunya lagi di Turki yang saat ini di pegang oleh kakak perempuanku. Ayah selalu memonitori semua kegiatan perusahaan melalui orang kepercayaanya. Ayah akan sesekali datang untuk menengok ataupun menghadiri rapat penting ke Turki.
Aku sudah menjadi seorang pengacara muda dan baru yang cukup menjanjikan dengan reputasiku yang sudah lumayan dikenal disini. Kasus kasus menantang adalah yang kucari. Namun aku merupakan pengacara yang pemilih, kebanyakan dari mereka yang mengambilku adalah para korba investor yang kabur karena terlilit hutang, ataupun seorang pegawai perusahaan yang menggelapkan uang perusahaan. Hal ini sangatlah menantang, aku jadi banyak mempelajari bagaimana seseorang yang menipu bosnya, dan akupun sudah mengetahui motif motif yang dilakukan oleh para investor yang kabur dan tak bertanggung jawab.
Mari dimulai ketika aku memulai pekerjaan ini. Pada awalnya aku menyesal karena memilih menjadi pengacara, bagaimana tidak aku sudah bersekolah 6 tahun lamanya untuk menjadi pengacara, namun pada akhirnya seperti sebuah lelucon. Bagaimana kalian tidak heran jika satu bulan setelah upacara kelulusan aku sudah ditarik untuk menjadi pengacara disebuah firma hukum yang cukup terkenal di negara ini. Bahagia itu pasti namun terlihat sangat aneh ketika masa 2 bulanku menjadi asisten jaksa, aku sudah dipersilahkan untuk mengambil sumpah menjadi pengacara. Teman teman magangku pun heran dengan keajaiban ini. Satu bulan menjalani pekerjaan sangatlah lancar sebelum sebuah rumor bahwa aku adalah simpanan bosku suasana di kantor saat itu kacau. Pertama kalinya aku memaklumi mengapa mereka berkata seperti itu padaku karena kecepatan kinerjaku yang bahkan kurang dari 2 bulan sudah menjadi seorang pengacara. Hampir sebagian pekerja disini menggosipi ku, namun pada waktu secara bertahap aku mulai tak melihat mereka satu persatu, dipecat mungkin.
Pada hampir 1 tahun aku bekerja di kantor ini, aku semakin tak nyaman karena para atasan terlalu baik padaku. Namun aku selalu melakukan pekerjaan ini dengan sangat baik dan mulus sejauh ini, sampai pada akhirnya ayahku memberitahu sebuah rahasia yang sangat mengejutkan. Beliau berkata bahwa semua pekerjaan yang aku dapatkan ini adalah pemberian ayah. Tentu aku marah besar akan hal ini. Ayah ku berkata bahwa firma hukum ini adalah milik kakek, dan ayah memberitahu kan perihal aku yang menjadi seorang pengacara dengan begitu mudahnya adalah juga atas bantuan kakek. Ini tidak adil, bagaimana bisa mereka menganggap ini sebuah lelucon. Semua prestasi ku di universitas akan menjadi lelucon ketika rekan rekan ku tahu bahwa aku menjadi pengacara semudah ini karena bekerja di firma kakeknya sendiri. Setelah mendengar berita tersebut aku langsung terbang ke Korea untuk menemui kakek, aku memang jarang bertemu dengan kakek. Kakek dan nenek dari ayahku adalah orang korea. Maka dari itu pula sebagian orang yang sudah sangat mengenalku memanggil nama koreaku Park Chaeyoung.
Flashback On
Setelah sampai disana aku merajuk pada kakek dan mengadu pada kakek mengapa beliau melakukan ini padaku. Lalu kakek dengan entengnya hanya berkata "Tak apa, kakek pun juga tidak segampang itu mengizinkanmu menjadi pengacara semudah itu sayang, kakek meminta pada semua pekerja kakek untuk mengawasi setiap pekerjaan mu. Mereka berkata bahwa kau memang pantas menjadi pengacara secepat ini. Kau memang sudah mempunyai bakatnya Chaeng. Namun apa yang kulihat sekarang? Pada akhirnya kau memang sangatlah hebat. Jadi mulai sekarang kau bersikap biasa saja oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Fast
FanfictionSemuanya terlalu cepat mereka berdua lalui. Angan - angan yang belum tercapai bahkan perjalanannya baru saja dimulai, harus terenggut oleh keadaan yang memaksa mereka menggunakan satu jalan dengan berbeda tujuan. Pertanyaannya disini, siapa yang ak...