Bitch?

6 1 0
                                    

Tekan bintang!

___

"Lu pesen apa Stel?" Tanya Jovanka setelah mereka tiba dan duduk di kursi kantin.

"Emm makanan paling enak di sini apa?" Tanya Stela sambil melihat buku menu.

"Menurut gue semua makanan di sini enak-enak Stel kalo bisa gue pesen semua tapi taku ga habis!" Jawab Jovanka semangat.

"Jo kita pesen bakso aja kalo minumannya jus alpukat," Ujar Rea sambil menunjuk dirinya dan Dira lalu di angguki Dira.

"Sip!" Timpal Jovanka sambil mengacungkan jempol. "Lo pesen apa Stel?" Tanya Jovanka lagi.

"Samain aja deh tapi minumannya lemon tea," Jawab Stela lalu menutup buku menu itu lalu meletakkanya ke tempat semula.

"Oke jadi kita samain aja semuanya," Ujar Jovanka lalu pergi meninggalkan sahabat lama dan sahabat barunya.

"Eh Stel kok bisa lo pindah ke sini?" Tanya Rea penasaran.

"Gue nakal dan akhirnya kena fitnah yang bikin malu gue dan keluarga ya akhirnya seperti ini," Jawab Stela santai sambil memutar-mutar pena yang ada disakunya pen spinner istilahnya.

"Fitnah apa?" Kali ini Dira yang penasaran dan bertanya dengan antusias.

"Terlibat skandal," Jawab Stela dengan santainya dengan tangan masih setia bermain dengan penanya.

"Hah? Teros lo diem aja gitu?" Tanya Dira sambil mengerinyitkan dahi.

"Untuk sekarang iya," Jawab Stela sambil menyeringai iblis namun tidak terlihat oleh Dira dan Rea.

"Nakal seperti apa lo dulu Stel?" Tanya  Rea penasaran.

"Ya suka cabut, pembangkang, suka bikin ulah, suka tauran, suka balap liar, dan lainnya," Jawab Stela enteng alhasil Dira dan Rea terkejut setengah mati sambil menatap Stela dengan tatapan tak terartikan.

"Tauran? Balap liar? Ya ampun Stel lo cewek Stel, Atala aja yang cowok sodara kembar lo mungkin ga begitu, Atala baik, ketua basket, anak OSIS, pintar, penurut nah lo kok gini?" Tanya Rea heboh yang membuat seisi kanti menoleh ke arah mereka.

"Lo pernah dengerkan, kalau kembar pasti salah satunya besifat buruk? Dan itu ada di gue tapi walaupun begitu gue pinter," Jawab Stela sambil menatap Rea tenang.

"Iya juga ya," Timpal Rea sambil mengangguk-angguk.

"Apa nama genk lo Stel?" Tanya Dira.

"WOLVES," Jawab Stela santai sedangkan kedua sahabat barunya itu tertegun seketika.

"WOLVES genk motor yang terkenal ke penjuru pelosok Indonesia itukan?" Tanya Dira berbinar.

"Ya," Jawab Stela.

"Apa posisi lo disana Stel?" Tanya Dira lagi.

"CAPOS," jawab Stela yang berhasil membuat ke dua gadis itu tambah melongo.

"CAPOS? wah ga nyangka gue ketemu langsung ama CAPOS WOLVES anjirrrr!" Teriak Rea heboh dan berhasil membuat seisi kantin menoleh ke arah mereka namun ketiga gadis itu tak memperdulikannya, jangan di tanya kondisi kantin setelah mendengar CAPOS WOLVES ada di sekolah mereka dan semuanya langsung melirik ke arah ketiga gadis itu sambil mengerutkan dahi mereka penasaran siapa CAPOSnya.

"WOLVES punya tanda pengenal berupa tatokan?" Tanya Dira.

"Punya," Jawab Stela sambil memperlihatkan tato serigala di pergelangan tangannya.

"Widihh beneran anjirrr!" Teriak Dira kali ini.

"Woi liet CAPOS WOLVES ada di sini!" Teriak Rea sambil mengangkat pergelangan tangan Stela ke atas yang bertujuan untuk memperlihatkan tato itu kepada seluruh warga sekolah SMA ELANG.

sontak semua atensi kembali kepada pergelangan tangan Stela siswa-siswi yang melihat itupun langsung kaget dengan mata yang membola.

Brak!

Bunyi meja di pukulpun menguar ke seisi kantin setelah Rea menurunkan tangan Stela.

"Siapa CAPOS WOLVES!?" bentak Seorang laki-laki berparas tampan dengan hidung bagaikan perosatan TK, dengan mata elangnya yang membuat orang yang melihatnya serasa terkuliti, alisnya yang tebal dan rapi, rahangnya nan tegas, dan jangan lupakan bibir tipis yang berwarna merah itu yang menandakan lelaki itu tak merokok.

"Siapa sih mereka?" Tanya Stela tanpa menjawab pertanyaan Lelaki itu.

"Lo ga tau? Dia ketua RETRO yang sama terkenalnya dengan wolves namanya itu Aiden William Abhrandya kelas XII IPS 1," Jawab Rea sambil berbisik. "Lalu yang di sebelah kirinya itu Aristide Keano wakil ketua RETRO, lalu yang di sebelah Keano itu Saveri Abel Alterio, sebelah kanan Aiden itu Reiki Savian Altezza, yang di sebelah Reiki itu Fahlevi Jassir Addi Tonda dia yang sedikit jelek dari yang lainnya tapi dia manis, dan terakhir yang di sebelah Fahlevi itu namanya Kenzo Julian aduhh dinginnya ngalahin kutub utara," Jelas Rea.

"Owh, pantesan wajahnya familiar," Balas Stela sambil mengangguk kecil.

"Jawab siapa CAPOS WOLVES?" Tanyanya langi namun kali ini lebih lembut.

"Kok aneh dia sih tadi sok cool, bentak-bentak, sekarang lembut dengan sorot mata teduh?" Tanya Stela heran.

"Ga tau sekali ini gue liet kak Aiden begitu biasanya cool," Jawab Rea berbisik, kemudian Stela hanya diam sambil mengangguk paham.

"Ekhem sekali lagi siapa CAPOS WOLVES?" tanya Aiden lagi.

"Gue," Jawab Stela.

"Owh berarti lo yang bikin skandal sama abang gue?" Tanya Aiden dengan tatapan datar.

"Ntahlah perasaan gue, gue masih pw," Jawab Stela tenang walaupun ada rasa sakit di hatinya.

"Bitch," Ujar Aiden sambil tersenyum miring yang berhasil membuat hati Stela teriris.

Brak!

"Jaga omongan lo ya!" Bukan Stela melainkan Rea.

"Iya jaga omongan lo! Stela itu kena fitnah!" Kali ini Dira yang membentak.

"Sudah ayo pergi dari sini, kita ke tempat Jovanka dulu," Ujar Stela lembut padahal matanya sudah memanas.

"Ya udah ayok," Timpal Dira lalu menggandengan lengan Stela lalu Reapun ikut menggandeng lengan Stela lalu pergi.

"Lo jahat banget Den, asal tuduh aja buktinya mana? ga liet tuh anak orang hampir nangis?" Tanya Keano sambil menggeleng-gelengkan ia tak tahu sahabat yang satu ini bisa setega itu menyebut seorang dengan kata bicth.

"Iya Den, lo jahat banget," Ujar Reiki sambil menatap Aiden dengan tatapan tak bisa di artikan.

"Cabut!" Ajak Aiden tanpa mengindahkan perkataan sahabatnya itu, lali setelahnya tim inti RETRO meninggalkan area kantin yang sebenarnya sudah heboh sejak kedatangan tim inti itu ke kantin.

"Ga habis fikir gue kenapa Aiden sebegitu banget sama orang yang bikin skandal sama abangnya padahal yang salah abangnya bukan dia," Bisik Fahlevi kepada Kenozo namun si kutub utar itu hanya menaikkan bahunya tanda tidak tahu.

"Gue yakin cewek yang tadi tuh ga salah," Ujar Fahlevi lagi yang kali ini di angguki Kenzo.

"Liat saja cewek tadi bakal jadi milik gue awas aja si Aiden nyesel," Tekad Fahlevi sedangakan Kenzo memutar bola matanya malas.

see you next part guys, vote, comment, follow wattpad, follow ig : im_cinta_

Random BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang