;)

395 46 13
                                    


A/N: ini sebenernya impromptu idea, tiba-tiba aja gitu ngebayangin Yungi menjadi tolol berduaan. Ini tidak bermaksud merendahkan para artis yang aku sebut namanya di cerita ini, aku tetep sayang sama mereka semua :) Apalagi ama mereka berdua tuh yang jadi karakter utamanya.

Mingi dan Yunho yang bersekolah di SMA Morning Star(apapun itu lah ya, Mei lagi males bikin nama SMA) itu sangat terkenal dengan keserasian mereka. Mulai dari selera minuman bersoda mereka, sampai pada cara mereka memakai baju yang selalu agak keluar di ujungnya karena tubuh mereka terlalu tinggi. Mereka menjaga reputasi dengan baik dari menginjak bangku kelas 11—yaitu couple paling alim, jaim dan ga bisa dipisahin apapun situasinya.

Jelas, mereka sudah dikenal berteman baik sejak SD kelas satu, dan guru-gurunya bahkan tidak bisa memisahkan Yunho dan Mingi sejak itu. Rumah mereka tetanggaan, dan lebih parahnya lagi, karena rumah mereka berhimpitan, ada pintu yang menghubungkan kamar Mingi dan Yunho, jadi mereka bisa terus berduaan.

Mulai menanjak ke kelas 11 semester 2, mereka menjadi lebih gila, dan mulai melupakan image mereka yang mereka buat yaitu couple alim. Mereka mulai menunjukkan sifat asli mereka yang selama ini dipendam, yaitu sifat heboh kedengeran sampe Mars yang ga ketolongan.

"Yuuuun! Udah bangun beloooom?" Tanya(lebih tepatnya teriak,) Mingi lewat pintu mereka. Biasa Yunho yang mengunci pintu geser itu, walaupun dua-duanya punya kunci. Katanya mau lebih private. Alah private apaan, kalo Yunho nyolo aja kedengeran ama Mingi.

"Udaah! Pake motor gue apa lo?!"

"Motor gue ajaa! Motor lo kan kemaren belom isi bensin cok!"

"Oiyaaa!"

"Oiya oiya! Ntar jangan lupa isii! Lupaan banget sih jadi orang!"

Mingi langsung turun dari lantai dua, seragam sudah rapi, dan buru-buru memakan sarapannya.

"Kok buru-buru amat sih Ming? Emang ada apa?" Tanya Buna nya.

"Yunho mau nebeng, terus hari ini hari pertama sekolah kelas 12, sebagai anggota OSIS Mingi sama Yunho gaboleh telat."

Ya, bahkan mereka berdua masuk OSIS, Yunho menjadi sekretaris, dan Mingi ketua divisi kesenian.

"Baiklah anakku, sekolah yang bener ya, jangan ngebolos kelas. Nanti gak pinter."

"Oke Bun."

Mingi langsung mengambil kunci motornya, atau mungkin motor bapaknya karena dipinjemin, dan memakai sepatunya dengan agak asal. Ia langsung memanaskan motornya, dan karena rumahnya ada pagernya, dia buka dulu(kalo gak kejedot atu, entar dia makin goblok).

Setelah motornya siap, ia menjalankannya sampai keluar aja, terus nutup pagernya, dan ngunci karena di kunci motornya juga ada kunci pager.

"Yunitaaa! Cepetaaan!" Teriaknya dari luar dengan nada meledek. Mingi sudah memakai jaket, helm dan memegang helm satu lagi untuk pacarnya.

"Iya kak Aming, maap ya Yunita ga bisa lebih cepet." Ledek Yunho balik sambil mengunci pager dia juga, lalu langsung duduk di boncengan dan menyambar helm di tangan Mingi.

"Udah?" Tanya Mingi.

"Gaskan boskuuuu!" Yunho mengacungkan bogemnya ke udara, dan Mingi langsung mengerti dan benar-benar tancap gas.

"Bu Joohyun entar pidato lagi ga?" Tanya Mingi setelah mereka udah parkir di parkiran sekolah.

"Seinget gue iya si, mang napa?" Tanya Yunho balik.

"Ngga, takutnya ada yang pingsan sebelom dia selesai ngucapin kata pertama. Ingetin PMR aja buat lebih siaga."

"Halah, bisa-bisaan lu. Udah hapalin skrip perkenalan lo belom?"

Goblok Kuadrat - YungiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang