🌜Pedang Pora ❤🌛

341 26 10
                                    

☁️

Siang ini aku dan Mas bersiap untuk acara Walimatul Arsy kami, setelah sholat zuhur Aku dirias dan dibantu pakaikan Gaun yang ku pakai selama di acara Walimah berlangsung.

Setelah tadi pagi aku melaksanakan geladi Gresik sampai pukul 11 siang, sampai beberapa kali Zahra vcall menanyakan Aku dan Mas kapan pulang mengunnakan gawai milik Pak'dhe Zazhinya.

Pintu kamar ku terbuka dan menampilkan Mas Alif yang sudah memakai seragam PDU-1, dia tersenyum melihatku yang sudah siap tinggal memakai high heels yang tak terlalu tinggi dan yang terpenting aku nyaman walaupun tidak mencapai menyamakan tinggi nya dengan Mas Alif.

"Mbak, boleh tinggal kan saya berdua dulu dengan Istri"ucap Mbak kepada tim make Up yang membantuku dan dengan senang para orang yang ada di kamar ku pergi keluar.

Di dalam kamar hanya ada Aku dan Mas Alif yang saat ini ada di hadapan ku,
"ada apa Mas? "tanyaku.

"Mas mau minta pakaikan Dasi"ucap Mas Alif memberikan dasinya kepadaku dan Aku pun dengan senang hati membantunya memasangkan dasinya.

Aku fokus memasangkan Dasi itu tanpa aku tau ternyata Mas Alif terus menatapku, saat aku menatapnya mata kami bertemu dan tiba-tiba Mas Alif mencuri kecupan yang kedua kalinya di bibirku.

"maafkan Mas sayang, tapi dekat dengan kamu yang cantik seperti ini membuat Mas gak rela para lelaki yang hadir di acara walimahan kita melihat wajahmu yang cantik ini"ucap Mas Ali membuatku langsung memukul lengannya pelan.

"apaan si gombal banget, sudah nih kapan kita berangkat"ucap ku.

Mas Alif menatap jam tangannya dan menatapku senyum,
"15 menit lagi kita berangkat"ucap Mas Alif dan Aku hanya mengangukan kepalaku.

Aku mundur dan duduk di atas ranjang karna di sisi ranjang sudah tersedia high heels yang akan ku pakai, saat aku akan memakainya Mas Alif lebih dulu mengambil high heels itu dan memakaikannya di kakiku.

"Mas, tak perlu aku bisa sendiri"ucapku seraya menolak.

"Mas yang ingin membantu sayang"ucap Mas Alif membuat aku manarik tanganku dan tersenyum melihat perlakukan Mas Alif.

Setelah selesai Mas Alif mengulurkan lengannya dan aku pun mengaitkan tangan ku di lengan Mas, kami keluar bersama-sama menuruni tangga disana seluruh keluarga melihat kami wajah mereka tak lepas dari senyum.

Bang Zazhi dan Bang Ridwan menghampiri ku dan memberikan telapak tangan,
"cukup di gandengnya saat keluar kamar sampai disini, lanjut nanti di gedung setelah itu baru kamu bisa gandeng kembali adik kami"ucap Bang Ridwan kepada Mas Alif.

"Husna akan satu mobil dengan kedua Abangnya, jadi sabar ya Alif ditunda romantisnya"ucap Bang Zazhi membuat kami semua tertawa sedangkan wajh Mas sudah tak ada senyum.

"sabar Le' Ndak apa cuma 30 menit dari sini ke gedung itu, setelah itu kamu bisa gandeng bahkan gendong Husna semau mu"ucap Abi menepuk pundak anak lelakinya.

Para abang membawa ku ke dalam mobil yang sudah di sediakan, setelah Abang sudah masuk duduk di kanan juga kiriku mobil pun melaju menuju gedung.

Mobil terasa sepi karna kedua Abangku bungkam mulut membuat ku menatap mereka secara bergantian, Aku tarik tangan kanan juga kiri Bang Zazhi dan bang Ridwan ku satukan dengan tanganku.

"sejauh apapun jarak memisahkan kita, Berapa lama pun kita tak pernah ketemu tapi hati kita tetap satu, Bang Rid dan Bang Zi akan tetap menjadi Abang terbaik bagi Na, Na faham bagaimana sedihnya Abang karna Na menikah, tapi Na menikah dengan lelaki yang mencintai dan menyayangi Na Bang. Dan Cintanya Na kepada Abang-Abang Na gak akan pernah tergantikan karna Bang Rid, Bang Zi, Baba, Bang Arsyil, Mas Gus Rizky dan Mas Alif mempunyai posisi masing-masing di hati Na"ucapku membuat para Abangku terharu.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang